Market Follower
Strategi menghadapi persaingan ini tergantung pada skala dan posisi perusahaan dalam pasar. Perusahaan yang sudah mapan dan tangguh mampu menerapkan strategi yang lebih kompleks yang tidak bisa dilakukan oleh perusahaan kecil. Namun tidak menutup kemungkinan jika perusahaan kecil dengan strateginya sendiri dapat menghasilkan keuntungan yang sama bahkan lebih tinggi daripada perusahaan besar.
Strategi Market Follower
Salah satu strategi yang banyak digunakan saat ini adalah menjadi market follower, yaitu sebuah usaha berdiri, namun tidak mendominasi pasar dimana produk tersebut dapat mempertahankan posisinya. Bisnis jenis ini mengembangkan strategi seperti yang dilakukan oleh market leader, dimana mereka mendapatkan market share yang bagus dengan resiko yang sangat kecil. Strategi ini sering disebut dengan strategi “play it safe”.
Bisnis market follower ini seringkali menawarkan produk yang serupa dengan market leader dan menonjolkan ciri khasnya pada target market, seperti lokasi atau servis.
Keuntungan sebagai market follower adalah:
- Laba tinggi karena tidak ada beban tinggi untuk inovasi : Perusahaan tidak mengeluarkan anggaran yang besar untuk keperluan riset dan pengembangan produknya. Perusahaan hanya mengikuti apa yang dilakukan oleh market leader dan sedang tren di pasaran.
- Mampu memanfaatkan kegiatan promosi yang dilakukan oleh market leader: pada saat market leader melakukan promosi produk baru, maka follower akan mengamati respon pasar terhadap produk tersebut.
- Resiko persaingan yang rendah: follower melakukan penjualan pada pasar yang berbeda sehingga terhindar dari konfrontasi langsung dengan market leader.
Kerugian Market Follower
Kerugiannya adalah:
- Tidak memiliki identitas produk yang spesifik : karena follower hanya mengikuti langkah market leader dalam membuat produk, maka follower tidak memiliki ciri atau keunikan produk tersendiri. Konsumen hanya mengenali berdasarkan nama produk dan fungsinya, tapi tidak memperhatikan keunikan atau ciri khas produk.
- Dianggap sebagai parasit karena minimnya tindakan untuk menstimulasi pasar : follower seringkali mendompleng kesuksesan sebuah produk. Jika market leader melakukan promosi produk baru dan mendapat sambutan bagus di pasar, maka follower akan meluncurkan produk yang serupa atau mirip dalam jumlah yang besar tapi dengan harga yang miring.
- Kasus yang esktrim adalah menjiplak atau membajak produk kompetitor: follower seringkali dianggap sebagai penjiplak produk milik market leader. Hal ini karena seringkali ditemui di pasaran berbagai produk milik follower yang memiliki nama dan kemasan yang sangat mirip dengan market leader, sehingga konsumen yang tidak menyadarinya seringkali terkecoh.
Persaingan pasar yang sedemikian ketat mendorong beberapa pelaku usaha untuk menerapkan strategi menjadi follower, dimana mereka mengikuti langkah market leader dalam hal pembuatan produk, promosi, serta segmen pasar. Strategi ini memang menguntungkan, terlebih bagi bisnis yang baru berdiri atau dalam skala usaha kecil. Salah satu keuntungan yang menonjol adalah dapat mengetahui respon pasar terhadap produk baru dan produk apa yang diinginkan oleh konsumen. Namun, menjadi follower bukan berarti harus terlena atau terus-menerus mengikuti langkah leader tanpa melakukan inovasi apapun. Tanpa adanya inovasi, maka sebuah produk akan berjalan stagnan, tidak memiliki ciri khas atau keunikan yang dikenal pasar. Nah, jika bisnis Anda masih dalam tahap follower, jadilah follower yang mau mengembangkan dirinya.