School of Information Systems

Variasi dari User Experience

User Experience atau UX berfokus pada pengembangan sistem interaktif, produk dan layanan dengan kualitas tinggi, yang disesuaikan dengan pengguna serta cara hidup mereka. Dengan jaman yang semakin berkembang ini, penyediaan layanan maupun jasa yang sudah memanfaatkan teknologi, juga membutuhkan komponen interaktif yang dapat meningkatkan pengalaman penggunanya. Maka dari itu, diperlukan pengembangan lebih jauh bagi aplikasi perangkat, website online, dan berbagai perangkat interaktif lainnya.

User Experience memiliki keterkaitan dengan berbagai tipe yang berbeda dari layanan dan produk yang interaktif. User Experience mengacu pada pendesainan atau perancangan layanan web agar lebih ramah dan interaktif, yang kemudian dijalankan oleh penggunanya. Tidak hanya itu, User Experience berkaitan juga dengan mendesain berbagai aplikasi, permainan/ games, serta berbagai produk interaktif lainnya, seperti home control systems, kamera digital, hingga aplikasi untuk perangkat seperti tablet dan handphone, misalnya iPad dan iPhone. Perancangan atau pendesainan ini dilakukan untuk seluruh lingkungan yang saling berinteraksi. Misalnya, yaitu mendesain ruang ritel baru, yang mana setiap pengguna dapat saling berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain menggunakan perangkatnya, baik menggunakan ponsel, komputer, laptop, tablet, proyektor digital, maupun berbagai perangkat lainnya. Dalam User Experience, pendesainan yang dilakukan atas produk dan layanan mengutamakan kemudahan, sederhana, praktis, mudah digunakan, dan interaktif untuk mencapai pengalaman pengguna yang maksimal, baik digunakan untuk keperluan sehari-hari, untuk pekerjaan, maupun untuk umum/ masyarakat dan pemanfaatan bagi komunitas.

Terdapat berbagai variasi mengenai User Experience yang diterapkan bagi produk dan layanan di dunia. Perkembangan yang berkelanjutan semakin mengutamakan pengalaman pengguna yang lebih berkualitas sehingga pengguna dapat merasakan kenyamanan dan kepuasan dalam menggunakan produk dan layanan tersebut. Terdapat beberapa contoh dari User Experience, misalnya iPhone, Nest Home control, Burberry, I Robo-Q domestic toy robot, dan Facebook.

iPhone merupakan suatu inovasi brilian yang mengubah teknologi ponsel dengan User Experience-nya yang mantap. Steve Jobs mengumumkan perangkat iPhone 2G pertamanya pada tanggal 9 Januari. Lalu, pada 29 Juni 2007, iPhone mulai dijual di pasar Amerika Serikat. Inovasi Steve Jobs ini sukses menghadirkan pengalaman yang baru bagi para pengguna handphone, yang mana pengguna iPhone dapat merasakan fitur layar sentuh atau touchscreen. Tidak hanya itu, munculnya iPhone memungkinkan semua orang untuk dapat mengakses jaringan internet 2G, yang kemudian berkembang menjadi 3G dan seterusnya.

iPhone membawa dorongan besar bagi User Experience. iPhone dibuat dengan desain yang apik dan dirancang secara hati-hati. Interface iPhone dirancang secara khusus sehingga memungkinkan jari sebagai perangkat input pada ponsel. Dengan fitur touchscreen yang multi-sentuh dan sensitif terhadap sentuhan ini, iPhone telah merevolusi bagaimana User Experience pada ponsel menjadi semakin berkembang. Melalui fitur touchscreen, iPhone telah mengadopsi teknik interaksi baru, yang mana penggunanya dapat memperbesar dan memperkecil gambar hanya dengan gerakan cubitan jari saja. Hal ini berbeda dengan ponsel sebelumnya yang masih menggunakan papan tombol manual. Dengan demikian, munculnya iPhone sangat berdampak bagi perkembangan smartphone di dunia. Tidak hanya itu, perubahan besar yang dibawa oleh iPhone ini pun menginisasi munculnya handphone layar sentuh lainnya berbasis Android.

