School of Information Systems

Brainstorming dalam User Experience

Pengertian Brainstorming

       Dalam melakukan desain User Experience (UX) tentunya terdapat teknik-teknik yang dapat dipergunakan oleh seorang UX designer, dan salah satunya adalah dengan bekerja dalam grup atau kelompok. Suatu kelompok atau grup tentunya terdiri dari 2 orang atau lebih, yang mana berarti terdapat banyak kepala dengan pemikiran dan kreativitas yang berbeda-beda.

        Oleh karena itu, dalam suatu kelompok, tiap anggota perlu untuk bertemu dan berunding serta menyampaikan setiap ide yang ada di kepalanya kepada anggota kelompok yang lainnya. Kegiatan untuk saling berbagai ide antar anggota dalam kelompok ini disebut dengan brainstorming. Brainstorming ini merupakan salah satu kegiatan penting yang perlu untuk dilakukan dalam suatu grup dikarenakan dengan adanya brainstorming, maka setiap anggota dalam grup dapat menyampaikan gagasan atau ide yang dimilikinya kepada setiap rekan satu grupnya dan juga mengetahui apa isi kepala atau ide yang dimiliki oleh setiap rekan dari grupnya tersebut. Kemudian, nantinya ide dari setiap anggota itu pun akan ditampung dan disatukan, dan setelah melalui diskusi antar anggota kelompok, maka akan didapatkanlah suatu ide terbaik yang berasal dari pemikiran seluruh anggota grup tersebut, yang mana nantinya ide tersebut akan dipergunakan untuk mencapai tujuan dari kelompok ataupun untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh grup atau kelompok tersebut.

            Adapun menurut berbagai ahli, pengertian dari brainstorming adalah sebagai berikut:

Ahli Pengertian Brainstorming
Sutikno (2007) Brainstorming ialah sebuah bentuk diskusi untuk menghimpun pendapat, pengetahuan, informasi, gagasan, dan pengalaman dari seluruh peserta.
Minter dan Reid (2007) Brainstorming ialah cara yang digunakan oleh berbagai perusahaan untuk menghasilkan ide-ide yang sesuai dengan trend masa kini. Selain itu, menurut Minter dan Reid, brainstorming juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengumpilkan sekelompok orang yang bertujuan untuk menghasilkan pikiran-pikiran baru dan segar.
Roestiyah (2012) Brainstorming adalah suatu cara atau teknik mengajar yang dilakukan oleh pengajar dalam suatu kelas, yang mana diajarkan dengan cara melontakan suatu masalah kepada para peserta didik, yang kemudian akan dijawab oleh para peserta didik dengan membeikan pendapat atau komentar sehingga masalah yang telah dilontarkan tersebut akan berkembang menjadi masalah baru, ataupun dapat diartikan sebagai sebuah cara yang digunakan untuk mendapatkan ide dari sekelompok orang dalam waktu yang singkat.
Aqib 2013 Pengertian brainstroming menurut Aqib ini kurang lebih sama dengan Roestiyah, dimana brainstorming ialah suatu cara atau teknik mengajar yang dilakukan guru dalam kelas, dengan melontarkan suatau masalah kepada peserta didik, yang kemudian akan dijawab oleh peserta didik dengan menyatakan pendapat atau komentar.

Tujuan Brainstorming

            Setelah mengetahui pengertian dari brainstorming, maka sekarang akan dibahas mengenaai tujuan dari dilakukannya teknik atau metode brainstorming. Pertama dengan dilakukannya brainstorming maka diharapkan dapat mendorong terjadinya penyampaian gagasan/ide, pendapat, ataupun pengalaman yang dapat membantu terjadinya refleksi dalam kelompok. Kemudian, brainstorming juga dilakukan agar dapat terkumpulnya ide, pendapat, dan pengalaman sebanyak-banyaknya dari anggota kelompok yang mana dapat digunakan untuk mencapai tujuan dari kelompok ataupun memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh kelompok tersebut. Selain itu, di lain sisi, bagi para anggota kelompok yang melakukan brainstorming, teknik ini dapat membantu membina anggota kelompok untuk semakin mengembangkan dan mengkombinasikan kreativitasnya dalam berpikir, merangsang partisipasi setiap anggota kelompok, melatih daya kreativitas, dan melatih para peserta untuk mengekspresikan gagasan baru menurut imajinasinya.

