School of Information Systems

Implementasi Big Data Pada Industri Pariwisata

Di era industry 4.0 ini, orang-orang sudah mulai menyadari pentingnya data. Data membantu seseorang untuk pertimbangan-pertimbangan penting sehingga mengarah kepada pengambilan keputusan yang tepat. Pengimplementasian data ini tidak hanya pada individual saja, namun juga pada perusahaan dan pemerintahan. Dengan semakin majunya dan semakin canggihnya teknologi, orang-orang mulai mencari-cari sumber data yang baru dengan menggunakan big data. Big data memiliki definisi yang berbeda-beda tergantung dari perspektifnya. Namun, ada 3 kunci utama ketika membahas big data, yaitu: Volume (volume / jumlahnya yang besar), Variety (tipe datanya bervariasi – gambar, audio, video, dan sebagainya), dan Velocity (kecepatan tinggi).

Semakin banyaknya data dan majunya teknologi, maka dapat dikatakan kebutuhan akan big data juga semakin semakin besar, tak terkecuali pada industry pariwisata / tourism. Artikel ini tidak akan berfokus pada implementasi big data pada industry tourism biasa, tetapi akan berfokus pada bagaimana big data mampu membantu industry ini mencapai sustainability. Pengimplementasian big data pada industry pariwisata sudah dilakukan cukup lama, namun baru-baru ini, muncul banyak isu terkait dengan kesadaran manusia akan lingkungannya. Perlu kita akui, semakin hari, bumi dan lingkungan tidak lagi sama, semakin banyak polusi dan limbah yang merusak ekosistem alam. Karenanya, penting bagi perusahaan, terutama pada industry pariwisata untuk mulai meningkatkan kesadarannya terhadap lingkungan.

Seperti yang kita tahu, hingga saat ini sudah banyak inovasi dan kemajuan teknologi, khususnya pada big data. Salah satunya kecanggihan search engines, dengan adanya search engines ini, kita dapat melacak apa yang dicari oleh orang-orang di internet. Bahkan ketika orang-orang sedang ingin berwisata, mereka cenderung memilih untuk mencari tempat pariwisata popular di internet seperti Google, Yahoo, dan lainnya. Industri pariwisata sebenarnya dapat memanfaatkan kecanggihan ini. Dengan mengetahui tempat wisata apa yang sedang popular belakangan ini, perusahaan-perusahaan di industry pariwisata dapat mempersiapkan dan menyesuaikan kebutuhan yang sesuai dengan permintaan para pengunjung sehingga dapat berkontribusi pada sustainable tourism management. Misalnya ketika masyarakat saat ini sedang mencari tempat wisata popular di Paris, maka dapat disimpulkan bahwa saat ini orang-orang berbondong-bondong ingin pergi ke Paris. Di sini, pemerintah juga berperan penting supaya tidak terjadi over-tourism yang nantinya secara tidak langsung juga akan berdampak pada kondisi lingkungan (limbah semakin banyak, polusi kendaraan semakin meningkat).

Pada dasarnya, big data memiliki peran yang besar dan penting bagi sustainability tourism. Dengan data yang besar dan luas, hal ini dapat membuka mata para pemangku kepentingan dan pemerintah untuk memahami perilaku manusia terkait dengan pariwisata. Dengan kesadaran ini, maka diharapkan pihak-pihak yang bersangkutan mampu membuat keputusan-keputusan yang tepat untuk mencapai sustainability tourism. Oleh karenanya, penting untuk melakukan studi yang berkelanjutan terkait dengan hubungan antara big data dengan sustainability tourism, melihat peran big data yang sangat besar pada kehidupan manusia saat ini.

References :

Journal 1: https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/09669582.2019.1631318?scroll=top&needAccess=true

Xu, F., Nash, N., & Whitmarsh, L. (2019). Big data or small data? A methodological review of sustainable tourism. Journal of Sustainable Tourism, 1-20.

Journal 2: https://www.tandfonline.com/doi/pdf/10.1080/13683500.2021.1974358?needAccess=true

Rahmadian, E., Feitosa, D., & Zwitter, A. (2021). A systematic literature review on the use of big data for sustainable tourism. Current Issues in Tourism, 1-20.

Hilda Cuang