School of Information Systems

Cara Menganalisis Data Kualitatif dari Penelitian UX: Analisis Tematik (Part 4) 

Metode Cepat: Kelompokkan Segmen Teks, Lalu Tetapkan Kode 

Daripada membuat kode saat kita menyorot teks, kita memotong (secara fisik atau digital) dan mengelompokkan semua segmen yang disorot serupa (mirip dengan bagaimana perekat yang berbeda dapat dikelompokkan dalam peta afinitas). Pengelompokan tersebut kemudian diberi kode. Jika kita melakukan pengelompokan secara digital, kita dapat menarik bagian berkode ke dalam dokumen baru atau platform kolaborasi visual. 

Pengelompokan dilakukan secara manual. Transkrip dipotong, direkatkan ke perekat, dan dipindahkan di sekitar papan sampai jatuh ke dalam kelompok topik alami. Peneliti kemudian memberikan tempelan berwarna merah muda dengan kode deskriptif untuk pengelompokan tersebut. 

Di akhir langkah ini, kita harus memiliki data yang dikelompokkan berdasarkan topik dan kode untuk setiap topik. 

Langkah 4: Buat Kode Baru yang Merangkum Potensi Tema 

Lihat semua kode dan jelajahi hubungan sebab akibat, persamaan, perbedaan, atau kontradiksi untuk melihat apakah kita dapat mengungkap tema yang mendasarinya. Saat melakukannya, beberapa kode akan disisihkan (baik diarsipkan atau dihapus) dan kode interpretatif baru akan dibuat. Jika kita menggunakan pendekatan pemetaan fisik seperti yang dibahas pada langkah 3, maka beberapa pengelompokan awal ini mungkin runtuh atau meluas saat kita mencari tema. 

Tanyakan pada diri kita pertanyaan-pertanyaan berikut: 

  • Apa yang terjadi di setiap kelompok? 
  • Bagaimana kode-kode ini terkait? 
  • Bagaimana ini berhubungan dengan pertanyaan penelitian saya? 

Kembali ke topik memasak kami, ketika menganalisis teks dalam setiap pengelompokan dan mencari hubungan antara data, saya perhatikan bahwa dua peserta mengatakan bahwa mereka menyukai bahan yang dapat disiapkan dengan cara yang berbeda dan cocok dengan bahan lain yang berbeda. Peserta ketiga berbicara tentang keinginannya untuk memiliki satu set bahan yang dapat digunakan untuk banyak makanan berbeda sepanjang minggu, daripada harus membeli bahan terpisah untuk setiap rencana makan. Dengan demikian, tema baru tentang fleksibilitas bahan muncul. Untuk tema ini, saya datang dengan kode satu bahan cocok untuk semua, yang kemudian saya tulis deskripsi rincinya. 

Langkah 5: Istirahat Sehari, Lalu Kembali ke Data 

Itu hampir selalu merupakan ide yang baik untuk beristirahat dan kembali dan melihat data dengan sepasang mata yang segar. Melakukannya terkadang membantu kita melihat pola signifikan dalam data dengan jelas dan mendapatkan wawasan terobosan. 

Langkah 6: Evaluasi Tema kita untuk Kesesuaian yang Baik 

Pada langkah ini, akan berguna untuk melibatkan orang lain untuk membantu kita meninjau kode dan tema yang muncul. Tidak hanya wawasan baru yang ditarik, tetapi kesimpulan kita dapat ditantang dan dikritik oleh mata dan otak yang segar. Praktik ini mengurangi potensi interpretasi kita diwarnai oleh bias pribadi. 

Letakkan tema kita di bawah pengawasan. Tanyakan pada diri kita pertanyaan-pertanyaan ini: 

  • Apakah tema didukung dengan baik oleh data? Atau bisakah kita menemukan data yang tidak mendukung tema kita? 
  • Apakah tema jenuh dengan banyak contoh? 
  • Apakah orang lain setuju dengan tema yang kita temukan dalam data setelah menganalisis data secara terpisah? 

Jika jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini adalah tidak, itu mungkin berarti kita harus kembali ke papan analisis. Dengan asumsi kita mengumpulkan data suara, hampir selalu ada sesuatu yang bisa dipelajari, jadi menghabiskan lebih banyak waktu dengan tim kita mengulangi langkah 4–6 akan bermanfaat. 

Kesimpulan 

Gunakan analisis tematik sebagai panduan yang berguna untuk menganalisa data kualitatif secara efisien. Terdapat berbagai macam cara untuk melakukan analisis tematik. Pilih metode analisis yang sesuai dengan jenis dan volume data yang kita kumpulkan. Jika memungkinkan, undang orang lain ke dalam proses analisis untuk meningkatkan akurasi analisis dan pengetahuan tim kita tentang perilaku, motivasi, dan kebutuhan pengguna kita. Analisis bisa menjadi proses yang panjang, jadi aturan praktis yang baik adalah menganggarkan waktu sebanyak yang kita miliki untuk pengumpulan data guna menyelesaikan analisis. 

 

References: 

https://www.nngroup.com/articles/thematic-analysis/ 

 

 

Nuril Kusumawardhani