School of Information Systems

Langkah terakhir pada Analisis Data

Seumpamanya anda sedang mengolah sebuah data, anda akan menjalankan algoritma terbaik dengan infrastruktur yang baik pula. Setelah itu anda akan menyusun berdasarkan “spesifikasi” datanya masing-masing sehingga lebih mudah diolah. Setelah hal tersebut selesai dilakukan, muncullah sebuah masalah baru: “Bagaimana cara anda menggunakan hasil dari pengolahan data yang anda lakukan untuk menyampaikan sebuah nilai bisnis?”.

 “Langkah terakhir” merupakan sebuah kelompok orang yang secara dasarnya, menyampaikan hasil dari analisis dan menggunakannya dalam aturan yang selaras dengan bisnis. Kelompok ini terdiri atas data analyst yang mengetahui betul tentang proses bisnis sehingga mudah menyampaikan kepada CMO bahkan CEO. Anda perlu keahlian dalam analisis data yang tidak takut dalam bereksperimen.

Bukan merupakan hal yang mudah untuk mencari dan mempekerjakan orang dengan keahlian tersebut. Dan didalam sebuah perusahaan, biasanya mereka langsung dipekerjakan sebagai sumber daya taktis dan hal tersebut merupakan sebuah kesalahan. Karena orang-orang tersebut merupakan orang yang seharusnya ahli pada bidang development, guide strategy, dapat menentukan tujuan baru dan bergelut dengan masalah besar.

Dari pembuatan hingga dapat digunakan

Beberapa organisasi khususnya yang bergerak pada industry berbasis produk memiliki eksekusi yang cemerlang dalam melakukan analisis tapi terkadang gagal pada saat penggunaan. Membuat sebuah analitik tidak berarti secara langsung menghasilkan analitik yang institusional. Untuk mengetahui siap atau tidaknya organisasi dalam menyelesaikan permasalahan ini, berikut pertanyaan yang sekiranya bisa digunakan untuk pertimbangan:

  • Apakah anda memiliki pengalaman dalam membuat banyak analisis namun seringkali gagal dalam penggunaan?
  • Apakah hal tersebut masuk akal untuk dianalisis guna menyeimbangkan dengan penggunaan?
  • Bias perorangan adalah hal nyata. Apakah anda mengembangkan struktur yang mendorong orang-orang kepada konflik yang baik dan beresolusi?

 

Jika hal-hal tersebut dapat terjawab “Ya”, maka organisasi dapat dikatakan sedang menderita dari celah pembuatan-penggunaan. Untuk menyelesaikannya, kita harus dapat membedakan antara melakukan analitik dan menjadi analitikal. Melakukan analitik berarti berfokus pada membuat sebuah analisis dan menjadi analitikal berarti dapat menyeimbangkan dan mengintegrasikan pembuatan dengan penggunaan analitik.

Organisasi harus dapat menjembatani antara celah pembuatan-penggunaan analitik sehingga dapat menggunakan analitik sebagai sumber kelebihan kompetitif.

Poin penting yang layak kita pelajari. Pertama, ia mengindentifikasi peranan khusus dari desainer visual. Kedua, ia mencatat topik alami yang berubah-ubah, yakni: “analisis visual seringkali bergerak pada proses yang berulang-ulang dari kacamata creation dan refinement”. Dan terakhir mereka menyarankan secara tidak langsung bahwa sesuatu yang dipelajari seiring waktu pada konteks yang berbeda akan menjadi suatu aktivitas sosial.

Pada tahun 1998, Robert M. Edsall, Mark Harrower dan Jeremy L. Mennis menegaskan bahwa hubungan antara gambar dan aktivitas yang saling berkaitan merupakan landasan pengertian dari visualisasi.

Evaristus Didik M