School of Information Systems

Pentingnya Test Plan untuk Aktivitas Testing yang Efisien dan Efektif

Test Plan didefinisikan sebagai dokumen yang menulis tentang semua mengatur skenario testing sebelum eksekusi dilakukan. Tujuan dari Test Plan adalah menjamin aktivitas testing yang dilakukan menjadi terencana dengan baik dengan mengumpulkan dan menulis semua ide, persyaratan, dan pemikiran untuk memastikan tidak ada bagian yang hilang ketika manajer testing software. Test Plan sangat disarankan untuk melaksanakan proyek yang kompleks dan detail tinggi. Ini akan menjadi penting terutama dalam pengembangan software yang kompleks yang akan memiliki lebih banyak persyaratan. Dengan Test Plan, maka manager testing meminimalisir kemungkinan untuk melupakan beberapa persyaratan penting karena adanya catatan secara sistematis. Oleh karena itu, risiko eksekusi tidak siap akan lebih rendah. Apabila risiko tersebut terjadi, maka akan membawa beberapa kerugian bagi perusahaan dari segi waktu, kualitas dan biaya.

Eksekusi yang tidak siap mungkin membuat eksekusi gagal karena masih ada beberapa persyaratan yang hilang yang lupa disiapkan. Dengan testing yang tidak dapat dijalankan, jadwal testing harus di re-schedule kembali akan terjadi. Proses re-schedule tersebut mengakibatkan proyek tertunda sampai persiapan siap. Tentu saja ini akan membuang banyak waktu dimana lamanya waktu juga penting untuk sebuah pengembangan software. Dengan jangka waktu yang lebih lama, perusahaan harus membayar pengembang, testing manager, dan anggota proyek lainnya dalam jangka waktu yang lebih lama.

Template Test Plan disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Template ini menyediakan bagian-bagian tertentu yang harus diketahui untuk menjalankan aktivitas testing. Persyaratan yang tercantum ini akan memastikan untuk mengurangi kecenderungan bug yang belum ditemukan yang mungkin tidak dikenali dalam aktivitas testing. Rencana Uji dapat mengurangi kecenderungan bug yang tidak ditemukan setelah testing, karena dalam Test Plan, manajer testing telah mencantumkan semua fitur yang harus diuji dalam ruang lingkup sehingga akan fokus pada elemen yang harus diuji.

Test plan juga menuliskan kriteria untuk semua langkah testing. Beberpa jenis kriteria yang tertulis antara lain:

  1. Entry Criteria

Entry criteria berisikan kriteria yang harus dipenuhi oleh sistem software untuk memasuki langkah testing selanjutnya.

  1. Continuation Criteria

Continuation criteria menggambarkan kriteria yang harus dipenuhi selama testing untuk memastikan testing efektif dalam biaya dan waktu.

  1. Exit criteria

Kriteria terakhir adalah exit criteria yang menggambarkan kriteria yang harus dipenuhi untuk mengkonsiderasi bahwa testing telah selesai.

Dengan Test Plan, semua tanggung jawab dan mekanisme dalam testing juga diatur. Peran tanggung jawab ini cukup penting karena untuk menangani proses dalam testing mulai dari bug-nya, penanganan proses di lingkungan, hingga komunikasi dan pelatihan terhadap peserta eksternal dalam testing. Tidak hanya pengembang atau manajer testing yang akan memiliki tanggung jawab, akan tetapi peserta testing juga memiliki tanggung jawab untuk menjalankan prosedur testing dengan benar seperti yang diminta oleh manajer testing.

Selanjutnya, Test plan juga akan berisikan mekanisme testing. Mekanisme tersebut termasuk siklus testing, lingkungan testing, pengembangan sistem testing, dan konfigurasi testing. Semua mekanisme ini menjelaskan berbagai kebutuhan yang terkait dengan alur testing. Keputusan yang salah dalam memilih dan mengatur mekanisme akan berakhir dengan testing yang tidak efisien. Contoh yang paling mungkin terjadi adalah kualitas hardware yang berbeda. Perangkat keras pengembang biasanya lengkap dengan spesifikasi kualitas tinggi, RAM dan Memori tinggi. Perangkat keras semacam ini tentu saja tidak dapat diusahakan oleh peserta tes yang kemungkinan besar memiliki spesifikasi perangkat keras yang sama. Ini adalah sesuatu yang harus dikenali sebelum testing untuk memastikan software ini dapat digunakan oleh para peserta testing. Kesimpulannya, Test Plan sangat penting dalam proses testing. Test Plan tidak hanya memberikan gambaran umum tentang persyaratan testing tetapi juga seperti panduan lengkap untuk testing manajer menangani proses testing.

 

References:

Edwards, J.N., Steinke, G., 2007. The Development of a Thorough Test Plan in the Analysis Phase leading to more Successful Software Development Projects. Journal of International Technology and Information Management. 16(5):65-72

Lisa Mega Tanto Kusumo