School of Information Systems

800 Juta Anak di Dunia Terpapar Timbal Beracun, Penyebabnya?

https://republika.co.id/berita/qee24m368/800-juta-anak-di-dunia-terpapar-timbal-beracun-penyebabnya

Sabtu 01 Aug 2020; Adysha Citra Ramadhan

Satu dari tiga anak di dunia telah terpapar timbal beracun. Paparan timbal ini berpotensi dapat menyebabkan masalah kesehatan yang bersifat menetap atau tak bisa diubah kembali. Berdasarkan angka ini, UNICEF dan Pure Earth memperkirakan ada sekitar 800 juta anak di dunia yang terdampak oleh paparan timbal. Sebagian besar anak-anak tersebut berasal dari negara-negera berpendapatan rendah dan menengah. Hampir setengah dari anak-anak tersebut berasal dari Asia Selatan. Ada banyak hal atau benda yang dapat membuat anak-anak terpapar timbal. Beberapa yang menjadi sumber utama dari keracunan timbal pada anak adalah baterai timbal, limbah elektronik, pertambangan dan cat. Temuan ini didasarkan pada data dari Institute of Health Metrics and Evaluation (IHME) di University of Washington. Mereka memiliki hasil tes darah dari puluhan ribu anak-anak di berbagai belahan dunia. “Kendaraan di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah telah melonjak tiga kali lipat sejak 2000,” jelas salah satu peneliti Dr Nicholas Rees, seperti dilansir BBC. Peningkatan kendaraan ini berujung pada peningkatan daur ulang baterai asam timbal. Umumnya, proses daur ulang baterai asam timbal ini dilakukan dengan cara yang tidak aman. “Sebagai hasilnya, sekitar setengah dari baterai asam timbal bekas berakhir di sektor ekonomi informal,” papar tim peneliti. Pelaku daur ulang yang tak tergulasi atau bahkan ilegal sering kali membuka kotak baterai asam timbal dan menyebabkan debu timbal dan asam jatuh ke lantai. Timbal berbau di tungku udara terbuka juga memuntahkan asap dan debu beracun yang mencemari lingkungan sekitar. Baterai dari kendaraan inilah yang dinilai menjadi penyebab terbesar anak-anak terpapar timbal. Ahli mengatakan anak-anak lebih rentan dibandingkan orang dewasa karena asupan makanan, cairan dan udara anak-anak lebih besar hingga lima kali lipat dibandingkan orang dewasa, berdasarkan perbandingan rasio tubuh dan berat badan. “Artinya mereka (anak-anak) bisa menyerap lebih banyak neurotoksin kuat ini, bila zat ini larut dalam tanah dan air, atau tersebar di udara di mana anak itu berada,” jelas tim peneliti. Timbal merupakan neurotoksin yang kuat. Paparan timbal yang rendah saja bahkan berkaitan dengan penurunan skor IQ dan kemampuan memberi perhatian yang lebih pendek. “Dan potensi perilaku kasar, dan bahkan kriminal, di masa mendatang,” tukas tim peneliti. Dalam laporan, tim peneliti menjelaskan bahwa India memiliki jumlah anak terbesar yang diperkirakan terpapar oleh timbal. Diperkirakan ada lebih dari 275 juta anak di India yang memiliki kadar timbal dalam darah lebih dari 5 mg/dl.

Adysha Citra Ramadhan