Bupati Sukabumi Siap Gelar Karpet Merah untuk Bukit Algoritma
Bupati Sukabumi Marwan Hamami menanggapi soal rencana pembangunan Bukit Algoritma atau Silicon Valley Amerika Serikat ala Indonesia di kawasan ekonomi khusus (KEK) Kecamatan Cikidang yang diperluas hingga Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
“Kami siap memberikan ‘karpet merah’ untuk terlaksananya pembangunan itu,” kata Marwan di Sukabumi, Jumat, 17 April 2021.
Rencana pembangunan pusat inovasi dan teknologi di beberapa lokasi di Indonesia sudah dilakukan sejak 2015, tetapi tidak pernah terwujud karena terkendala beberapa hal.
Pada 2021 ini rencana pembangunan di Kabupaten Sukabumi dengan mengambil lokasi di KEK Cikidang dan sebagian lagi di Kecamatan Cibadak muncul lagi. Pembangunan KEK pengembangan teknologi dan industri 4.0. (four point zero) disebut diberi nama Proyek Bukit Algoritma.
Marwan menambahkan informasi yang diterimanya adapun anggarannya yang senilai Rp 18 triliun berasal dari investor atau swasta. Ia pun optimistis pembangunan megaproyek ini terwujud karena sudah dilakukan berbagai persiapan yang matang,
“KEK Cikidang sedang proses, karena bapak Presiden Joko Widodo mendahulukan KEK pariwisata. Tapi, karena tempatnya sangat berdekatan sehingga dua KEK ini harus menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi di nasional,” katanya.
Menurutnya, pengembangan KEK itu sejalan dengan pembangunan infrastruktur transportasi mulai dari percepatan pembangunan Jalan Tol Bocimi, jalur ganda kereta api Sukabumi-Bogor, dan Bandara Sukabumi yang akan segera terlaksana.
Ditetapkannya Kabupaten Sukabumi menjadi tempat megaproyek ini, kata dia, tentu menjadi tantangan yang berat. Tapi Marwan tetap optimistis pembangunan bisa berjalan dengan lancar.
Selain itu, menurut dia, yang menjadi syarat KEK Cikidang yakni investor harus sudah ada yang bersedia masuk di kawasan tersebut. Pemkab Sukabumi sendiri sangat menyambut pembangunan tersebut dan menyambut dengan karpet merah para investor yang sudah siap menanamkan modalnya.
“Syaratnya kalau KEK Cikidang ini harus sudah ada investor yang bersedia masuk mengisi kawasan itu dan kita pun sudah menjawab bahwa ada beberapa perusahaan yang sudah mau masuk setelah pembangunan Tol Bocimi sesi II selesai,” katanya.
Berbagai persiapan pun sudah dilakukan Marwan. Apalagi pembangunan ini sejalan dengan misi Pemkab Sukabumi. Kemudian, warga Kabupaten Sukabumi khususnya yang berada di KEK harus benar-benar memanfaatkan peluang ini untuk mendongkrak perekonomian dan jangan hanya menjadi penonton.
Maka dari itu, kata Marwan, warga harus mampu berinovasi, kreatif dan mampu bersaing serta bisa menangkap berbagai peluang untuk meningkatkan kesejahteraan minimalnya untuk keluarganya sendiri.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku belum tahu soal rencana Bukit Algoritma yang kabarnya akan menjadi bagian dari pengembangan rencana Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pengembangan Teknologi dan Industri 4.0 di Sukabumi. “Gak ada lagi KEK di Sukabumi kecuali Cikidang,” kata dia pada Tempo, Rabu, 14 April 2021.
Ridwan Kamil mengatakan, kemungkinan besar pengusul KEK Cikidang mengubah bisnisnya. “Kayanya dia mengubah bisnisnya, yang tadinya pariwisata penuh menjadi high-tech,” kata dia.
Ridwan Kamil mengatakan, usulan KEK Cikidang saat ini belum lolos di Dewan KEK Nasional. “Gak lulus, waktu yang pariwisatanya itu gak lulus. Jadi itu diperbaiki,” kata dia.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Sekretariat Daerah Jawa Barat Mohammad Taufiq Budi Santoso mengatakan, hingga saat ini pemerintah provinsi Jawa Barat belum menerima satu pun surat usulan soal Bukit Algoritma yang disebut sebagai rencana KEK Pengembangan Teknologi dan Industri 4.0 di Sukabumi.