School of Information Systems

Dasar dalam Mendesain Ulang suatu Website/Aplikasi

Konsep Dasar UX Design

Pertama, yang perlu kita ketahui adalah perbedaaan dari User Experience dan User Interface. Dasar cara kerja dari UX adalah mendesain suatu website/aplikasi agar UI-nya itu lebih mudah digunakan oleh penggunanya. Sebagai ilustrasi, pada gambar di atas terlihat bahwa dari botol kiri (botol kaca) diubah jadi botol plastik dan dibalik ke bawah agar isinya mudah keluar, kemudian lubang tutupnya juga jadi lebih besar. Jadi dapat disimpulkan bahwa UX desain tidak hanya terbatas pada utility dan usability, tetapi juga menargetkan beberapa aspek seperti integrasi produk, branding, dan targeting user needs/demand.

Manfaat UX Redesign

Sekarang setelah kita memahami konsep dasar UX Design, maka berikut beberapa alasan atau latar belakang kenapa suatu website/aplikasi perlu di redesain:

  • Website atau aplikasi sepertinya sudah ketinggalan zaman dibandingkan dengan format dan struktur media digital saat ini.
  • Struktur UX yang digunakan telah menjadi tidak relevan dan usangdalam skenario pasar digital saat ini dan dapat diganti dengan struktur yang lebih sederhana.
  • UX tidak dapat lagi mengoptimalkan tata letak dan peringkat situs web atau aplikasi.
  • Pengguna merasa sulit dalam mengoperasikan dan akhirnya berpaling.

Sehingga tentunya jika kita dapat mendesain ulang suatu website/aplikasi maka kita bisa mendapatkan beberapa manfaat/benefit seperti:

  • Menarik dan mempertahankan pelanggan

Pengalaman user yang terstruktur dengan baik akan membantu mengamankan pelanggan atau user untuk tetap setia pada produk website atau aplikasi dalam jangka panjang. Simplified UX akan mengubah user menjadi regular customer yang akan ikut membantu menawarkan produk ke lingkungan sekitarnya.

  • Memperluas kemungkinan pendapatan dan pengembalian yang lebih besar

UX yang terstruktur dengan sempurna pasti akan bekerja untuk mengubah user menjadi pembeli. Oleh karena itu, dengan menjaga UX design rutin diperbarui dengan mengadakan beberapa sesi mendesain ulang dapat membantu menghasilkan manfaat moneter yang signifikan dalam jangka panjang.

  • Menghilangkan kemungkinan biaya yang tidak perlu seperti pemecahan masalah

Hampir 50 persen anggaran pengembangan perusahaan habis untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam sistem website/aplikasinya. Terkadang solusi yang tepat dan efisien bisa jadi adalah cukup dengan meredesain produk tersebut.

5 Tahap dalam Proses UX Redesign

  • Step 1: Research the brand at hand

Riset merek atau brand merupakan langkah terpenting dalam mendesain ulang UX. Meneliti merek memudahkan proses perancangan ulang karena membantu tim perancang menentukan apa yang perlu mereka kompilasi. Riset merek dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti mewawancarai pengguna, melakukan survei, berdiskusi kelompok, dll. Bagian penting dari mengenal merek termasuk mengetahui kekuatan, kelemahan, mitra, dan saingannya. Mengetahui merek melibatkan serangkaian proses seperti memetakan pemangku kepentingan, mengidentifikasi audiens, mengumpulkan wawasan, dll. Langkah terakhir melibatkan penerapan skema atau rencana yang menurut perancang sesuai.

  • Step 2: Investigating, comprehending, and implementing

Investigasi dapat dilakukan melalui poll, survei, interview, atau inquiries. Biasanya data-data yang dikumpulkan adalah seperti user demands, user requirements, fitur kunci dari suatu produk, fitur yang dirasa tidak diperlukan, dll. Setelah data-data ini berhasil dikumpulkan maka para tim desain bisa mengolah data ini dan membuat framework atau kerangka kerja tentang proses redesain produk baik itu website/aplikasi.

  • Step 3: The redesigning method

Proses meredesain ini dapat dimulai dari empathy mapping yang berarti memposisikan diri kita sebagai user dan berusaha memahami kebutuhan user. Selanjutnya kita perlu meng-highlight problem yang dihadapi user dan fokus disitu. Kita perlu mencari ide-ide baru sebagai solusi atas masalah tadi, kemudian jika kita telah menemukan ide yang pas maka kita dapat mengimplementasikannya dalam proses meredesain produk.

  • Step 4: Test the utility of your redesign

Sebaiknya kita melakukan pre-testing sebelum produk dengan desain yang baru diluncurkan, karena biaya untuk memperbaiki masalah atau error pada tahap after deployment itu 100x lebih mahal. Oleh karena itu akan lebih baik jika kita melakukan tes yang dapat menentukan kekuatan dan kelemahan desain ulang produk yang nantinya bisa juga digunakan dalam membantu skema branding. Menguji desain ulang produk ini biasanya melibatkan berbagai data yang berbeda seperti statistik data penjualan, tujuan bisnis dan tujuan klien, keterlibatan pelanggan, dan umpan balik dari pihak internal.

  • Step 5: Putting the redesign into the application and evaluating the results

Implementasi dan evaluasi berjalan beriringan. Meskipun proses implementasi dimulai selama fase perancangan awal untuk melakukan uji coba, implementasi akhir harus dilakukan untuk memeriksa apakah modul saling berkoordinasi dengan baik. Evaluasi adalah proses terakhir di mana tim perancang berspekulasi desain ulang UX dalam hal kegunaan, aksesibilitas, dan aliran. Di sini tim memberikan saran untuk perbaikan atau penyempurnaan untuk menghapus bahkan kemungkinan kesalahan sekecil apa pun. Saran ini didapatkan dari umpan balik yang diterima dari pihak eksternal atau user.

Sumber Referensi:

https://www.techshout.com/how-to-conduct-a-ux-redesign-of-a-website/

https://definite.co.id/blogs/7-hal-esensial-dalam-user-experience-design/ https://binus.ac.id/knowledge/2019/12/user-experience-aturan-yang-harus-diketahui-setiap-ux-designer/

Abraham Graviro, Ferdianto

    Deprecated: Function get_option was called with an argument that is deprecated since version 5.5.0! The "comment_whitelist" option key has been renamed to "comment_previously_approved". in /var/www/html/public_html/sis.binus.ac.id/wp-includes/functions.php on line 6031