School of Information Systems

Radio Frequency Identification

RFID, atau identifikasi frekuensi radio, adalah bentuk identifikasi yang menggunakan medan elektromagnetik untuk mengirimkan gelombang radio. Antena dan chip sirkuit terintegrasi membentuk transponder atau tag RFID. Biasanya, sirkuit elektronik tag RFID memiliki memori. Memori ini memungkinkan tag RFID untuk dapat menyimpan informasi. Tag RFID tersedia dalam berbagai ukuran seperti stiker, potongan kertas, atau plastik. Antena digunakan untuk mengirim sinyal frekuensi radio dari tag RFID ke pembaca RFID. Karena tag RFID dan pembaca RFID adalah transceiver, mereka masing-masing memiliki antena internal sendiri (transmitter-receiver). sejarah pada mulanya rfid ini adalah untuk pemerintah Uni Soviet, Léon Theremin menciptakan alat spionase pada tahun 1945 yang dapat memancarkan kembali gelombang radio dengan data suara. Frekuensi radio yang dipantulkan dimodulasi ketika gelombang suara menyebabkan diafragma berosilasi, sedikit mengubah bentuk resonator. Terlepas dari kenyataan bahwa item ini — yang merupakan perangkat pendengar spionase pasif daripada kartu identitas atau tag — adalah yang asli dan salah satu pendahulu teknologi RFID. Di Laboratorium Sains Los Alamos, demonstrasi label RFID menggunakan teknologi energi pantul—baik pasif maupun aktif—dilakukan pada tahun 1973. Gadget ini menggunakan label dengan kapasitas 12 bit dan bekerja pada 915 MHz. Charles Walton menerima paten awal terkait RFID pada tahun 1983. (Paten Amerika Serikat nomor 4.384.288).

Cara kerja RFID ini adalah Sebuah objek, biasanya sebuah kartu, memiliki tag RFID yang terpasang atau direkatkan padanya. Data yang disimpan oleh pembaca RFID dalam tag ini akan dibaca oleh tag. Sinyal frekuensi radio akan ditransmisikan oleh reader RFID dan disesuaikan dengan tag RFID. Data dan informasi pada tag RFID dapat dibaca oleh reader ketika memiliki frekuensi gelombang yang sama. mendekatkan pembaca tag. Sistem informasi pusat akan mendapatkan data yang telah dibaca. Selain kedua elemen tersebut, RFID juga membutuhkan sistem kendali berupa komputer untuk menghubungkannya dengan sistem secara keseluruhan. Dengan bantuan perangkat ini, RFID dapat menyimpan dan mengolah data yang dibaca ke dalam database dan melanjutkan tugas sistem lainnya, seperti menampilkan data pada LCD. Akibatnya, sistem yang juga diimplementasikan dengan perangkat lain untuk membentuk suatu sistem membutuhkan penggunaan RFID dalam penerapannya.

Tipe Memori yang dimiliki dibagi 2 yaitu Read atau Write (Baca atau Tulis). RFID tag baca/tulis secara tidak langsung sama seperti namanya, memorinya dapat dibaca dan ditulis secara berulang-ulang. Data yang dimilikinya bersifat dinamis. yang kedua adalah only read (hanya baca) | Memori dalam tag RFID ini hanya dapat diprogram satu kali, setelah itu datanya tidak dapat diubah sama sekali. Data konstan. Frekuensi yang digunakan untuk komunikasi nirkabel antara pembaca RFID dan tag RFID dikenal sebagai frekuensi kerja RFID. Jarak komunikasi, interferensi dengan frekuensi sistem radio lain, kecepatan transfer data, dan ukuran antena semuanya akan dipengaruhi oleh pemilihan frekuensi kerja untuk sistem RFID. Tag pasif biasanya digunakan untuk frekuensi rendah. RFID adalah sistem identifikasi berbasis frekuensi. RFID dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal, antara lain kartu pelajar, kartu parkir, kartu ATM, dan lainnya. Kartu PVC, kartu magnetik, kartu mifare, kartu chip, kartu proximity, kartu EM, dan jenis kartu lainnya adalah beberapa contoh dari berbagai jenis kartu RFID. Setiap kartu memiliki serangkaian kualitas yang unik.

Referensi :

RFID – Electrical Engineering. 2021. Umtas.ac.id. [diunduh 2022 Nov 30]. Tersedia pada: https://te.umtas.ac.id/2021/07/05/rfid/

Dyah Wahyu Sukmaningsih, Aditya Juan Permana

    Deprecated: Function get_option was called with an argument that is deprecated since version 5.5.0! The "comment_whitelist" option key has been renamed to "comment_previously_approved". in /var/www/html/public_html/sis.binus.ac.id/wp-includes/functions.php on line 6031