School of Information Systems

Penerapan User Experience dalam Aplikasi TikTok

User experience atau yang biasa disingkat sebagai UX adalah salah satu komponen penting untuk masa modern ini. UX mencakup aspek-aspek seperti pikiran, perasaan, sensasi, dan tindakan manusia dalam berbagai aktivitas. Banyak desainer yang mempelajari UX dengan tujuan untuk bisa menciptakan aplikasi dengan tampilan menarik dan interaktif. UX yang baik didukung oleh tampilan antarmuka atau user interface (UI) yang baik pula. Keduanya saling berhubungan. Diharapkan dengan adanya user interface yang baik, pencipta aplikasi itu bisa memberikan kesan dan pengalaman yang baik kepada pengguna. Jika pencipta aplikasi hanya mampu membangun UI yang baik, aplikasi tersebut tidak akan maksimal. Aplikasi akan menjadi kurang bernilai dan mudah dilupakan bahkan ditinggalkan oleh pengguna. UI yang friendly bisa membuat pengguna nyaman untuk menggunakan produk tersebut dalam waktu yang lama. Dengan adanya UI dan UX yang maksimal, pengguna akan loyal terhadap produk atau jasa tersebut. 

Aplikasi atau situs web yang baik harus memiliki akses yang ringan, tampilan menu yang sederhana namun lengkap, dan memiliki isi atau konten yang jelas serta tepat sasaran. Salah satu bentuk aplikasi yang memiliki user interface yang baik dan mampu memberikan user experience kepada penggunanya adalah TikTok. TikTok adalah aplikasi media sosial dan platform video musik di mana pengguna bisa melihat video dan juga mengunggah video dengan durasi singkat buatan mereka sendiri diiringi dengan musik yang sudah tersedia di dalam aplikasi. Bukti dari user experience aplikasi TikTok yang maksimal adalah jumlah pengguna TikTok yang sangat banyak dan terus meningkat. Sejak tahun 2020, ratusan jutaan pengguna mulai menggunakan aplikasi ini. Per 27 September 2021, jumlah pengguna aktif TikTok ada sebanyak lebih dari 1 miliar. Hal ini menandakan bahwa TikTok digemari oleh banyak orang dari berbagai kalangan umur. Banyaknya fitur yang disediakan di dalam aplikasi, kemudahan dalam menggunakan aplikasi, tampilan aplikasi yang menarik menjadi nilai-nilai lebih dari aplikasi TikTok ini. 

TikTok memiliki tampilan yang user friendly, di mana tombol-tombol yang tersedia memiliki bentuk yang jelas dan letak yang mudah diingat. Saya sebagai pengguna TikTok, sejauh ini merasa sangat nyaman menggunakan aplikasi ini. Adanya fitur-fitur yang menarik dan berguna seperti adanya subtitle juga membuat pengguna lebih nyaman dalam menggunakan aplikasi ini (lihat gambar di samping ini).  Tombol like (dilambangkan dengan hati), comment (dilambangkan dengan awan dialog atau bubble), dan share (dilambangkan dengan panah) juga mudah dijangkau oleh jari dan memiliki fungsi yang jelas. Dengan menekan tombol like, pengguna bisa secara otomatis menyimpan foto tersebut di aplikasinya yang kemudian bisa dicek pada tab Profile, di bagian Liked Videos. Dengan demikian, video yang kita sukai dan ingin kita lihat lagi akan tersimpan sehingga mudah untuk dilihat kembali. UI pada aplikasi TikTok memberikan UX terbaik bagi penggunanya, yaitu kemudahan dalam menonton video-video dari berbagai belahan dunia. Pengguna cukup melakukan scrolling dengan swipe ke atas untuk melihat video-video selanjutnya. Selain itu, pengguna bisa juga mencari kategori video yang diinginkan melalui tab Discover. Pengguna bisa mencari dengan hashtag (#) untuk mendapatkan video-video yang sesuai dengan keinginannya. Pengguna juga bisa melihat berbagai video dan hashtag yang sedang trending, baik secara domestik maupun global. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Selain itu, TikTok menerapkan algoritma, di mana pengguna akan melihat video-video yang sesuai dengan preferensi masing-masing. Akgoritma media sosial seperti yang ada pada TikTok, memungkinkan platform untuk menyediakan tema konten yang sesuai dengan kebiasaan para pengguna. Algoritma ini bersifat dinamis dengan tujuan untuk memberikan pengalaman pemakaian yang paling optimal bagi pengguna TikTok. Jadi, jika pengguna sering menyukai dan mencari video mengenai kucing dan makanan, maka pengguna tersebut akan sering mendapatkan video dengan kedua tema tersebut di Tab Home, atau yang sering disebut For You Page (FYP). 

Namun menurut saya pribadi dan beberapa pengguna lainnya, algoritma yang tujuannya untuk memberikan user experience terbaik malah cenderung membuat pengguna mudah bosan dan jenuh dengan TikTok. Video-video yang ditampilkan di Tab Home atau For You Page (FYP) cenderung monoton. Jika pengguna melihat-lihat beberapa video dengan suatu tema karena rasa penasaran, penonton akan terus mendapatkan video dengan tema tersebut ke depannya meskipun mungkin pengguna tersebut sebetulnya tidak suka dengan tema tersebut. Meskipun demikian, UI pada TikTok tetap memberikan user experience yang sangat baik bagi para penggunanya dari berbagai kalangan. 

Tidak hanya memberikan user experience yang baik ketika pengguna melakukan scrolling untuk melihat video-video pendek yang dipublikasikan, TikTok juga memberikan user experience yang sangat menyenangkan bagi penggunanya yang ingin membuat video. Pengguna tidak lagi memerlukan aplikasi khusus untuk mengedit video karena TikTok sudah menyediakan banyak fitur yang mudah digunakan. Fitur-fitur ini bisa dipelajari dengan cepat bahkan oleh pemula. 

Pengguna bisa merekam video langsung dari aplikasi TikTok. Pengguna juga bisa memasukkan media, baik video ataupun foto, yang ada di smartphone mereka. Pengguna bisa mengatur berapa lama durasi video yang akan dibuat. TikTok memberikan tiga pilihan durasi, yaitu 15 detik, 60 detik, dan 3 menit. Waktu ini sangat pas bagi pengguna yang gemar melihat-lihat video di TikTok karena durasinya tidak lama. Pengguna juga bisa mengatur kecepatan (speed) videonya. Banyak fitur-fitur yang bisa digunakan ketika pengguna merekam langsung dari aplikasi TikTok, antara lain ada flash, timer, filters, dan effect. Hal yang menjadi keunikan dari TikTok adalah adanya pilihan lagu yang bisa digunakan sebagai iringan video. Dengan demikian, pengguna bisa menyesuaikan konten videonya dengan lagu yang ingin digunakan. Pengguna bisa membuat video menari dengan lagu-lagu yang memiliki tempo cepat, atau membuat video menampilkan alam dengan lagu yang lebih lembut dan lambat, dan sebagainya.

 

Referensi : 

Ferdianto