School of Information Systems

Cloud atau On-Prem Data Warehouse

Data Warehouse secara luas diakui sebagai komponen penting dari BI (business intelligence) dan operasi analitik. Tetapi pertanyaan apakah rute penyebaran optimal di cloud atau fisik/di tempat (on-prem), ini masih menjadi perdebatan.

Seperti banyak hal lainnya, kenyataannya tidak ada solusi yang dapat menjawab semua masalah. Setiap bisnis berbeda, ada kelebihan dan kekurangan dalam kedua pendekatan ini. Di satu sisi cloud menawarkan skalabilitas dan keuntungan biaya masuk yang cukup rendah. Di sisi lain, ada keamanan dan fleksibilitas yang hanya dapat ditawarkan oleh on-prem.

Skabilitas

Keuntungan besar dari mengambil keputusan untuk memilih cloud adalah peningkatan skala dapat dilakukan dengan mudah dan tanpa upaya. Meningkatkan skala dalam on-prem adalah tugas yang memakan waktu dan sumber daya yang banyak, karena biasanya memerlukan pembelian dan pemasangan perangkat keras (hardware) baru. Sebaliknya, data yang disimpan di cloud dapat ditingkatkan atau diturunkan secara instan dan tanpa kesulitan.

Biaya

Seperti halnya tawaran SaaS (software as a service) lainnya, data warehouse berbasis cloud menawarkan manfaat biaya yang cukup besar dengan menghilangkan biaya awal yang berat. Tidak ada perangkat keras, ruang server, masalah kepegawaian terkait TI, atau biaya operasional untuk mempertahankan DWH. Tidak mengherankan bahwa semakin banyak perusahaan memindahkan DWH mereka ke cloud. Bahkan, survei terhadap 1.060 profesional TI untuk T2016 Cloud Computing Trends Report mengungkapkan bahwa 95% responden menggunakan beberapa bentuk infrastruktur cloud tahun ini, meningkat lebih dari 93% yang dilaporkan pada 2015.

Namun, dalam jangka panjang, jika skala data, pemrosesan, dan laju transfer data menjadi sangat besar, DWH on-prem cenderung menawarkan keunggulan biaya.

Kecepatan

Cloud” adalah entitas virtual, tetapi dalam kenyataannya itu diimplementasikan berdasarkan server yang berbasis di lokasi geografis tertentu. Seringkali ‘Cloud DWH’ akan menawarkan kepada pengguna layanan yang mencakup banyak lokasi untuk redundansi dan peningkatan kinerja.

Terkadang jarak yang harus ditempuh data dari ‘cloud’ ke klien membutuhkan waktu yang berdampak tidak dapat diterima pada bisnis. Dalam kasus seperti itu, DWH on-prem mungkin menjadi solusi yang lebih baik karena latensi (latency) dan kecepatan dapat dikelola dengan lebih baik secara lokal.

Kesimpulan

Dari ketiga aspek yang sudah dibahas diatas, perusahaan akan mendapat banyak manfaat dengan menggunakan data warehouse berbasis cloud, karena hemat biaya, cepat dipasang, langsung dapat diukur, dapat diakses, mudah digunakan, dan aman. Namun, perusahaan yang membutuhkan kontrol total, fleksibilitas, aksesibilitas, dan kepastian dapat menemukan bahwa solusi on-prem lebih sesuai untuk kebutuhan mereka.

Lay Christian