Pemanfaatan Blockchain Binance Smart Chain dalam Ekosistem Aplikasi Keuangan Terdesentralisasi (DeFi)
Binance Smart Contract (BSC) menjadi udara baru dalam teknologi blockchain sebab peluncurannya yang masih sangat baru. BSC adalah blockchain smart contract yang berperan secara rantai paralel terhadap Binance Chain. BSC didesain untuk dapat kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine dengan tujuan memudahkan pengembang menggunakan aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang dirancang untuk Ethereum pada blockchain baru Binance.
BSC ini juga mendukung proses transfer rantai silang dan proses pembuatan “pegged coin” seperti aset kripto BTC, ETH, TRX, dan lain-lain. Dengan adanya 5 second block time dan penggunaan Proof-of-Authority (PoA) sebagai mekanisme konsensusnya, BSC dapat dengan cepat memproses transaksi hanya menggunakan beberapa sen biaya jaringan partisipan. Sehingga aplikasi terdesentralisasi yang dibangun pada Binance Smart Chain telah menarik banyak pengguna yang substansial.
BSC memang tergolong teknologi yang sangat muda karena diluncurkan pada September 2020, namun begitu pada awal peluncurannya sudah tercapai 100 juta dollar dana yang ditanam oleh developer untuk mendukung pengembangan aplikasi terdesentralisasi pada Binance Smart Chain. Aplikasi terdesentralisasi (dApps) pertama yang bekerja sama dengan BSC adalah DeFi (Decentralized Finance) protocols, dApps jenis ini menginginkan adanya blockchain yang lebih mudah dan efisien daripada Ethereum. Sehingga totalnya terdapat 47 dApps yang saat ini mempercayakan programnya pada BSC berdasarkan data DAppRadar, dengan 38 dApps diantaranya merupakan DeFi aplikasi yang merupakan platform berfokus pada segmen market baru.
DeFi adalah ekosistem keuangan internet yang menawarkan banyak produk dan layanan yang tersedia dalam keuangan tradisional tetapi dibangun di atas teknologi blockchain dalam bentuk aplikasi otonom yang terdesentralisasi. Penggunaan BSC pada DeFi mempertimbangkan beberapa hal karena BSC dibangun dengan arsitektur rantai ganda, yang memungkinkan pengguna untuk menikmati fleksibilitas dalam mentransfer aset dari satu blockchain ke blockchain lainnya. Interoperabilitas BSC menawarkan pengguna untuk mengakses ekosistem yang luas dengan segudang kasus penggunaan. Selain itu, terdapatnya biaya transaksi yang dibayarkan pengguna ketika mereka melakukan transaksi di blockchain lalu biaya ini dikumpulkan oleh miner atau validator yang memastikan bahwa blockchain hanya mencatat dan memproses transaksi yang valid. Sebagian besar aplikasi DeFi melibatkan segudang transaksi, yang dikenakan biaya transaksi di setiap langkah. Maka, biaya blockchain adalah faktor penting untuk dipertimbangkan sebelum memilih protokol blockchain, BSC secara substansial lebih hemat biaya daripada Ethereum. Baru-baru ini, Ethereum telah mencatat biaya lebih dari $100 untuk satu transaksi, sementara BSC mengenakan biaya antara $ 0.01 – $ 0.05 untuk layanan yang sama.
Referensi :
- Lielacher, A. 2020. Binance smart chain (BSC) in number a fast-growing DApps ecosystem. https://trustwallet.com/blog/binance-smart-chain-in-numbers Diakses 10 Juni 2021
- Precious, E.C. 2021. Why binance smart contract is the ideal protocol fot DeFi projects. https://trustwallet.com/blog/why-binance-smartchain-is-the-ideal Diakses 10 Juni 2021