Introduction to Brainware
Brainware
Dilansir dari situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, brainware merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk sumber daya manusia (SDM) yang berhubungan dengan sistem komputer. Brainware dapat diartikan juga sebagai perangkat intelektual yang mengoperasikan dan juga mengeksplorasi kemampuan dari perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software). Artinya, secanggih-canggihnya sebuah komputer, jika tidak ada brainware yang mengoperasikannya, maka fungsi dari komputer tidak akan berjalan secara optimal. Brainware juga sering disebut dengan user, karena merujuk pada orang-orang yang menjalankan atau mengoperasikan komputer.
Menurut Wijaya (2020), pengguna komputer atau brainware dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu: 1) Programer: Seseorang yang memiliki kemampuan dan keahlian dalam menguasai salah satu atau lebih bahasa pemograman dalam dunia komputer. Tugas programer adalah membuat dan mempersiapkan program-program yang dapat mendukung sistem komputer yang dirancang. Programer penting jika terjadi hack terhadap database perusahaan; 2) Operator komputer: Operator komputer adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk mengoperasikan suatu sistem operasi atau program yang ada di dalam komputer. Contohnya, membuat dokumen dengan aplikasi Word, membuat presentasi dengan PowerPoint, mengedit serta mengimpan, dan lainnya; 3) Teknisi: Teknisi komputer merupakan seseorang yang memiliki kemampuan dan keahlian untuk merawat atau memperbaiki berbagai jenis masalah yang terjadi pada perangkat komputer. Teknisi komputer juga memiliki kehalian dan pengetahuan luas tentang trouble shooting dan lainnya untuk mengatasi masalah dalam perangkat komputer; 4) Konsultan: Seorang brainware memiliki pengetahuan dibidang komputer namun biasanya tidak berperan untuk menangani secara langsung, hanya sebagai penasehat. Bagi sebuah perusahaan ,konsultan ini sangat diperlukan untuk mencari solusi terkait manajemen sistem informasi yang tepat; 5) Project Manager: Project manager adalah seorang brainware yang bertugas sebagai pemimpin pada project tertentu. Menjadi project manager dituntut harus memiliki kemampuan memimpin yang bagus agar project sukses; 6) Trainer: Trainer yaitu seseorang yang memiliki pengetahuan ilmu yang bertanggung jawab untuk memberikan pendidikan atau mengajar orang lain sesuai dengan bidangnya; 7) Graphic designer: Graphic designer merupakan seseorang yang memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang desain grafis atau membuat suatu obyek animasi; 8) Sistem analis: Seorang sistem analis bertanggung jawab terhadap perencanaan penelitian dalam memilih perangkat lunak beserta kebutuhan yang sesuai dengan perusahaan; 9) Spesialis jaringan: Spesialis jaringan adalah individu atau kelompok yang memiliki pengetahuan dan keahlian di bidang jaringan komputer. Brainware ini bertanggung jawan atas semua hal yang berhubungan dengan jaringan komputer; dan 10) Database administrator: Database administrator yaitu seseorang yang memiliki pengetahuan dalam pengoperasian perangkat komputer dan bertanggung jawab terhadap database aplikasi, organisasi, dan lainnya.
Dalam dunia usaha dan pengembangan perusahaan, brainware adalah orang yang memiliki kemampuan intelektual untuk mengekspolarasi jaringan sistem informasi manajemen. Secara umum brainware dalam sistem informasi manajemen bisnis diperlukan untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan sehingga kelangsungan organisasi dapat dipertahankan atau perusahaan lebih unggul dalam hal kompetisi. Hal ini karena sistem informasi memainkan peranan penting dalam menghadapi persaingan global.
Human Reliability Assesment (HRA)
Human Reliability Assesment (HRA) merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mengetahui tingkat keandalan manusia yang menjadi anggota dari suatu sistem. Keandalan manusia didefinisikan sebagai suatu probabilitas performansi seseorang akan bebas dari kesalahan selama jangka waktu tertentu. Keandalan Manusia juga dapat didefinisikan sebagai probabilitas suatu aktivitas yang dilakukan manusia berhasil sesuai dengan tujuannya dalam suatu sistem operasi pada periode waktu yang ditentukan.
Tujuan dari HRA adalah mengidentifikasikan area dengan resiko tinggi, mengukur keseluruhan
resiko dan mengindikasikan di mana dan bagaimana perbaikan seharusnya dibuat untuk sistem.
Bell (2009) menyebutkan bahwa untuk melakukan penilaian keandalan manusia (Human Reliability Assessment – HRA) dapat dipakai metode kualitatif dan kuantitatif. Dengan metode ini, dapat dilakukan penilaian mengenai kontribusi manusia terhadap risiko.
Selanjutnya dilakukan pengukuran probabilitas terjadinya error dengan metode HEART. Metode HEART adalah teknik yang digunakan dalam bidang penilaian keandalan manusia (HRA/Human Reliability Assessment), untuk tujuan mengevaluasi kemungkinan kesalahan manusia terjadi di seluruh penyelesaian tugas tertentu. Metode HEART didasarkan pada prinsip bahwa setiap kali tugas dilakukan ada kemungkinan gagal dan bahwa kemungkinan ini dipengaruhi oleh satu atau lebih EPC (Error Producing Condition), misalnya: gangguan, kelelahan, kondisi sempit dan lain-lain. Faktor-faktor yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja ditunjukkan dengan nilai HEP terbesar. Kondisi ini kemudian dapat diterapkan untuk ”best-case scenario” perkiraan probabilitas kegagalan di bawah kondisi ideal untuk kemudian mendapatkan kesempatan kesalahan akhir. Angka ini membantu dalam komunikasi kemungkinan kesalahan dengan analisis risiko yang lebih luas atau kasus keselamatan. Dengan pertimbangan EPCs, metode HEART juga memiliki efek tidak langsung menyediakan berbagai saran tentang bagaimana keandalan dapat ditingkatkan dari sudut pandang ergonomis.
Metode HEART didasarkan pada sejumlah hal, yaitu:
- Keandalan manusia dasar tergantung pada sifat generik dari tugas yang akan dilakukan.
- Dalam kondisi ′sempurna′, tingkat keandalan akan cenderung dicapai secara konsisten dengan kemungkinan nominal yang diberikan dalam batas probabilistik.
- Mengingat bahwa kondisi yang sempurna tidak ada dalam segala situasi, keandalan manusia diprediksi dapat menurunkan sebagai fungsi dari sejauh mana identifikasi Error Producing Conditions (EPCs) dapat berlaku.