School of Information Systems

7 Metode Usability Testing

Usability testing merupakan praktik pengujian terhadap aplikasi atau website yang telah dirancang kepada pengguna untuk melihat apakah pengguna dapat menggunakan dengan mudah dan memiliki experience yang baik saat menggunakan aplikasi atau website tersebut. Dalam usability testing, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan. Metode-metode tersebut antara lain adalah:

  1. Guerilla Testing

Guerilla Testing ini merupakan metode yang paling mudah untuk dilakukan karena dapat dilakukan dengan cara pergi ke tempat umum untuk melakukan wawancara kepada orang tentang prototype yang telah kita buat. Kita dapat menggunakan Guerilla Testing ini pada tahap awal proses pengembangan produk kita. Dengan menggunakan metode ini kita bisa mendapatkan pendapat-pendapat pribadi dan kesan yang emosional tentang ide dan konsep yang telah dibuat. Namun, perlu diketahui bahwa metode ini merupakan usability testing yang pesertanya tidak harus mewakili target pengguna, sehingga metode ini tidak disarakan untuk jika aplikasi atau website yang membutuhkan keahlian khusus. Selain itu, karena waktu yang terbatas saat melakukan usability testing dengan metode ini, maka penting bagi kita untuk memilih scenario yang paling penting untuk dilakukan pengujian.

  1. Lab Usability Testing

Metode Lab Usability Testing ini dilakukan di suatu lingkungan yang khusus seperti didalam laboratorium dan akan diawasi oleh seorang moderator. Metode ini cocok untuk digunakan untuk mencari tahu informasi yang detil tentang bagaimana pengguna sebenarnya akan berinteraksi dengan aplikasi atau website yang telah kita buat dan masalah seperti apa yang akan mereka hadapi. Dengan demikian pun kita dapat mengetahui alasan dibalik perilaku dari pengguna. Dalam menjalankan metode ini, tentunya kita akan membutuhkan moderator yang tepat. Oleh sebab itu, perlu diketahui bahwa moderator yang tepat adalah moderator yang selalu siap untuk membantu peserta memahami tujuan dari pengujian ini dan menjaga peserta untuk tetap berada jalurnya, moderator juga harus bisa membaca bahasa tubuh dari pengguna, dan dapat menghubungi peserta setelah pengujian untuk melakuakn wawancara yang menanyakan beberapa pertanyaan penting.

  1. Unmoderated Remote Usability Testing

Metode ini dilakukan dari jarak jauh dan tanpa adanya moderator. Hal ini dlakukan dengan cara meminta peserta dari usability testing untuk menyelesaikan tugas yang diberikan di tempat mereka sendiri menggunakan perangkat yang mereka miliki tanpa adanya moderator yang membantu sehingga menyebabkan apikasi atau website akan digunakan secara alami. Metode ini akan cocok untuk digunakan di saat kita memiliki hipotesis yang butuh untuk di validasi dengan jumlah sampel yang banyak. Metode ini tidak disarankan jika digunakan untuk metode usability testing yang pertama atau utama.

  1. Contextual Inquiry

Metode ini dilakukan seperti melakukan wawancara atau pengamatan untuk mendapatkan informasi tentang user experience dari pengguna asli. Contextual Inquiry ini cocok digunakan untuk bisa mendapatkan informasi yang detil tentang pengguna dan untuk menguji kepuasan pengguna terhadap aplikasi atau website yang telah dibuat. Pelru diingat bagi peneiti untuk tidak memberikan pendapat mereka selama pengujian ini berlangsung sehingga kita dapat melihat interaksi dari peserta dengan nyata. Selain itu juga penting untuk mencatat selama pengujian tersebut sehingga pada saat laporan pengujian akan terbuat secara terperinci.

  1. Phone Interview

Phone Interview merupakan metode yang dilakukan secara jarkak jauh dan moderator akan mengisntruksikan peserta secara lisan untuk menyelesaikan tugas pada perangkat mereka. Metode ini merupakan cara terbaik untuk bisa mendapatkan feedback dari peserta yang tersebar di berbagai daerah bahkan negara lain. Perlu diperhatikan juga bahwa untuk melakukan metode ini, dibutuhkan moderator yang terlatih dengan memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi dengan baik.

  1. Card Sorting

Card Sorting merupkan metode yang dilakukan untuk memrioritaskan konten dan fitur pada interface pengguna. Untuk melakukan metode ini, kita hanya perlu untuk menuliskan konsep yang kita miliki pada kartu dan mengijinkan peserta dari usability testing untuk menaruh kartu ke dalam kelompok dan kategori. Setelah itu moderator akan meminta mereka untuk menjelaskan alasan mereka menaruhny pada kelompok dan kategori tersebut. Metode ini akan sangat cocok untuk diimplementasikan jika kita ingin mengoptimalkan arsitektu informasi dari aplikasi atau website kita sebelum membuatnya menjadi mockup lo-fi. Dengan metode ini tentunya kita akan mendapatkan feedback tentang struktur navigasi. Pelru diketahui bahwa metode ini akan membantu untuk membentuk hipotesis cara mengatur konten kita. Akan tetapi, kita juga harus melakukan validasi dengan pengguna nyata karena terkadang perubahan yang seharusnya dapat meningkatkan pengalaman navigasi justru menghasilkan hasil yang sangat berbeda.

  1. Session Recording

Session Recording ini merupakan metode perekaman tindakan yang dilakukan dengan pengguna nayata saat mereka berinteraksi dengan aplikasi atau website. Dengan melakukan metode ini, kita dapat melihat data rekaman dan memahami konten atau fitur apa yang paling menarik dan masalah apa yang dihadapi oleh pengguna. Metode ini akan cocok dilakukan untuk membantu memahami masalah utama yang dihadapi oleh pengguna ketika berinteraksi dengan aplikasi atau website yang telah kita rancang. Perlu diingat juga, dengan menganalisis hasil dari rekaman, kita akan membentuk hipotesis tentang masalah yang dihadapi oleh pengguna, namun sering kali dibutuhkan pengujian lain untuk dapat memahami mengapa mereka menghadapi masalah ini.

Sumber:

https://www.interaction-design.org/literature/topics/usability-testing

https://xd.adobe.com/ideas/process/user-testing/top-7-usability-testing-methods/

Anastasya Anirudha