Replikasi
Menurut Tawar dan Wahyuningsih (2011, p. 45), replikasi adalah suatu teknik untuk melakukan copy dan pendistribusian data dan objek-objek database dari satu database ke database lain dan melakukan sinkronisasi antara database sehigga konsistensi data dapat terjamin.
Pada dasarnya sistem replikasi membutuhkan minimal dua buah server untuk digunakan sebagai master dan slave. Dengan menggunakan teknik replikasi, data dapat didistribusikan ke lokasi yang berbeda melalui koneksi jaringan lokal maupun internet.
Beberapa keuntungan dari replikasi adalah sebagai berikut:
- Memungkinkan beberapa lokasi menyimpan data yang sama dan sinkron. Hal ini sangat berguna pada saat lokasi-lokasi tersebut membutuhkan data yang sama atau memerlukan server yang terpisah dalam pembuatan aplikasi laporan.
- Aplikasi transaksi online terpisah dari aplikasi pembacaan seperti proses analisis database secara online, data smarts atau data warehouse.
- Memungkinkan otonomi yang besar. Pengguna dapat bekerja dengan meng-copy data pada saat tidak terkoneksi kemudian melakukan perubahan untuk dibuat database baru pada saat terkoneksi.
- Data dapat ditampilkan seperti layaknya melihat data tersebut dengan menggunakan aplikasi berbasis Web.
- Meningkatkan kinerja pembacaan.
- Membawa data mendekati lokasi individu atau kelompok pengguna. Hal ini akan membantu mengurangi masalah karena modifikasi data dan pemrosesan query yang dilakukan oleh banyak pengguna karena data dapat didistribusikan melalui jaringan dan data dapat dibagi berdasarkan kebutuhan masing-masing unit atau pengguna.
- Penggunaan replikasi sebagai bagian dari strategi standby server.
Menurut Wiesman et al (2000, p. 206) replikasi database memiliki tiga parameter dalam menentukan karakteristik yang tebaik untuk mereplikasi data, yaitu:
- Arsitektur Server
Parameter kunci pertama untuk dipertimbangkan yaitu transaksi yang dieksekusi pada tempat pertama. Ada dua kemungkinan identifikasi, yaitu replikasi copy primary yang memiliki situs yang spesifik untuk di copy oleh setiap data yang saling terkait. Serta repliasi update everywhere yang memungkinkan update item data yang akan dilakukan dimana saja dalam sistem. - Interaksi Server
Untuk paremeter kedua ini terdapat dua hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu interaksi konstan, protokol dalam kategori ini melakukan pesan tunggal pertransaksi dengan mengelompokkan semua operasi dari transaksi dalam suatu pesan. Selanjutnya adalah interaksi linear yang biasanya berkaitan dengan teknik yang apabila sebuah server database merambat ke setiap operasi sebuah transaksi pada basis per operasi. - Terminasi Transaksi
Sedangkan pada parameter terakhir juga terdapat dua hal yang harus dipertimbangkan, yaitu terminasi voting yang membutuhkan babak tambahan pesan untuk mengkoordinasi replika yang berbeda. Dan terminasi non-voting yang menyiratkan bahwa situs dapat memutuskan sendiri apakah akan melakukan atau membatalkan transaksi.
Dengan membandingkan ketiga karakteristik tersebut Wiesman menyimpulkan bahwa update everywhere memiliki potensi yang baik untuk replikasi data.
Referensi:
Tawar & Wahyuningsih, S. (2011). Pembandingan Metode Back Up Database My SQL antara Replikasi dan MySQLDump. Jurnal Sistem Informasi Indonesia 1: 45-52.
Wiesmann, M, Pedone, F, Schiper, A, Kemme, B, Alonso, G. (2000). Database Replication Techniques: a Three Paramenter Classification. Proceedings The 19th IEEE Symposium, pp. 206 – 215.