Mengenal Color Contrast dan Kegunaannya
Color contrast dapat disebut salah satu bentuk permainan warna ketika akan membuat sebuah design. Ditunjukkan untuk membuat sebuah design lebih menonjol dibandingkan design lainnya. Color contrast diterapkan dalam graphic design, hingga pembuatan website atau UX design.
Color contrast menurut G2, digunakan bukan hanya untuk keindahan dan estetika saja tetapi juga dapat membantu orang-orang yang memiliki gangguan dalam penglihatan mereka untuk dapat lebih baik melihat design yang kita buat. Tidak hanya itu color contrast akan membuat pengguna yang melihat dapat mudah mencari, melihat, dan membaca yang ditulis pada elemen. Secara tidak langsung color contrast meningkatkan accessibility sebuah design.
Untuk menentukan color contrast bisa dengan menggunakan color wheel. Dalam color contrast sendiri, ada yang disebut sebagai high contrast dan low contrast. High contrast berarti menggunakan warna yang berlawanan satu sama lain di dalam color wheel. Sedangkan low contrast berarti menggunakan warna yang berdekatan satu sama lain dalam color wheel.
Bagi banyak orang dengan disabilitas visual, kontras warna dapat membuat perbedaan antara tata letak situs web yang jelas dan mudah digunakan atau dinavigasi, dan yang mungkin sama sekali tidak terbaca. Hampir semua jenis gangguan penglihatan, dapat mempersulit membaca teks saat kontras warnanya rendah. Maka dari itu, bisa saja dapat mengikuti dari Pedoman Aksesibilitas Konten Web (WCAG) yang memang telah diterima secara luas sebagai standar global untuk semua aspek aksesibilitas di web. mereka menetapkan Kriteria Sukses khusus (1.4.3) untuk tingkat kontras warna minimum yang harus dicapai di sebuah web.
Berikut adalah beberapa tools yang bisa kamu gunakan untuk mengukur rasio color contrast;
- WebAim Color Contrast Checker
- Contrast Checker from Acart Communications
- Color Contrast Checker from Siteimprove
- Color Contrast Checker by Monsido
Reference:
https://glints.com/id/lowongan/color-contrast-desain/#.YnjMk-hBy5c