School of Information Systems

Memilih Aplikasi Point of Sales Bisnis Kuliner

Benar sekali kalau saat ini banyak sekali aplikasi POS di pasaran seperti: Pawoon, Mokapos, SPOTS, Hachimicro, IPOS, D’Ritel, Meeber, Olsera, DealPOS, OmegaPos, HelloBil, NadiPos, Vireo, Dokuku dan Folio. Mungkin masih banyak aplikasi POS lain yang ada dan entah mayoritas para pemilik bisnis menggunakan yang mana. Semua mengatakan layanan paling baik, cepat, murah, lengkap dengan hardware pendukung seperti tablet, printer Bluetooth, cash drawer dan lainnya. Namun apakah sesuai kebutuhan pemilik bisnis dan memuaskan kalau sudah dipakai? Hal apa saja yang perlu diperhatikan?

Pertama, sebagai contoh salah satu kesulitan restoran adalah adanya bahan baku sisa dan rusak ataupun mengalami kecelakaan-kecelakaan kecil seperti salah membuat order, tumpah, bahan baku tidak lengkap dan lainnya. Karena itu hal pertama yang menjadi perhatian untuk bisnis resto, apakah POS yang akan dipakai mempunyai fitur stok barang? Apakah mempunyai fitur waste product? Bagaimana kalau pesanan salah buat? Hal ini sangat penting untuk bisnis kuliner dan jasa. Tentunya setiap bisnis mempunyai karakteristik sendiri sehingga memerlukan standar minimal dalam memilih aplikasi POS.

Kedua, hal lain yang juga penting berhubungan dengan hardware. Bagaimana jika perusahaan mau memberikan informasi untuk dapur (kitchen), apakah dapat ditambahkan printer baik dengan Bluetooth atau dengan kabel? Apakah ada biaya untuk hal ini dan apakah ada layanan untuk waiters misalnya. Dan apakah setiap user diperhitungkan, bagaimana perhitungannya? Bagaimana dengan hardware? Disewakan atau beli sendiri? Kalau disewakan apakah akan diupdate/ diganti dengan device baru kalau ada versi terbaru atau ada kerusakan? Jadi hal-hal detail teknis seperti ini sangat banyak. Bagaimana kalau jaringan internet tidak mumpuni di basemen sebuah mal misalnya. Atau terjadi gangguan dari jaringan internet dan data penjualan sedang di-entry? Hal-hal detail teknis seperti ini sangat perlu ditanyakan kepada vendor. Biasanya aplikasi POS yang mumpuni akan menyiapkan layanan cloud computing dan edge computing untuk penyimpanan data yang aman dan menggunakan bandwidth internet yang rendah.

Ketiga, juga perlu menjadi perhatian lain adalah mengenai masalah keuangannya sendiri seperti pajak dan akuntansi jika perusahaan semakin besar. Jangan meremehkan fitur ini. Karena pada waktu akhir tahun harus membuat laporan SPT ke Ditjen Pajak. Juga bagaimana dengan fitur pembayaran dengan kartu debit, kartu kredit atau e-wallet apakah mesin-mesin EDC terintegrasi datanya dengan aplikasi pilihan yang disewa ini?

Terakhir adalah hal-hal pendukung lain seperti technical support dan apakah dapat memonitor resto cabang dengan 1 dashboard untuk mengetahui pencapaian perusahaan sebagai sebuah kelebihan dalam layanan data analytic. Kecepatan dan ketepatan technical support pada waktu ada gannguan atau masalah lain seberapa cepat dukungan dari pengelola mambantu atau bahkan memberi device pengganti jika mengalami kerusakan pada hardware. Layanan jarak jauh yang

cepat dan menyelesaikan masalah lebih berguna dari pada layanan tatap muka jika ternyata malah tidak selesai masalah. Hal lain yang juga banyak dicermati oleh pemilik resto atau produk kuliner lainnya adalah fitur atau adanya layanan kehadiran pegawai yang tujuannya adalah sekaligus menghitung kehadiran pegawai dan berguna untuk menghitung gaji dan bonus karyawan secara sederhana.

Bagaimana jika semua POS yang ada tidak dapat memenuhi harapan perusahaan? Membangun aplikasi POS yang dedicated untuk perusahaan akan menjadi pilihan. Pastikan kalau membangun sendiri aplikasi POS, layanan-layanan dari POS yang sudah ada sudah pasti dimiliki dan bahkan mempunyai nilai tambah karena yang lebih karena berhubungan dengan keunikan bisnis masing-masing.

Erwin Halim