School of Information Systems

Langkah dalam Membuat Business Case

Business case adalah analisa nilai organisasi, kelayakan, biaya, manfaat dan risiko dari beberapa alternatif atau pilihan yang diusulkan untuk mengembangkan perusahaan atau organisasi. Business case yang baik memiliki atribut yang terdiri dari:

  • Analisa dilakukan secara menyeluruh dan meliputi semua kemungkinan, dampak, biaya dan manfaat yang diperoleh.
  • Jelas dam logis dalam membandingkan dampak biaya atau manfaat dari setiap alternatif yang ada.
  • Business case bersifat sistematis dalam mencatat temuan

Langkah-langkah dalam membangun business case:

  1. Menentukan Measurable Organizational Value (MOV)
    Tahap pertama adalah menentukan MOV sebagai alat ukur pengerjaan proyek.
  1. Membentuk cross-functional business case team
    Keuntungan dari pembentukan tim ini adalah tim dapat bekerja dengan jujur dan selaras dengan tujuan organisasi.
  1. Identifikasi alternatif lain yang dapat dipilih
    Dalam pengerjaan proyek, selalu terdapat kemungkinan-kemungkinan lain yang bisa saja terjadi. Untuk itu, kita harus mengidentifikasi segala alternatif kemungkinan yang akan terjadi itu. Seperti: mengadaptasi aplikasi yang telah dikembangkan oleh departemen lain dalam organisasi atau perusahaan.
  1. Menentukan kelayakan dan nilai risiko
    Melakukan penentuan atas kelayakan proyek yang akan berjalan dalam berbagai area seperti kelayakan dari segi ekonomi, teknis, organisasi hingga kelayakan lainnya yang terkait. Selain itu, penentuan risiko diakuka untuk melakukan identifikasi, penilian dan respon atas pelaksaaan proyek dan tanggapan dari organiasai atau perusahaan.
  1. Menentukan total biaya
    Penentuan total pembiayaan yang meliputi biaya langsung atau biaya bayar di muka, biaya berlangsung hingga biaya tidak langsung.
  1. Menentukan total manfaat
    Diperlukan penentuan total manfaat dari suatu bisnis yang berjalan untuk mengetahui apakah bisnis tersebut memberikan peningkatan manfaat ketika dijalankan atau tidak sehingga akan membantu dalam peningakatan pengambilan keputusan hingga pelayanan terhadap pihak ketiga.
  1. Analisa alternatif
    Proses alternatif ini dapat dilakukan dengan menghitung paybak period bisnis yang akan berjalan, Breakeven Point (BEP), Return on Investment (ROI) dan Net Present Value (NPV). Selain itu, akan dilakukan penilaian sebagai perbandingan dengan alternatif lain yang ada untuk menegtahui mana yang lebih memberikan keuntungan bagi perusahaan.
  1. Mengajukan rekomendasi
    Setelah telah dilakukannya analisis dan perbandingan dengan alternatif lain yang ada, proses terakhir adalah memberikan rekomendasi terhadapt opsi terbaik yang dapat diimplementasikan oleh perusahaan.

Sumber:
Marchewka, J. T. (2015). Information Technology Project Management, 5th Edition. Chapter 03. Wiley.

Tri Nur Auliyaa