iPhone juga memfasilitasi fitur sensor yang dapat mendeteksi posisi ponsel saat dipegang, apakah ponsel dipegang dalam posisi vertikal atau horizontal. Dengan hal ini, ponsel difasilitasi dengan fitur rotasi otomatis untuk menyesuaikan tampilan layar pada ponsel, sehingga hal ini juga memungkinkan adanya metode interaksi baru lain dari iPhone. Selain itu, iPhone juga memiliki fitur sistem yang dapat mengenali suara, yaitu Siri. Melalui Siri, pengguna dapat menelepon dan mengirim pesan teks ke orang lain, memasukkan rencananya di kalender, hingga melakukan penelusuran web menggunakan pesan suara ke ponsel. Fungsi serupa kini juga dikembangkan oleh aplikasi Google Now dan Microsoft Cortana.

Di sisi lain, App Store juga membuka adanya interaksi yang baru bagi pengguna. App Store diluncurkan pada tahun 2008. Keberadaan App Store mengubah iPhone menjadi platform terbuka yang dapat memungkinkan para pengembang software untuk mendesain dan memproduksi sendiri software yang dibuatnya serta menawarkannya kepada konsumen atau pengguna iPhone di platform App Store. Kemunculan App Store ini pun berhasil membuka industri baru bagi dunia pengembangan aplikasi. Tidak hanya itu, iPhone juga mendukung layanan iTunes yang menghadirkan pengalaman baru bagi penggunanya dalam menikmati musik, film, dan podcast. Dengan demikian, iPhone kini telah menjadi perangkat serbaguna yang mendukung berbagai aplikasi informasi, mulai dari aplikasi game canggih hingga aplikasi sederhana yang begitu banyak. Hal ini memberikan pengalaman yang baru bagi para pengguna, yang kini telah menyebar ke sistem operasi Android.

Contoh yang kedua yaitu Nest Home control, yang mana dikembangkan pada tahun 2014 oleh Nest. Nest Home control merupakan termostat pintar yang digunakan untuk mengendalikan pemanas sentral yang ada pada rumah-rumah penduduk. Dengan tampilannya yang simpel namun tetap elegan, Nest Home control memiliki user interface sederhana untuk mengatur temperatur dengan memutar tombol di bagian luar perangkat. Selain itu, alat ini dapat berinteraksi melalui Heat Link sebagai protokol komunikasi dengan boiler untuk menyalakan dan mematikan perangkat. Tidak hanya itu, Nest Home control juga dapat terhubung dengan sistem Wi-Fi rumah pengguna sehingga sudah didukung teknologi internet. Adapun Nest Home juga memungkinkan penggunanya untuk mengontrol suhu rumah dari lokasi yang jauh menggunakan smartphone ataupun tablet mereka. Pada tahun 2015, Google telah mengakuisisi Nest. Kini, teknologi ini telah diperlengkapi dengan berbagai perangkat lainnya, seperti alarm pendeteksi asap, kamera, hingga lampu, yang semuanya dapat dihubungkan pada sistem yang sama.

Adapun User Experience sering kali diterapkan pada perangkat ekologi daripada satu perangkat saja. Dalam hal ini, ekologi ini maksudnya merupakan tempat dari sejumlah perangkat yang berbeda yang bekerja bersama untuk menciptakan suatu lingkungan. Sehingga, User Experience lebih menekankan pada interaksi dari berbagai perangkat berbeda atau disebut dengan perangkat ekologi. Sebagai contoh dari penyediaan User Experience melalui perangkat ekologi ini yaitu pengguna iPhone yang dapat membagikan dokumen ke pengguna iPhone lain menggunakan Airdrop yang memanfaatkan koneksi dari Wi-Fi. Sedangkan, pada Nest Home control, User Experience yang diterapkan mendukung ekologi untuk smart homes atau rumah pintar.

