Zachman Frameworks sebagai kebutuhan IT dan Bisnis
Framework Zachman didasari dengan kebutuhan pemprosesan data dari banyaknya pelanggan menjadi lebih kompleks. Framework tersebut akan menunjukkan sistem informasi dari beberapa sudut pandang yang menjalankan kompleksitas dan mempromosikan perencanaan, perancangan, dan manajemen konfigurasi. Seperti kita tahu bahwa Enterprise Architecture sering dikatakan dapat mengelola suatu organisasi atau suatu sistem besar yang bersifat kompleks
Zachman Frameworks merupakan kerangka kerja yang dibuat untuk mendapatkan arsitektur perusahaan secara meluas. Zachman Frameworks berguna untuk membantu menyelaraskan kebutuhan IT dan Bisnis.
Karakteristik Zachman Framework:
- Mengkategorikan deliverables dari EA
- Kegunaan EA yang terbatas
- Banyak diadopsi di seluruh dunia
- Perspektif view yang kurang menyeluruh
- Merupakan tool untuk perencanaan
Apa saja manfaat Zachman Frameworks?
- Merupakan Platform yang netral
- Merupakan perangkat perencanaan yang powerful
- Komprehensif dan mudah dipahami bagi mereka yang berkecimpung pada bidang non-teknikal
- Membantu dalam menyelesaikan problem
- Membantu dalam mendokumentasikan informasi perusahaan skala besar
Zachman Framework – Column
kolom pada Zachman Framework merepresentasikan pertanyaan-pertanyaan yang biasanya dikaitkan dengan sebuah enterprise yaitu:
- What: apakah yang menjadi the business data, business informasi atau objek?
- How: bagaimana business berjalan, misalkan bagaimanakah proses dari sebuah bisnis/ business processes?
- Where: dimanakah bisnis berjalan
- Who: siapakah yang menjalankan bisnis, apakah unit-unit bisnisnya
- When: kapan proses bisnis dilakukan, misalkan bagaimanakan dengan business schedules
- Why: mengapa proses-proses, orang-orang atau lokasi-lokasi dipandang penting terhadap bisnis (Insan Performa, 2017)
Zachman Framework – Rows
Row merepresentasikan view organisasi dari prespektif untuk berbagai audience yang berbeda- beda. Baris-baris tersebut dialokasikan pada audiences sebagai berikut:
- Executive Perspective – memahami business scope dan dapat menyediakan view kontekstual dari enterprise
- Business Management Perspective – memahami bisnis model dan dapat menyediakan view conceptual dari enterprise.
- Architect Perspective – mendevelop model system yang dapat membangun logical view dari enterprise
- Engineer Perspective – Menghasilkan model teknologi yang dapat menyediakan physical view dari enterprise
- Technician Perspective – memahami representasi detail dari spesifik item bisnis, meskipun hal tersebut merupakan out-of-context view dari enterprise
- Enterprise Perspective – menyediakan view functioning enterprise dari perspektif user (contoh employee, partner atau customer)
Kelebihan Zachman Framework:
- Zachman Framework merupakan standar secara de-facto untuk mengklasifikasikan artefak arsitektur Enterprise.
- Struktur logikal untuk analisis dan presentasi artefak dari suatu perspektif manajemen.
- Zachman Framework menggambarkan secara parallel baik dari sisi enjinering yang sudah sangat dimengerti maupun paradigma konstruksi.Zachman Framework dikenal secara luas sebagai tool manajemen untuk memeriksa kelengkapan arsitektur dan maturity level.
Kekurangan dari Zachman Framework :
- Tidak ada proses untuk tahap implementasi.
- Sulit untuk diimplementasikan secara keseluruhan.
- Tidak ada contoh maupun ceklis yang siap secara utuh.
- Perluasan coverage sel-sel tidak jelas.
Kesimpulan:
Kesimpulan dari hasil dan pembahasan yang telah dilakukan menggunakan metode Zachman Framework adlaah Enterprise Architecture diperlukan agar perusahaan memiliki arsitektur informasi yang baku dan berguna sebagai landasan untuk pengembangan sistem informasi dengan cara untuk memandang dan mendefinisikan sebuah enterprise yang sedang berjalan agar lebih terstuktur dan terintegrasi dengan pengembangan IT.
Referensi:
Insan Performa. (2017). Zachman Frameworks. Insan Performa. http://insanperforma.co.id/2016/01/zachman-frameworks/