School of Information Systems

Menggunakan Paper Prototyping untuk Usability Test

Paper Prototyping adalah kegiatan menggambarkan suatu sketsa dari desain tatap muka sebagai pengganti dari representasi digital. Tingkatan paling dasar dari paper prototyping membuat sketsa untuk tiap halaman tatap muka. Pada suatu demonstrasi pada usability test sketsa di tukar sesuai dengan kegiatan yang dilakukan oleh pengguna. Paper prototyping merupakan salah satu core ideation untuk menciptakan suatu tatap muka. Hal ini membantu memastikan bahwa tatap muka yang dirancang adalah produk yang memenuhi kebutuhan pengguna.

Kelebihan dari paper prototyping sendiri adalah:

  • Rapid Iteration: Membuat prototipe di atas kertas memungkinkan Anda membuat – dan membuang – beberapa versi tanpa membuang waktu.
  • Inexpensive: Kertas tentu saja murah, dan bahkan alat dan kit tambahan tidak akan menghabiskan banyak uang.
  • Increased creativity: Kebebasan pensil dan kertas memfasilitasi eksperimen dan ide-ide baru lebih dari sekadar tools perangkat lunak, yang dibatasi oleh fiturnya dan kemampuan desainer.
  • Team Building: Menggambar, memotong, dan menempel dapat membangun kesatuan tim dan membangkitkan semangat.

2 Kegunaan utama dari paper prototyping:

  1. Untuk mengkomunikasikan ide: antara desainer, pengembang, pengguna, dan pemangku kepentingan lainnya pada tahap pertama proses desain yang berpusat pada pengguna.
  2. Sebagai Usability Test: untuk mengamati interaksi manusia dengan antarmuka pengguna bahkan sebelum antarmuka ini dirancang dan dikembangkan.

Berikut adalah tahapan untuk melakukan Usability Test dengan menggunakan Paper Prototyping:

  1. Temukan Pengguna: Pengguna untuk pengujian tidak boleh dari orang yang berhubungan dengan proyek. Cari orang dengan pengetahuan yang paling sedikit mengenai desain yang ada untuk menghasilkan masukan yang paling maksimal.
  2. Tetapkan seseorang untuk menjadi komputer: Jika anda membuat desain sepenuhnya sendiri, andalah komputer yang digunakan orang itu untuk berinteraksi. Ajak teman untuk merekam sesi pengujian sehingga anda dapat menontonnya nanti. Jika anda memiliki tim, tugaskan satu orang untuk membuat prototipe anda merespons interaksi pengguna.
  3. Rekam tes: Rekam tes untuk mengecek kembali pengalaman pengguna saat menggunakan rancangan. Rekaman video ini juga dapat digunakan sebagai dasar untuk mengubah suatu desain.
  4. Lakukan pengujian: Jelaskan apa yang harus dilakukan pengguna. Berikan tugas dan skenario yang jelas. Sebagai contoh kami sedang menguji Amazon.com. Berikut adalah skenario yang dapat Anda berikan kepada pengguna: “Anda adalah penggemar berat buku fantasi. Anda baru saja mendengar edisi bergambar The Hobbit yang baru keluar. Temukan bukunya, taruh di keranjang belanja Anda dan beli. ”
  5. Berpikir sambil berbicasa: Minta pengguna berpikir sambil berbicara saat menjalani pengujian dengan mengucapkan apa yang mereka lakukan dan pikirkan. Apakah mereka bingung? Mengapa mereka mengklik ini? Apa yang mereka harapkan terjadi saat mereka melakukan itu? Ini akan membantu anda memahami apa yang mereka pikirkan saat mereka menggunakan prototipe anda. Ini juga akan membantu anda merumuskan pertanyaan untuk diajukan kepada mereka setelah selesai.
  6. Amati: Anda akan belajar banyak dengan melihat seberapa baik pengguna dapat menyelesaikan berbagai tugas dengan prototipe Anda. Ingat, Anda sedang menguji desain Anda, bukan pengguna.
  7. Tanya jawab: Tanyakan kepada pengguna apa pendapat mereka tentang prototipe, apa yang menurut mereka berjalan dengan baik, apa yang menurut mereka tidak berjalan dengan baik, bagaimana perasaan mereka menggunakan prototipe anda, dll. Jika Anda melihat pengguna berjuang dengan bagian dari prototipe, tanyakan secara khusus kepada mereka tentang itu.
  8. Buat daftar masalah yang akan diperbaiki: Berdasarkan masukan yang Anda dapatkan dari pengguna dan apa yang Anda amati saat menonton pengguna, buat daftar masalah untuk diperbaiki. Jika ada banyak masalah, Anda mungkin ingin mengubah atau membuat prototipe kertas baru. Jika berjalan cukup lancar, sekarang saatnya membuat prototipe dengan tingkat high-fidelity dan mendapatkan masukan tambahan dari pengguna nanti.

Source:

https://unsplash.com/photos/zVdUQ0-opSY?utm_source=unsplash&utm_medium=referral&utm_content=creditShareLink

https://www.uxpin.com/studio/blog/paper-prototyping-the-practical-beginners-guide/

https://usabilitygeek.com/paper-prototyping-as-a-usability-testing-technique/

https://uxdesign.cc/how-to-do-paper-prototyping-719173215a7e

Alifah Amalia Arif

    Deprecated: Function get_option was called with an argument that is deprecated since version 5.5.0! The "comment_whitelist" option key has been renamed to "comment_previously_approved". in /var/www/html/public_html/sis.binus.ac.id/wp-includes/functions.php on line 6031