Apa yang Terjadi Jika Bank dan Fintech Saling Berkolaborasi?
Sejak beberapa tahun terakhir ini, fintech atau financial technology telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai e-wallet seperti dana, ovo, gopay, dan lain-lain. Tidak hanya dalam bidang payment, fintech dibidang peer to peer lending dan crawdfunding pun juga banyak bermunculan. Kehadiran fintech membawa pengaruh yang cukup besar, seperti sekarang masyarakat yang tidak memiliki rekening bank dapat melakukan peminjaman uang melalui aplikasi fintech, lalu masyarakat juga dapat melakukan pembayaran dengan mudah, dimana hanya membutuhkan smartphone. Namun, selain dampak positif tersebut, ada juga anggapan bahwa kehadiran fintech dapat menjadi ancaman bagi perbankan di Tanah Air.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Arman Hartono mengaku tak merasa terancam dengan keberadaan perusahaan teknologi keuangan (fintech) terutama yang bergerak di bidang pinjam meminjam (peer to peer lending/P2P). Arman juga mengatakan bahwa fintech bukan kompetitor perbankan. Pasalnya, segmen antara fintech dan perbankan berbeda sehingga bank tidak akan kehilangan perannya. Senada dengan Arman, alih-alih berkompetisi, perbankan lebih memilih berkolaborasi dengan fintech. Kolaborasi juga menghindari upaya saling menjatuhkan antara bank dan fintech. Dalam hal ini, fintech dapat menjadi perpanjangan tangan institusi keuangan untuk menjangkau masyarakat yang belum tersentuh oleh perbankan. Di saat bersamaan, bank tetap bisa menjalankan fungsi perantara keuangan. Oleh karena itu, kontribusi positif perbankan dan fintech sangat diperlukan dalam mendorong terciptanya ekosistem keuangan nasional yang sehat dan stabil. Kontribusi tersebut dapat tercapai baik melalui kerja sama strategis perbankan dan fintech maupun melalui tanggung jawab perusahaan untuk menjalankan usaha sesuai dengan regulasi, ketentuan, dan etika bisnis. Hal ini untuk menjamin adanya stabilitas dan peningkatan nilai tambah bagi kesinambungan dan keberlanjutan ekonomi nasional.
Salah satu kolaborasi yang dilakukan oleh fintech dan bank misalnya antara Bukopin dengan start-up fintech di sektor pertanian TaniHub. Dalam kolaborasi tersebut, perusahaannya ikut berperan dalam membangun komunitas. Selain itu, Amartha juga telah berkolaborasi dengan bank Mandiri, sehingga bank Mandiri tidak perlu buka 1.000 cabang untuk menjangkau desa-desa, mereka bisa salurkan (dana) channel link melalui Amartha lalu distribusikan itu ke customer base Amartha. Bank Indonesia (BI) juga mengatakan, bunga pinjaman berpotensi turun jika perbankan berkolaborasi dengan perusahaan financial technology (fintech). Sebab, integrasi data berpeluang menurunkan premi risiko (risk premium) atas kredit yang diberikan.
Referensi:
http://infobanknews.com/kolaborasi-bank-dan-fintech-dibutuhkan-dalam-ekosistem-keuangan/