School of Information Systems

STRUKTUR AKUNTANSI

“Akun” adalah kata serapan dari bahasa inggris yaitu “account” yang artinya: tempat penampung catatan aktivitas yang tersusun secara koronologis berdasarkan sistim urut tertentu (tanggal misalnya).  Dalam akuntansi (PSAK) sering di sebut juga dengan istilah “pos” dan atau “rekening”.

Akun-akun, di kelompokan ke dalam sub-sub akun.  Sekumpulan sub-akun, membentuk jenis akun (temporal dan permanent) yang juga menjadi komponen utama laporan keuangan (Laba Rugi dan Neraca).  Kumpulan transaksi-transaksi dalam suatu akun akan membentuk “Buku Besar” atau “Ledger”. Dengan kata lain : Buku Besar (Ledger) adalah kumpulan transaksi-transaksi yang ada dalam suatu akun dan nama suatu akun sekaligus menjadi nama suatu ledger atau buku besar

Saldo Akun, jika menggunakan format T-Account, adalah selisih atau penyeimbang antara total nilai transaksi bernilai negative dengan positive. Sedangkan jika memakai ledger yang tidak berformat T-account, maka saldo akun adalah total keseluruhan nilai transaksi—baik positive maupun negative—yang ada di dalam suatu akun.

Secara umum “akun” memiliki anatomi (struktur) sebagai berikut:

  • Identitas Utama Akun (Account’s ID) – Baik itu akun keuangan maupun non keuangan, pasti memiliki identitas utama yang berfungsi sebagai pembeda antara suatu akun dengan akun lainnya. Identitas akun bisa jadi diwakili dengan nama akun atau kode-akun atau keduanya.
  • Keterangan Akun (Account’s Descriptions) – Keterangan akun, baik keuangan maupun non-keuangan sama-sama menjelaskan tentang keberadaan suatu akun, dilengkapi dengan ikhtisar (summary) dari aktivitas akun tersebut.
  • Aktivitas Akun(Account’s Activity) – Kecuali akun yang tidak aktif (idle account), baik yang keuangan maupun non keuangan, sudah pasti ada isinya, yang tiada lain adalah aktivitas yang dilakukan oleh pengguna akun terkait dengan akun tersebut. Akun email isinya berupa arsip email masuk maupun keluar. Akun bank isinya arsip catatan transaksi kas masuk dan keluar. Akun listrik isinya berupa catatan penggunaan listrik dsb.

Dalam konteks akuntansi “akun” memiliki fungsi sebagai berikut:

  1. Sebagai penampung transaksi keuangan yang disusun secara kronologis berdasarkan tanggal transaksi (telah terklarifikasi). Misalnya : Akun “Kas” – Penampung transaksi-transkasi dalam bentuk kas (tunai),  Akun  “Penjualan” – Penampung transaksi-transaksi Penjualan.
  2. Sebagai representasi atau perwakilan dari suatu kelompok transaksi. Misalnya: akun “piutang dagang” adalah wakil dari transasksi-transaksi piutang dagang yang jumlahnya mungkin puluhan, ratusan atau bahkan ribuan.

Akun-akun tersebar dalam Laporan Posisi Keuangan (Neraca) dan Laporan Laba Rugi, sehingga secara keseluruhan akun-akun dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu:

Akun Permanen (Permanent Accounts) – Adalah kelompok akun yang nilai saldonya bersifat permanen alias TETAP, dalam pengertian: nilai saldo akun kelompok ini selalu tersedia, tidak pernah ditutup, selama perusahaan beroperasi. Akun permanen juga sering disebut “akun RIIL” (real account). Masuk dalam kelompok akun permanent atau akun riil adalah akun-akun yang disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan alias Neraca. Akun-akun dalam kelompok ini TIDAK PERNAH DITUTUP. Nilai saldo kelompok akun ini terus diroll alias dilanjutkan diperiode-periode berikutnya. Teknisnya, saldo akhir di suatu periode akan menjadi saldo awal di periode berikutnya. Kelompok akun ini kemudian dibagi menjadi beberapa sub-kelompok.

I Gusti Made Karmawan