School of Information Systems

Mengenal Jenis-Jenis Cyber Crime Part 1

Di dunia yang saling terhubung saat ini, kejahatan dunia maya telah menjadi ancaman yang selalu ada. Dari pelanggaran data skala besar hingga kasus pencurian identitas individual, dampak kejahatan dunia maya bisa sangat menghancurkan. Dengan lebih banyak orang yang bekerja, berbelanja, dan bersosialisasi secara online daripada sebelumnya, penjahat dunia maya memiliki lebih banyak peluang untuk mengeksploitasi kerentanan, mencuri informasi pribadi maupun keuangan, bahkan menyerang secara verbal di dunia maya. Pada artikel ini, kita akan membahas beberapa jenis cyber crime yang terjadi di masyarakat.

  1. Deepfake attacks

Deep learning algoritm merupakan teori yang paling mendasar bagi seorang penjahat untuk melakukan serangan deepfake, sejenis kejahatan dunia maya yang menghasilkan film palsu, rekaman audio, dan gambar yang begitu meyakinkan sehingga sulit untuk membedakannya dari yang asli. Kemajuan teknologi baru-baru ini telah mempermudah penjahat dunia maya untuk memproduksi dan menyebarkan konten deepfake.

Deepfake dapat digunakan untuk menyebarkan informasi palsu, mengarang laporan berita, dan mencemarkan nama baik orang atau organisasi, di antara hal-hal jahat lainnya. Misalnya, video deepfake dapat digunakan untuk memberi kesan bahwa seorang tokoh terkemuka atau kandidat politik mengatakan atau melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak mereka katakan atau lakukan. Demikian pula, gambar deepfake dapat digunakan untuk membuat profil media sosial palsu atau menyebarkan informasi palsu secara online. Hal yang paling mengkhawatirkan dari deepfake adalah penyebaran informasi yang salah sehingga dapat menimbulkan kesalahpahaman akan suatu keyakinan, kepercayaan, pengetahuan dan pandangan. Seiring dengan semakin majunya teknologi deepfake, kemungkinan kita akan melihat serangan yang lebih canggih di masa depan, sehingga semakin sulit untuk membedakan informasi yang asli dan ang palsu.

  1. Cryptojacking

Crytocurrency adalah salah satu ranah teknologi-ekonomi yang kini sedang berkembang pesat trendnya di masyarakat dunia. Banyak sekali pihak-pihak yang memebrikan sorotan dan bergabung di dalamnya.  Namun dibalik kepopulerannya, tentu ada ancaman yang harud diwaspadai. Salah satu kejahatan yang dapat terjadi dalam bidang cryptocurrency adalah cryptojacking. Cryptojacking adalah jenis kejahatan dunia maya yang melibatkan penggunaan tidak sah komputer atau perangkat seluler orang lain untuk menambang mata uang kripto tanpa sepengetahuan atau persetujuan mereka. Penambangan Cryptocurrency adalah proses di mana perhitungan matematis yang kompleks dilakukan untuk memverifikasi dan mencatat transaksi pada jaringan blockchain, dan penambang diberi hadiah dengan cryptocurrency baru untuk upaya mereka.

Dalam serangan cryptojacking, penjahat dunia maya biasanya akan menggunakan malware untuk menginfeksi perangkat korban, yang kemudian akan digunakan untuk menambang mata uang kripto atas nama penjahat dunia maya. Karena penambangan cryptocurrency membutuhkan banyak daya dan energi komputasi, hal itu dapat menyebabkan perangkat korban menjadi lambat, terlalu panas, dan bahkan crash. Selain kerugian langsung yang disebabkan oleh proses penambangan, cryptojacking juga dapat membahayakan keamanan dan privasi korban dengan memungkinkan penjahat dunia maya mengakses dan mencuri informasi pribadi dan keuangan mereka. Penjahat dunia maya dapat menggunakan berbagai teknik untuk menginfeksi perangkat dengan malware cryptojacking, termasuk serangan phishing, malvertising, dan kerentanan perangkat lunak. Setelah perangkat terinfeksi, penjahat dunia maya dapat menambang cryptocurrency selama yang mereka suka, tanpa biaya di muka atau investasi yang diperlukan.

Untuk melindungi diri dari serangan cryptojacking, individu dan organisasi harus mengambil langkah-langkah untuk mengamankan perangkat dan jaringan mereka, seperti memasang perangkat lunak antivirus, memperbarui perangkat lunak, dan menghindari email dan situs web yang mencurigakan. Selain itu, browser web dan alat perangkat lunak lainnya kini menyertakan fitur yang dapat membantu memblokir upaya cryptojacking.

Lisa Mega Tanto Kusumo