10 Things Consumers Need to Know About Fintech
10 Things Consumers Need to Know About Fintech
Oleh: Riyanti Teresa Tedja
Perkembangan teknologi yang sangat pesat telah merubah sebagian besar aspek kehidupan manusia, terkhusunya dibidang keuangan dimana pada saat ini layanan keuangan sudah berbasis teknologi informasi. Perkembangan fintech di Indonesia sendiri sangat subur, pada tahun 2017 industri fintech di Indonesia memiliki transaksi sebesar US$ 15.002 miliar (Rp 202.77 triliun) tumbuh 24.6% dari tahun sebelumnya. Perkembangan fintech di Indonesia sudah merambah ke berbagai sektor dari startup pembayaran, peminjaman (lending), perencanaan keuangan (personal finance), investasi ritel, pembiayaan (crowdfunding), remitansi, riset keuangan, dan lain – lain.
Ada 10 hal yang harus diketahui oleh customer mengenai fintech, yaitu:
- Finance + Technology + FinTech = a revolution in financial services
Dengan fintech, pengiriman uang, pinjaman peer to peer ke perencanaan anggaran smartphone, bisnis – bisnis baru melewati perantara dan institusi keuangan yang sudah mapan, sehingga dapat memberikan prduk dan layanan langsung ke customer.
- You will have more choice of how you manage your money
Perusahan fintech dan bank yang mapan, mereka berjuang untuk mengambil bagian mereka dari pasar layanan keuangan. Perusahaan fintech memiliki biaya operasional yang rendah dan dapat bereaksi dengan mudah terhadap kebutuhan individu karena mereka memiliki akses yang lebih besar ke berbagai informasi mengenai customer.
- Remittance transfers could become faster and cheaper
Layanan fintech memudahkan dalam hal pengiriman uang dan biaya yang lebih rendah dibandingkan bank.
Contohnya: Transferwise bersaing dengan bank – bank besar dan menyediakan pengiriman uang dengan menawarkan biaya untuk mengirim uang yang lebih murah daripada mengirim uang dengan cara konvensional.
- Your bank might not exist anymore
Sepertiga millennial di United State berpikir untuk tidak lagi menggunakan bank dalam 5 tahun kedepan karena mereka mengandalkan start – up teknologi untuk menggantikan fun
- The ‘unbanked’ can more quickly become the ‘banked’
Mobile fintech telah menguntungkan sejumlah besar customer dimana mobile many account mendorong pertumbuhan jumlah pemegang akun secara keseluruhan. Keterjangkauan dan kualitas akses internet menjadi kunci untuk meningkatkan financial inclusion.
- Your financial advisor could be in your pocket
Financial management apps memberi customer akses ke financial advice sesuai dengan permintaan. Dimana Financial management apps menggunakan data transaksional atau bahkan memberi informasi perilaku untuk memberikan wawasan, rencana, dan permintaan untuk membantu customer dalam mengelola uang dan memastikan tagihan yang akan dibayar.
- It will be harder to lose your wallet
Dengan adanya pembayaran digital membantu customer dalam mencegah kehilangan dompet yang berisi uang cash, saat ini penyedia pembayaran digital terus meyakinkan customer bahwa platform pembayaran digital adalah yang terbaik.
- But easier to lose your privacy
Fintech service kebanyakan bergantung pada informasi mengenai customer dan perilaku mereka dimana menyebabkan financial service menjadi pengguna data yang paling insentif.
Risiko kredit customer dapat meningkat berdasarkan tindakan customer dengan kebiasaan belanja yang serupa. Sebuah perusahaan kartu kredit di AS tertangkap menilai kliennya memiliki risiko kredit yang lebih besar karena mereka menggunakan kartu mereka untuk membayar konseling perkawinan, terapi, atau layanan perbaikan ban, berdasarkan pengalamannya dengan konsumen lain dan sejarah pembayaran mereka.
- You could be paying for your sandwich with a Bitcoin
Dengan adanya vitual wallet, memungkinkan customer untuk menerima, menyimpan, dan mengirim cryptocurrencies kepada yang lain. Dengan cryptocurrencies (transaksi tidak melewati bank atau pihak ketiga) memungkinkan privasi pribadi lebih besar ketika customer melakukan transaksi dan memberi kesempatan kepada customer untuk membeli virtual coin sebagai investasi.
- A robot could be looking after your savings
Sebuah robo advisor mengumpulkan informasi dari client mengenai situasi keuangan mereka melalui online survey, kemudian menggunakan data tersebut untuk menawarkan saran dan atau secara otomatis menginvestasikan aset client. Jumlah customer yang menggunakan robo advisor hampir dua kali lipat antara tahun 2016 dan 2017. Perusahaan AS Wealthfront adalah contoh dari layanan robo advisor yang telah menarik lebih dari $ 3 miliar aset.
Sources: