School of Information Systems

Memanfaatkan Impulsive Buying di Marketplace

Program berbelanja tanggal ganda seperti 12-12 misalnya (tanggal 12 Desember), yang berlangsung bukan hanya satu hari tapi dapat berlangsung sampai beberapa hari bahkan seminggu lebih. Program ini merupakan program yang banyak dikerjakan oleh beberapa marketplace. Kalau diperhatikan, iklan dari acara tersebut sudah berlangsung cukup lama dan menggunakan media social juga televisi. Mendatangkan artis Korea terkenal misalnya (karena menurut survey memang sedang digandrungi generasi milenial), artis atau influencer yang sangat banyak adalah cara yang banyak dilakukan untuk memberi momentum besar dari acara tersebut. Hal ini merupakan acara akbar yang saat ini sering dilakukan oleh berbagai marketplace dan memeberi respon positif bagi pemiik took online yang menggunakan platform marketplace tersebut.

Harus disyukuri kalau marketplace mau melakukan ini secara besar-besaran, tentunya menggerakan dapat ekonomi secara mikro yang akhirnya memberi dampak secara nasional. Hal ini dapat dirasakan khususnya bagi pemilik toko online di marketplace dan para supplier dari toko online tersebut. Termasuk di dalamnya adalah terjadinya pergerakan uang, jasa logistic/ jasa kurir yang aktivitasnya ikut meningkat. Semua ini memberi arti kalau pergerakan ekonomi akibat event ini memberi dampak yang baik.

Kalau kita menganalisa lebih mendalam, bagaimana efeknya kepada pemilik toko online sendiri? Hasil penjualan dari flash sale dari tanggal ganda selama sekian bulan di akhir tahun 2021 yang lalu sangat luar biasa. Para pemilik toko banyak sekali yang tidak sanggup melayani pembeli karena mendapat order pembelian yang berlebihan. Barang-barang yang kurang laku, habis laris manis. Sebagian penjual yang berpengalaman sudah menyimpan stok barang sebanyak yang diasnggupi. Siapa yang menanggung bebas ongkos kirim? Siapa yang menanggung diskon barang? Jawabannya: Marketplace bekerja sama dengan perusahaan logistik. Apakah tidak rugi? Tidak, karena trafik yang besar, iklan yang semakin banyak dari pemilik took, membuat biaya-biaya tersebut dapat disiasati. Karena itu pemilik toko harus benar-benar memanfaatkan keadaan ini. Penjualan seperti ini dapat dikategorikan sebagai impulsive buying. Pembeli hanya diberi waktu beberapa hari, beberapa jam bahkan beberapa menit, untuk mengambil keputusan membeli. Ini adalah triggeryang diberikan perusahaan kepada pelanggan.

Banyak pembeli yang tidak membutuhkan produk tertentu, namun tetap membeli dan merasa senang setelah membeli, meski sering sekali barang yang sudah dibeli tersebut tidak dipakai akhirnya. Inilah fenomena impulsive buying. Karena dibatasi waktu dan jumlah, pembeli berbondong-bondong antri berbelanja secara online ingin membeli produk yang dipromosikan. Alhasil pembeli, penjual dan marketplace senang. Tentunya biaya besar yang ditanggung marketplace akan memberi dampak kepada traffic pembeli dan jumlah toko yang bertambah serta jumlah pemasang iklan yang meningkat. Manfaatkan dan buatlah impulsive buying di toko online.

Gunakanlah strategi harga produk yang mendekati harga syarat bebas ongkos kirim sehingga pembeli melakukan cross selling atau menambah jumlah agar mendapat manfaat bebas ongkos

kirim. Termasuk melakukan Video Live Streaming, juga dapat menggerakn calon pembeli melakukan impulsive buying. Hal ini sudah dilakukan beberapa market place dan memberi dampak secara positif kepada pemilik toko. Bagaimana jika tidak ada event khusus, namun anda ingin melakukan proses impusive buying untuk pembeli, berilah diskon dan pasanglah iklan di market place toko anda, serta ajukan kuota bebas ongkos kirim untuk toko anda, sehingga produk di toko online anda akan terasa seksi dan mengoda untuk dibeli oleh calon pelanggan.

Demikian tips singkat saya bermafaat. Untuk jawaban detail dapat berkonsultasi lebih lanjut secara langsung. Untuk informasi lebih lanjut dan pertanyaan, email ke proverb.consulting@gmail.com. WA 08179101990.

Erwin Halim

Franchise and E-business Consultant

Erwin Halim

    Deprecated: Function get_option was called with an argument that is deprecated since version 5.5.0! The "comment_whitelist" option key has been renamed to "comment_previously_approved". in /var/www/html/public_html/sis.binus.ac.id/wp-includes/functions.php on line 6031