School of Information Systems

Aktiva Pajak Tangguhan (Deffered Tax Liabilities)

Pengertian

Merupakan jumlah pajak penghasilan terutang (taxable) untuk periode mendatang sebagai akibat adanya perbedaan temporer/waktu kena pajak (timing differences)

Pengakuan dan penilaian

Liabilitas Pajak Tangguhan harus di ukur menggunakan tariff pajak yang berlaku pada saat aktiva dipulihkan atau Liabilitas dilunasi yaitu dengan tarif pajak yang telah berlaku atau yang telah secara substantive berlaku pada tanggal neraca

Cara Penyajian

Liabilitas Pajak Tangguhan disajikan di neraca sebagai Liabilitas tidak lancar diantara perkiraan Pinjaman kepada pemegang saham dan Intercompany accounts. Liabilitas pajak tangguhan harus dibedakan dari Liabilitas pajak kini

Deffered Tax Assets  terdiri dari account-account :

(Belum/Tidak Tersedia)

EKUITAS (Equity) 

Pengertian

Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua Liabilitas.

Klasifikasi

  • Capital Stock
  • Paid in Capital
  • Revaluation Increment in Fixed Assets
  • Accumulated Retained Earning
  • Devident Income

Pengakuan dan penilaian

Suatu Ekuitas harus diakui bila:

  • Besar kemungkinan bahwa manfaat keekonomian di masa yang akan datang akan diperoleh.
  • Jumlahnya harus dapat diukur secara handal.

Cara penyajian

  • Penyajian modal saham dalam neraca harus dilakukan sesuai dengan ketentuan pada akta pendirian perusahaan dan peraturan yang berlaku serta menggambarkan hubungan keuangan yang ada.
  • Penyajian saldo laba harus dipisahkan dari modal saham.

NET SALES

Pengertian

Pendapatan usaha adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode akuntansi bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.

Pengakuan dan penilaian

  • Suatu pendapatan usaha diakui, bila:
    • Kenaikan manfaat ekonomi di masa depan yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan Liabilitas telah terjadi.
    • Suatu pendapatan usaha tersebut dapat diukur dengan andal.
  • Di samping kriteria umum pengakuan di atas, untuk beberapa jenis pendapatan harus memperhatikan kriteria khusus sebagai berikut:
    • Deviden tunai harus diakui bila hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan
    • Bunga (jasa pinjaman) harus diakui atas atas dasar proporsi waktu yang memperhitungkan hasil efektif aktiva
    • Royalty harus diakui atas dasar akrual sesuai dengan substansi perjanjian yang relevan.
  • Pendapatan dinilai dengan jumlah kas atau setara kas yang diterima atau yang dapat diterima.

Cara Penyajian

Pendapatan usaha disajikan dalam Laporan Laba/Rugi sebesar jumlah yang seharusnya telah menjadi hak perusahaan.

Pengkuan Pendapatan Dengan Metode Akrual (Accrual Method)

Pengakuan pendapatan dengan pendekatan akrual termasuk yang paling mendasar, sehingga paling banyak diterapkan (di berbagai jenis usaha dalam berbagai skala).

Pada dasanya metode akrual menggunakan pendekatan yang sama persis seperti yang sudah disampaikan di tulisan sebelumnya, yaitu “Ketentuan Dasar Pengakuan Pendapatan”, KECUALI ketentuan IAS 18 yang ke-2 (recognition at time of payment)—yang cenderung mengarah ke cash-basis. Sehingga, sepanjang ketentuan-ketentuan dasar tersebut telah terpenuhi, maka suatu pendapatan sudah boleh diakui.

Hal yang tak kalah penting untuk diketahui, sehubungan dengan penerapan metode ini adalah, adanya beban dan biaya yang harus diakui untuk disandingkan dengan pendapatan yang dihasilkan dalam periode yang sama—meskipun invoice tagihannya belum datang dari supplier/vendor.

Catatan: Jangan dibingungkan oleh pengakrualan biaya—yang menyerupai fungsi pencadangan. Dalam pendapatan tidak ada istilah pencadangan.

I Gusti Made Karmawan