School of Information Systems

Pengenalan Penganggaran Barang Modal

Penganggaran barang modal merupakan merupakan proses evaluasi dan pemilihan berbagai alternative investasi jangka panjang (seperti investasi dalam mesin / kendaraan / pembukaan pabrik atau cabang dan sebagainya) yang memaksimalkan tujuan perusahaan. Keputusan terkait penganggaran barang modal memiliki tipikal seperti: a) keputusan pengurangan biaya: keputusan ini dapat seperti “apakah sebuah perusahaan harus membeli peralatan-peralatan baru yang memiliki fungsi yang sama dengan peralatan sebelumnya atau tidak?”, b) keputusan perluasan: keputusan ini dapat seperti “apakah perusahaan harus memperluas mesin, pabrik, gudang, cabang dan lain-lain untuk dapat meningkatkan penjualan dan kapasitas produksinya?”, c) keputusan pemilihan peralatan: keputusan ini dapat berkaitan dengan bagaimana perusahaan memilih mesin yang cocok untuk pengembangan usahanya, d) Lepaskan atau beli keputusan: keputusan ini dapat seperti “Haruskah peralatan baru itu dibeli atau tidak?”, dan e) keputusan penggantian peralatan: keputusan ini melibatkan peralatan yang harus di ganti sekarang atau nanti.

Perusahaan dengan investasi yang besar, tentunya mengharapkan pengembalian dapat menguntungkan perusahaan. Beberapa metode terkait penganggaran barang modal antara lain: a) dengan menggunakan nilai sekarang bersih (net present value) b) periode pengembalian berdasarkan cara konvensional, c) periode pengembalian dengan berdasarkan bunga diskonto, dan d) tingkat pengembalian investasi (return on investment.

Nilai sekarang bersih merupakan salah satu metode yang banyak digunakan untuk memilih apakah investasi jangka panjang akan diambil atau tidak. Penentuan investasi berdasarkan hasil nilai sekarang bersih, jika nilai sekarang bersih positif maka investasi sebaiknya dilakukan, sebaliknya jika nilai sekarang bersih negatif maka sebaiknya investasi tidak dilakukan. Rumus NPV = – investasi awal + nilai sekarang dari manfaat yang diperoleh.

Periode pengembalian merupakan metode untuk mengukur investasi tertentu dapat balik modal dalam satuan waktu (tahun dan bulan). Untuk perhitungan periode pengembalian terdapat 2 cara, yaitu tidak berdasarkan tingkat pengembalian (tanpa dipengaruhi oleh tingkat suku bunga) dan berdasarkan tingkat pengembalian (dipengaruhi oleh besarnya tingkat suku bunga). Keputusan investasi jika hasil periode pengembalian kurang dari target/harapan. Periode pengembalian konvensional di hitung dengan cara membagi nilai investasi dengan arus kas bersih yang sama setiap tahunnya. Apabilan arus kas setiap tahun tidak sama maka perlu menghitung kumulatif dari arus kas bersih.

Tingkat pengembalian investasi merupakan metode untuk mengukur seberapa besar persentasi pengembalian investasi. Keputusan investasi dilakukan jika proyek memberikan tingkat pengembalian investasi yang lebih tinggi dari bunga bank atau target tertentu. Tingkat pengembalian investasi dihitung dengan cara keuntungan bersih dari investasi ini dibagi dengan nilai investasi.

Reference:

Pamela P. Peterson, Frank J. Fabozzi (2004). Capital Budgeting: Theory and Practice. John Wiley & sons.

Anderes Gui