Remote Testing
Dengan keterbatasan ruang gerak untuk mobilisasi seperti contoh pada kasus pandemic covid-19 yang membatasi orang – orang untuk keluar rumah dan berkumpul di tempat tertentu secara beramai – ramai, salah satu hal yang menghadap dalam pembangunan sistem adalah tidak bisanya melakukan testing produk digital yang dibuat. Remote Testing merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan jika ingin melakukan testing tanpa harus bertemu secara langsung oleh tester dan developer.
Menurut usability.gov, Remote testing dapat didefinisikan sebagai Pengujian kegunaan jarak jauh memungkinkan Anda untuk melakukan riset pengguna dengan peserta di lingkungan alami mereka dengan menggunakan perangkat lunak berbagi layar atau layanan vendor kegunaan jarak jauh online. Secara umum, tes harus sekitar 15-30 menit yang terdiri dari sekitar 3-5 tugas.
Pengertian lain menurut usertesting, Remote testing adalah metode penelitian jarak jauh yang menggunakan platform untuk merekam layar (dan suara, tergantung pada perangkat lunak yang Anda pilih) dari peserta tes saat mereka berinteraksi dengan produk atau pengalaman Anda di lingkungan alami mereka — di rumah, di kantor, atau lokasi tertentu.
Experienceux mendefinisikan remote testing sebagai adalah cara untuk menguji seberapa mudah menggunakan situs web dengan pengguna yang berada di lokasi geografis yang berbeda. Pengujian kegunaan tradisional menyatukan pengguna dan peneliti di satu tempat untuk melakukan pengujian, sedangkan pengujian kegunaan jarak jauh memungkinkan peneliti dan pengguna berada di lokasi yang berbeda saat pengujian selesai.
Secara umum, remote testing dapat dibagi menjadi 2 yaitu moderate testing dan unmoderated testing. Unmoderate lebih kea rah peserta tes diberikan serangkaian tugas untuk diselesaikan di layar saat mereka melanjutkan sesi sedangkan moderate akan dibantu seorang moderator yang mana peserta diamati berinteraksi dengan saat mereka menyelesaikan tugas untuk tes.
Moderate user testing menawarkan kepada para peneliti alat serbaguna yang tidak hanya menawarkan potensi untuk melihat perilaku pengguna sejati di berbagai lokasi geografis, tetapi juga menawarkan mereka dengan potensi waktu dan penghematan biaya juga. Namun, kerugiannya dapat menyebabkannya menjadi metode yang tidak dapat diandalkan dalam hal teknologi dan kontrol atas tes. Penghematan waktu dan biaya dapat menawarkan kepada peneliti kemampuan untuk merekrut secara berlebihan untuk memastikan mereka mendapatkan umpan balik kualitas yang cukup selama pengujian untuk benar-benar memahami masalah kegunaan dan membuat rekomendasi utama.
Beberapa keuntungan dari dilakukan remote testing diantaranya :
- Menghemat waktu dan tenaga terutama jika testing langsung dilakukan seorang professional
- Ketersediaan waktu testing lebih flexibel untuk pengguna yang akan melakukan testing
- Mengjangkau pengguna testing lebih jauh karena testing dilakukan dengan intenet
- Masukkan dari orang yang akan melakukan testing akan lebih cepat didapatkan karena biasanya masukkan akan diberikan pengguna saat pengunaan sedang / sudah selesai melakukan testing
Menurut uxdesign, Untuk menjalankan remote testing yang berhasil, terdapat 5 langkah:
- Tetapkan tujuan dan kelompok sasaran Anda.
- Rekrut penguji.
- Tulis skrip uji.
- Jalankan sesi tes.
- Ringkaslah apa yang telah Anda pelajari.
REFERENSI
- https://www.usability.gov/how-to-and-tools/methods/remote-testing.html, Diakses pada tanggal 1 Juni 2020
- https://www.usertesting.com/blog/what-is-remote-usability-testing, Diakses pada tanggal 27 Juni 2020
- https://www.experienceux.co.uk/faqs/what-is-remote-usability-testing/, diakses pada tanggal 30 Juni 2020
- https://uxdesign.cc/how-to-run-a-remote-usability-testing-4350c7786f20, Diakses pada tanggal 30 Juni 2020