Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur
Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur
Salah satu karakter yang paling mendasar dari perusahaan manufaktur adalah mengelola bahan baku menjadi barang jadi atau bisa dikatakan kegiatan produksi.
Kegiatan produksi inilah yang mengakibatkan perbedaan pada akun di laporan keuangan perusahaan manufaktur dengan perusahaan dagang dan jasa.
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Manufaktur
Secara umum laporan keuangan dilihat dari tujuannya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai, maka laporan keuangan memiliki empat karakteristik kualitatif, yaitu:
- Dapat dipahami – informasi yang disampaikan dapat dipahami dan istilah yang digunakan disesuaikan dengan pemahaman pemakai.
- Relevan – informasi yang disajikan di dalam laporan keuangan dapat mempengaruhi keputusan pengguna, sehingga isinya haruslah relevan.
- Keandalan – informasi yang disusun dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkandan kesalahan material.
- Dapat diperbandingkan – laporan keuangan akan berguna apabila bisa dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya.
Langkah-langkah Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur
Adapun langkah-langkah dalam penyusunan laporan keuangan yang harus dilakukan dengan bertahap dan teliti karena nantinya informasi yang disajikan akan dibutuhkan dalam pengambilan keputusan. Langkah-langkah tersebut secara sederhana dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Menyusun Neraca Saldo.
Neraca saldo adalah kumpulan dari saldo-saldo yang ada pada setiap perkiraan dibuku besar. Penyusunan ini dilakukan kalau semua jurnal sudah dibukukan ke dalam masing-masing rekeningnya di buku besar. Karena penyusunannya sebelum adanya ayat jurnal penyesuaian maka neraca ini sering disebut Neraca Saldo sebelum Penyesuaian, dimana informasi yang disajikan dapat digunakan untuk mengecek keseimbangan debet dan kredit dari seluruh rekening di buku besar dan merupakan tahap pertama untuk membuat jurnal penyesuaian dan neraca lajur.
2. Membuat jurnal penyesuaian.
Beberapa transaksi mungkin belum tercatat dan masih tidak sesuai dengan keadaan di akhir periode, sehingga diperlukan jurnal penuyesuaian sehingga seluruh laporan yang disajikan sesuai dengan keadaan perusahaan.
3. Menyusun neraca lajur (worksheet).
Neraca lajur atau kertas kerja merupakan suatu cara yang memudahkan penyusunan laporan keuangan yang dimulai dari neraca saldo dan disesuaikan dengan data yang diperoleh dari jurnal penyesuaian. Kemudian, saldo yang sudah disesuaikan akan nampak pada kolom neraca saldo disesuaikan dan merupakan saldo-saldo yang akan dilaporkan dalam neraca dan laporan rugi laba.
4. Menyusun laporan keuangan yang terdiri dari laporan rugi laba dan laporan perubahan modal serta laporan-laporan lainnya.
Laporan-laporan tersebut dapat disusun langsung di neraca lajur, karena dalam neraca lajur sudah dipisahkan jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam neraca atau laporan rugi laba. Kemudian, kedua laporan tersebut diubah bentuknya sehingga dapat dihasilkan neraca dan laporan rugi laba yang lebih mudah dibaca dan dianalisa.
5. Menyesuaikan dan menutup rekening-rekening.
Setelah rekening-rekening di dalam buku besar disesuaikan, maka berikutnya adalah membuat jurnal penutupan untuk menutup rekening-rekening nominal ke rekening rugi laba dan memindahkan saldo rugi laba ke rekening laba tidak dibagi. Setelah itu, informasi pada jurnal tersebut dibukukan ke buku besar sesuai dengan rekening-rekening yang bersangkutan.
6. Menyusun Neraca Saldo setelah Penutupan.
Untuk mengecek keseimbangan debet dan kredit rekening-rekening yang masih terbuka, maka dibuatlah neraca saldo setelah penutupan yang isinya rekening-rekening real saja, bukan termasuk nominal yang sudah ditutup.