School of Information Systems

The Meyer and Zack KM Cycle

Siklus ini berasal dari pekerjaan pada bisa desain dan pengembangan produk informasi. Sejumlah pelajaran dapat diambil dari siklus yang diikuti oleh produk fisik dalam suatu organisasi dapat diterapkan pada pengelolaan aset pengetahuan. Produk informasi disini dapat didefinisikan sebagai informasi yang dijual ke pelanggan internal atau eksternal seperti database, sinopsis, profil pelanggan, dan lain sebagainya. Meyer & Zack mengusulkan bahwa penelitian dan pengetahuan tentang desain produk fisik dapat diperluas ke ranah intelektual untuk dijadikan sebagai dasar untuk suatu siklus KM. 

Pendekatan ini memberikan sejumlah analogi yang berguna seperti gagasan tentang platform produk (the knowledge repository) dan platform proses informasi (the knowledge refinery) untuk menekankan gagasan tentang proses nilai tambah yang diperlukan untuk memanfaatkan pengetahuan dalam suatu organisasi. Siklus KM terutama terdiri dari menciptakan produk pengetahuan bernilai tambah yang lebih tinggi pada setiap tahap pemrosesan pengetahuan. Misalnya, database dasar dapat mewakili contoh pengetahuan yang telah dibuat. Nilai kemudian dapat ditambahkan dengan mengekstraksi tren dari data ini. Informasi asli telah dikemas ulang untuk sekarang memberikan analisis tren yang dapat menjadi dasar pengambilan keputusan dalam organisasi. Demikian pula, kecerdasan kompetitif dapat dikumpulkan dan disintesis untuk mengemas ulang data mentah menjadi pengetahuan yang bermakna, ditafsirkan, dan divalidasi yang memiliki nilai langsung bagi pengguna —- artinya, dapat diterapkan secara langsung. Contoh lainnya adalah layanan pengumpulan berita yang merangkum atau mengemas ulang informasi untuk memenuhi kebutuhan individu yang berbeda dan berbeda melalui pembuatan profil dan personalisasi aktivitas bernilai tambah. 

 

High-level view of the Zack Information Cycle: 

  1. Acquisition: Akuisisi data atau informasi membahas masalah yang berkaitan dengan sumber bahan baku seperti ruang lingkup, luas, kedalaman, kredibilitas, akurasi, ketepatan waktu, relevansi, biaya, kontrol, eksklusivitas, dan sebagainya.
  2. Refinement: poin ini adalah sumber utama nilai tambah. Hal ini bisa bersifat fisik (migrasi dari satu medium ke medium lain) atau logis (restrukturisasi, pelabelan ulang, pengindeksan, dan pengintregrasian). 
  3. Storage Retrieval: dapat berbentuk fisik seperti folder file atau informasi tercetak. Selain itu, juga dapat berbentuk digital seperti database, perangkat lunak, atau manajemen pengetahuan.
  4. Distribution: menjelaskan bagaimana produk dikirim ke pengguna akhir (misalnya, faks, cetak, email) dan tidak hanya mencakup media pengiriman tetapi juga waktu, frekuensi, bentuk, bahasa, dan sebagainya. 
  5. Presentation: pada bagian ini konteks memainkan peran yang sangatlah penting. Efektivitas dari setiap langkah nilai tambah sebelumnya dievaluasi di sini: apakah pengguna memiliki konteks yang memadai untuk dapat menggunakan konten ini? Jika tidak, siklus KM telah gagal memberikan nilai.
Alifah Amalia Arif