Aspek-Aspek dalam Teknik Brainstorming

            Saat melakukan brainstorming terdapat beberapa aspek yang perlu dipehatikan. Pertama, peserta brainstorming harus berfokus pada kuantitas, dimana semakin banyak gagasan atau ide yang muncul, maka kemungkinan ide yang menjadi solusi dari masalah yang tengah dihadapi pun menjadi semalin besar. Kemudian, dalam brainstorming pun pemberian kritik terkait ide yang disampaikan oleh anggota kelompok perlu ditunda dan dihindari apabila sesi penyampaian ide atau pendapat sedang berlangsung. Penilaian lebih baik dilakukan di akhir sesi, agar saat menyampaikan ide atau pendapatnya, pesertadapat merasa lebih nyaman. Kemudian, apabila saat proses brainstorming sedang berlangsung, dan terdapat peserta yang menyampaikan ide yang tak biasa, maka ide yang tak biasa tersebut perlu untuk disambut dengan hangat, karena bisa saja ide dengan perspektif yang berbeda tersebutlah yang merupakan solusi dari masalah yang tengah dihadapi oleh kelompok, Selanjutnya, aspek lain yang perlu diperhatikan saat proses brainstorming adalah mengkombinasikan dan memperbaiki ide, dimana ide-ide yang baik dapat dikombinasikan sehingga dapat menjadi ide yang terbaik dan juga ide-ide yang kurang dapat diperbaiki agar menjadi semakin baik.

Kelebihan dan Kekurangan Brainstorming

            Sebagimana halnya, segala seuatu memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu pula dengan brainstorming. Adapun kelebihan yang didapatkan dari dilakukannya brainstorming dalam suatu kelompok ialah, peserta atau anggota kelompok menjadi aktif berpikir untuk menyatakan pendapat, melatih para peserta untuk berpikir dengan cepat dan logis, meningkatkan partisipasi dari anggota kelompok, timbulnya persaingan yang sehat, peserta merasa bebas untuk mengemukakan idenya sehingga tercipta suasana demokrasi dan disiplin yang dapat ditumbuhkan sekaligus.

        Sementara itu, yang menjadi kekurangan dari teknik/metode brainstorming ini ialah pertama kurang waktu yang cukup agar seluruh anggota kelompok dapat menyampaikan segala ide yang ada di dalam pikrirannya. Kemudian, anggota yang terkesan pasif akan menjadi tertinggal dibandingkan anggota yang lebih aktif. Hasil dari penyampaian ide dalam brainstorming hanya akan ditampung dan bukan disimpulkan. Selain itu, kekurangan yang paling tidak diharapkan terjadi ialah masalah yang ingin diselesaikan malah berkembang kea rah yang tidak diinginkan.

 

Referensi

Putri, V.K.M. (2021). “Brainstorming: pengertian, tujuan, dan cara melakukan.”. Kompas. https://www.kompas.com/skola/read/2021/08/26/140935769/brainstorming-pengertian-tujuan-dan-cara-melakukannya

Riadi, M. (2019). “Metode brainstorming dalam pembelajaran.”. Kajian Pustaka. https://www.kajianpustaka.com/2019/07/metode-brainstorming.html

 

Source Image:

https://www.porosilmu.com/2017/04/pengertian-kelompok-sosial-fungsi-ciri.html

http://putriwidp.blogspot.com/2015/12/indonesia-sudah-menyediakan-kebebasan.html

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20141202133242-277-15236/9-cara-menjadi-orang-kreatif

Julia Jessica, Ferdianto