School of Information Systems

Otomatisasi Proses Operasional di Bisnis Franchise

Penggunaan tehnologi tentunya menjadi hal yang wajar saat ini dan harus menguntungkan pihak franchisor dan franchisee. Bukan hanya pemilik bisnis franchise (franchisor) yang dapat mengambil keuntungan, namun juga pihak  frachisee (investor) yang juga harus mendapat keuntungan. Otomatisasi dengan menggunakan aplikasi komputer bebasis web dan aplikasi mobile pada saat ini akan memberikan kemudahaan, efisiensi dan efektifitas dalam menjalankan bisnis franchise. Keuntungan ini  tentunya bagi kedua pihak (franchisor dan frachisee). Dengan menggunakan teknologi, seluruh catatan kegiatan atau proses bisnis dapat dilihat dan dilakukan pengawasannya. Termasuk di dalamnya monitoring di cabang-cabang secara keseluruhan maupun detail pada cabang tertentu secara real time.

Salah satu layanan seperti Point of Sales (POS) yang sederhana saja dapat meningkatkan kualitas layanan dan kepuasan pelanggan. POS merupakan layanan langsung yang berhubungand negan pelanggan bisnsi retail. Dengan menggunakan POS, transaksi tercatat dan proses penjulan menjadi sah. Di aplikasi POS ini, volume penjualan, pemasukkan bisnis, waktu transaksi, termasuk stok barang tercatat. POS menjadi salah satu tehnologi sederhada yang sudah lama digunakan untuk otomatisasi di berbagai perusahaan retail umumnya.

Belum lagi ditambah dengan layanan yang meningkatkan kepuasan pelanggan (Customer Relationship Management). Hubugan perusahaan dengan pelanggan, informasi terkait produk baru atau promosi, komplain dari pelanggan dan kegiatan lainnya yang langsung berhubunagn dengan pelanggan dapat dilakukan secara masal dan sekaligus individual dengan menggunakan e-CRM.

Jika perusahaan membuat sebuah produk atau memberi proses jasa, otomatisasi akan dilibatkan di dalam proses bisnis. Dalam hal ini adalah selama melakukan pengerjaan produk dari bahan mentah sampai dengan bahan jadi atau melakukan proses pemberiaan jasa. Pihak perusahaan harus mampu menyusun, mengelola bahan baku dan waktu dalam proses bisnis ini. Otomatisasi pada bagian ini biasanya dilakukan secara custom, karena proses bisnis di setiap perusahaan berbeda dan bersifat spesifik.

Sementara untuk layanan ke dalam perusahaan, seperti untuk perhitungan kehadiran, perhitungan gaji, pelatihan, cuti, izin dan hal lainnya terkait karyawan (Human Resources Management – HRM). Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan layanan e-HRM.  Isu terkini dalam pengelolaan sumber daya manusia, menggunakan istilah human asset atau human capital. Karyawan dianggap sebagai pelanggan internal. Jadi perusahaan harus membuat karyawan betah bekerja di perusahaan.

Jika berhubungan dengan pihak external, misalnya berhubungan dengan supplier (e-supply chain management- e-SCM). Dalam transaksi bisnis khususnya pengiriman dan pembayaran, pemilik franchise (franchisor) dapat saja berkomunikasi dengan mudah dan cepat ke pihak logistik (e-logistic) dan juga berkomunikasi dengan pihak penyedia payment system  seperti bank atau lembaga keuangan non bank dalam bentuk e-payment system.

Janganlah berburuk sangka dan menjadi takut terhadap franchisor yan terlihat mau mengambil keuntungan sendiri, Franchisor menggunakan tehnologi pasti mempunyai tujuan dan mungkin menjadi kekuatan bisnsi anda. Pihak Franchisor haruslah dapat mengontrol dan mengetahui proses bisnis terkait dengan perhitungan royalti dari franchisee. Proses ini  dilakukan secara simultan dengan ribuan transaksi setiap harinya. Tentunya franchisor ingin mendapat perhitungan dan royalty secepatnya dengan teliti dan akurat. Hal ini sangatlah wajar sekali dan dalam hal ini pemilik merek (franchisor) yang harus mengaudit dan memotong royalty.

Sementara itu jika diihat dari sisi franchisee atau investor adalah dengan diberlakukannya penggunaan aplikasi mobile atau berbasi web yang memudahkan kepada para pihak, maka franchisee tidak perlu lagi melakukan uji coba dan menjadi gagal terlebih dahulu baru mendapatkan ide untuk tehnologi tersebut. Sebaiknay sebagai franchisee, ikuti secara mutlak untuk menjalankannya. Percayakan kepada franchisor terhadap proses yang dilakukan oleh franchisor karena tentu tujuannya untuk memberi manfaat bagi semua pihak.

Erwin Halim