School of Information Systems

Apa yang Harus di Persiapkan untuk Menjadi Seorang UX Researcher?

UX Researcher atau User Experience Researcher adalah posisi pekerjaan yang berfokus pada riset target pasar dan mengetahui keinginan mereka untuk memberikan insight yang realistis pada keseluruhan proses desain. UX Researcher adalah orang-orang yang memiliki sifat empati, terorganisir dan berpikir kritis. Untuk mendapatkan informasi yang tepat terkait pengguna, UX Researcher akan menggunakan berbagai metode untuk menemukan masalah dari pengguna dan kesempatan seperti apa yang dimiliki sebuah produk untuk menyelesaikannya. Melalui pengenalan tentang definisi UX Researcher ini, kamu dapat mengetahui bahwa peranan dari seorang UX Researcher sangat penting pada proses UX design. Berikut beberapa hal yang dapat dipersiapkan untuk menjadi seorang UX Researcher :

  1. Keahlian dalam berkomunikasi 

Sebagai seorang UX Researcher, harus memahami tujuan dari bisnis sebuah perusahaan saat berdiskusi dengan tim produk untuk meluncurkan fitur baru, tanpa mengabaikan kebutuhan pengguna. Memahami konsep ini, dapat membantu dalam menyusun riset. Menjadi seorang UX Researcher juga harus memiliki empati dan komitmen. UX Researcher akan bersinggungan dengan berbagai stakeholder, mulai dari analis data, desainer, tim marketing, hingga pengguna.

  1. Mengolah data dan menganalisis statistik

Sebagai seorang UX Researcher, semestinya bisa memahami berbagai informasi, baik dari internal perusahaan ataupun dari pengguna. Mereka juga harus mampu mengolah data tersebut dan menganalisisnya, sehingga hasil riset yang di lakukan dapat diterapkan ke dalam pengembangan produk.

  1. Memahami produk kompetitor

Sebagai seorang UX Researcher, mereka harus mengetahui apa saja keunggulan serta kekurangan kompetitor. Hal ini membantu dalam mencari kecocokan antara kebutuhan pasar dan produk yang sedang dikembangkan.

  1. Mengerti perilaku pengguna

Sebagai seorang UX Researcher, selain fokus pada apa yang ditulis dan disampaikan para pengguna, mereka juga harus bisa mengobservasi gestur mereka lakukan saat menggunakan produkmu. Oleh karena itu, mereka dapat merekomendasikan bagaimana pengguna dalam menggunakan produk kepada tim pengembang produk.

  1. Paham pengembangan produk

Sebagai seorang UX Researcher, mereka harus memiliki pengetahuan mengenai pengembangan produk juga agar dapat mengetahui tanggung jawab, kegiatan, dan interaksi yang terjadi dalam divisi/departement yang berkaitan dengan produk. Oleh karena itu, mereka dapat menghasilkan riset yang efektif, diperlukan kolaborasi yang erat antara UX Researcher dengan departemen produk seperti UI/UX Designer, hingga Product Manager.

  1. Memahami UX design

Sebagai seorang UX Researcher, reset yang dilakukan harus menghasilkan output kenyamanan pengguna menggunakan produk yang akan/sedang/telah dibangun agar dapat mencapai tujuan akhir yaitu terciptanya design produk yang menyenangkan hati pengguna. Oleh karena itu, penting bagi seorang UX Researcher untuk memahami hal-hal yang berkaitan erat dengan UX design seperti prototipe, wireframe, dan user flow.

  1. Memahami toolyang digunakan

Sebagai seorang UX Researcher, harus mengenal beberapa tools untuk mendukung kegiatan yang dilakukan. Berikut beberapa tools yang dapat digunakan, seperti :

  • SmartLook, Tool ini merekam apa yang biasa dilakukan pengunjung di sebuah situs serta journey yang mereka lewati saat membuka situs tersebut.
  • Localytics, Dengan tool ini peneliti dan tim produk dapat mengidentifikasi siapa pengguna dan bagaimana mereka menggunakan aplikasi.
  • Aurelius, Platform ini dapat digunakan oleh tim desain dan produk untuk meneliti dan mendapatkan wawasan dari pengguna untuk tim desain dan produk.
  • io, Tool ini memungkinkan seorang UI/UX designer dan mobile professional untuk melakukan user research dari jarak jauh, berkomunikasi dengan peserta secara langsung, dan melakukan penelitian terhadap uji coba dari sisi pengguna.
  • WEVO, Tool ini dapat membantu UX Researcher untuk mempelajari mengapa pengunjung situs tidak melakukan konversi dan mengikuti rekomendasi.
  • Use Hans, UX Researcher dapat menggunakan tool ini untuk berinteraksi langsung dengan pengguna dan mengajukan pertanyaan terkait A/B testing.
  • Bugsee, Tool ini berfokus pada pelaporan bug. UX Researcher dapat menggunakan tool ini untuk melacak bug secara lebih efisien.
  • Countly, Tools ini digunakan untuk analitik produk mobile apps. Tools ini dapat melacak perjalanan pelanggan di situs, desktop dan aplikasi mobile.
  • Google Analytic, melakukan trackingdan mengumpulkan report terkait data-data kuantitatif dari aplikasi yang kamu miliki. Data kuantitatif ini meliputi jumlah, demografi, hingga perilaku pengguna.
  • Invision, membuat prototipe sederhana dari desain sebuah produk.
  • Dan masih banyak lagi.

Referensi :

https://www.ekrut.com/media/ux-researcher-adalah

https://id.techinasia.com/panduan-jadi-ux-researcher

Fifi Sarasevia