Contoh selanjutnya yaitu Burberry. Burberry adalah merek produsen dan pengecer pakaian kelas atas. Dengan toko unggulan yang bertempat di Regent Street, London, Burberry menyediakan User Experience yang berkualitas, sehingga pengguna diperkaya dengan pengalaman yang memuaskan dan interaktif. Burberry mengintegrasikan teknologinya, bahkan melalui arsitektur dari bangunan toko, termasuk komunikasi nirkabel/ wireless, stereo spakers, hingga display layar besar serta produk yang interaktif. Tidak hanya itu, melalui teknologinya, dapat meningkatkan interaksi para pelanggan, yang mana pelanggan dapat menonton peragaan busana serta melakukan interaksi dengan konten merek. Radio-frequency identification (RFID) disematkan pada beberapa pakaian dan aksesoris, sehingga memicu pengalaman pemakai yang dapat digunakan dalam layar di toko dan juga bisa digunakan pada smartphone atau tablet milik pelanggan. Terdapat kaca yang dapat berubah seketika menjadi layar supaya pelanggan dapat melihat bagaimana rupanya dalam mengenakan pakaian yang ingin dibeli tanpa memakainya. Sebagai alternatif, mereka dapat mencoba secara fisik pakaiannya dan dapat melihat dirinya memakai pakaian tersebut dengan berbagai warna yang ditampilkan di layar. Di beberapa area penting pada toko, terdapat konten display untuk pendaftaran digital, serta staf dengan menggunakan aplikasi iPad dapat menyediakan histori pembelian dan pilihan pelanggannya supaya dapat memudahkan pengalaman berbelanja yang lebih terpersonalisasi.

Contoh keempat yaitu i Robo-Q domestic toy robot. Robot ini merupakan mainan baru untuk anak-anak yang kesediaannya semakin berkembang. Dengan memanfaatkan berbagai teknologi baru, mainan canggih ini dapat membuat pengalaman bermain anak menjadi lebih meningkat. Teknologi yang digunakan pada mainan ini yaitu menggunakan robotik, memungkinkan input dan output berupa suara, hingga menyediakan fitur berupa berbagai sensor yang memunculkan interaksi baru dan menarik bagi anak-anak.

Terakhir, yaitu Facebook. Siapa yang tidak kenal dengan Facebook, website sangat populer yang dapat memungkinkan penggunanya untuk saling berinteraksi melalui jaringan internet. Pengguna dapat saling berkomunikasi dengan temannya, bersosialisasi dengan pengguna lain, hingga membuat pertemanan dengan pengguna lain. Di sisi lain, terdapat beberapa sistem yang juga serupa dengan situs jaringan sosial atau media sosial milik Facebook. Namun, Facebook merupakan media sosial terpopuler yang memiliki pengguna mencapai lebih dari 1 miliar yang tersebar di seluruh dunia. Penggunaan Facebook sendiri terus mengalami peningkatan hingga menjadi platform yang signifikan bagi berbagai aktivitas online.

Seperti layaknya platform pada Apple dan Android, para pengguna juga dapat menambahkan aplikasi melalui platform Facebook mereka. Facebook memungkinkan orang-orang untuk menyimpan serta membagikan foto digital, menulis catatan yang dapat dibagikan ke pengguna satu sama lain serta memperoleh pembaharuan secara berkala yang memberikan informasi aktivitas apa yang sedang dilakukan oleh teman yang terhubung di Facebook. Adapun media sosial lainnya yaitu seperti layanan web untuk kencan, web yang menghubungkan orang-orang dalam suatu komunitas, web yang menunjang hobi pengguna, dan lain sebagainya. Melalui interaksi yang luas ini, Facebook telah menyediakan User Experience bagi penggunanya.

Dengan kelima contoh ini maka peran dari desainer untuk User Experience sangat diperlukan untuk dapat menciptakan sistem dan layanan yang interaktif. User Experience terus mengalami perkembangan, yang mana berbagai bentuk interaksi baru terus dipikirkan oleh para desainer UX. Misalnya, desainer UX perlu memikirkan sistem dan layanan interaktif yang ingin dikembangkan nantinya menggunakan interaksi dengan perangkat yang seperti apa; interaksi untuk pengguna yang seperti apa; apakah diperuntukkan bagi satu orang individu atau untuk meningkatkan interaksi antara pengguna satu dengan yang lain; dan berbagai hal lainnya.

Sumber Referensi

Natoli, J. (2020). iPhone user experience: why Apple’s winning. Give Good UX. https://givegoodux.com/iphone-user-experience-why-apple-winning/

Benyon, D. (2019). Designing user experience: a guide to HCI, UX and interaction design (4th ed.). Pearson. ISBN: 978-1292155517.

Sarah Kristina Lilik, Ferdianto