School of Information Systems

Mengenal Design Tools untuk Design Metaverse

Tidak dapat dipungkiri, perkembangan digital menjadi salah satu aspek yang paling berkembang cepat. Salah satu inovasi yang sedang menjadi sorotan berbagai pihak adalah metaverse. Metaverse adalah ruang bersama virtual kolektif yang diciptakan oleh konvergensi beberapa dunia virtual atau lingkungan augmented reality (AR). Pada dasarnya, metaverse adalah alam semesta virtual yang dirancang untuk meniru dunia nyata dalam hal skala, kompleksitas, dan interaksi sosial. 

Dalam metaverse, pengguna dapat berinteraksi satu sama lain dan dengan objek virtual secara real-time, menggunakan avatar atau representasi digital lainnya dari diri mereka sendiri. Metaverse tidak terbatas pada platform atau teknologi tertentu, tetapi lebih merupakan istilah umum yang mencakup berbagai lingkungan virtual, termasuk realitas virtual, augmented reality, dan dunia game online. 

Konsep metaverse telah dipopulerkan dalam beberapa tahun terakhir oleh meningkatnya minat pada realitas virtual dan teknologi imersif lainnya, serta oleh munculnya ekonomi virtual berbasis blockchain dan cryptocurrency. Banyak ahli percaya bahwa metaverse memiliki potensi untuk merevolusi cara kita berinteraksi satu sama lain dan dengan teknologi, dan dapat berdampak besar pada berbagai industri, termasuk hiburan, pendidikan, dan e-commerce. 

Karena penggunaannya yang bersifal lebih realistis, maka perancangan interface akan jauh berbeda dengan aplikasi pada wajarnya. Maka dari itu, tools design yang akan digunakan dalam pengembangan metaverse harus didukung dengan pemodelan 3D. Berikut beberapa tools yang dapat digunakan oleh designer untuk merancang metaverse: 

  1. Unity 

Unity adalah mesin pengembangan game yang kuat yang juga dapat digunakan untuk menciptakan pengalaman metaverse yang imersif. Dengan alat yang fleksibel dan kemampuan rendering real-time, Unity memungkinkan desainer untuk membuat lingkungan virtual yang kompleks dengan mudah. Dari pencahayaan dan bayangan realistis hingga simulasi fisika lanjutan, Unity menawarkan berbagai fitur yang dapat membantu menghidupkan dunia metaverse. 

2. Blender 

Blender adalah perangkat lunak pemodelan 3D gratis yang banyak digunakan oleh desainer di seluruh dunia. Dengan alat pemodelan antarmuka yang dapat disesuaikan, Blender dapat digunakan untuk membuat segala sesuatu mulai dari objek sederhana hingga lingkungan yang kompleks. Untuk desainer metaverse, Blender menawarkan serangkaian fitur yang dapat membantu menciptakan lanscape, karakter, dan properti realistis yang dapat digunakan di dunia virtual. 

 

3. Unreal Engine 

Unreal Engine adalah mesin pengembangan game populer yang digunakan untuk membuat game berkualitas tinggi. Dengan fitur grafis canggih, Unreal Engine adalah pilihan tepat bagi para desainer yang ingin menciptakan pengalaman metaverse yang imersif. Dari pencahayaan dan pantulan yang realistis hingga sistem AI yang rumit, Unreal Engine menawarkan berbagai fitur yang dapat membantu menghidupkan dunia metaverse. 

 

4. Sketch Up 

SketchUp adalah perangkat lunak pemodelan 3D yang dikenal dengan kemudahan penggunaan dan antarmuka yang intuitif. SketchUp dapat digunakan untuk membuat segala sesuatu mulai dari objek sederhana hingga bangunan dan lingkungan yang rumit. Untuk desainer metaverse, SketchUp menawarkan serangkaian fitur yang dapat membantu membuat model 3D mendetail yang dapat digunakan di dunia virtual. 

 

5. Maya 

Maya adalah software animasi dan pemodelan 3D yang digunakan oleh banyak studio di industri film, TV, dan game. Dengan alat pemodelan dan animasinya yang kuat, Maya adalah pilihan tepat bagi desainer yang ingin membuat karakter dan lingkungan kompleks untuk metaverse. Meta menawarkan fitur canggih untuk perancangan 3D mulai dari tekstur dan material yang realistis hingga sistem rigging dan animasi yang canggih. 

Lisa Mega Tanto Kusumo

    Deprecated: Function get_option was called with an argument that is deprecated since version 5.5.0! The "comment_whitelist" option key has been renamed to "comment_previously_approved". in /var/www/html/public_html/sis.binus.ac.id/wp-includes/functions.php on line 6031