School of Information Systems

MANAJEMEN RISIKO

Risiko berhubungan dengan ketidakpastian yang terjadi oleh karena kurang atau tidak tersedianya informasi yang cukup tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan perusahaan atau merugikan perusahaan. Menurut Wideman, ketidak pastian yang berpotensi menguntungkan dikenal dengan istilah peluang (opportunity), sedangkan ketidak pastian yang berpotensi merugikan dikenal dengan istilah risiko (risk). Akan tetapi pada umumnya risiko diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan yang berpotensi merugikan. Apabila seseorang membeli undian berhadiah maka jika beruntung maka akan mendapat hadiah yang sangat besar sebaliknya ia akan kehilangan uang yang digunakan untuk membeli undian tersebut. Apakah orang tersebut juga tergolong mempunyai risiko? Ya, karena ia mengalami kerugian walau kecil dibanding hadiah apa bila beruntung. Menurut Kathy ada juga risiko yang bersifat positif yang justru mendatangkan keuntungan/peluang. Sebagi contoh apabila suatu perusahaan memutuskan untuk menjual barang tertentu dengan harga yang jauh di bawah harga pasar, maka risiko yang terjadi adalah membludaknya order atas barang tersebut sampai perusahaan tersebut tidak dapat menangani order yang ada. Untuk itu  risiko perlu dikelola agar mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Pengelolaan risiko sering disebut juga dengan istilah “manajemen risiko”.

Manajemen Risiko adalah metode yang tersusun secara logis dan sistematis dari suatu rangkaian kegiatan: penetapan konteks, identifikasi, analisa, evaluasi, pengendalian, serta komunikasi risiko. Management risiko diperlukan sebagai alat bantu dalam menentukan tindakan pengendalian risiko dengan sumber bahaya yang ada, menilai apakah tindakan pengendalian risiko sudah sesuai. Manajemen risiko adalah bagian dari proses kegiatan didalam organisasi dan pelaksananya terdiri dari mutlidisiplin keilmuan dan latar belakang, manajemen risiko adalah proses yang berjalan terus menerus. Kebijakan manajemen risiko harus relevan dengan konteks strategi dan tujuan organisasi, objektif dan sesuai dengan sifat dasar bisnis (organisasi), manajemen akan memastikan bahwa kebijakan tersebut dapat dimengerti dan dapat diimplementasikan setiap tingkatan organisasi.

Terdapat empat prasyarat utama manajemen risiko, yaitu: Kebijakan Manajemen Risiko, Perencanaan Dan Pengelolaan Hasil, Implementasi Program dan Tinjauan Manajemen. Kebijakan manjemen risiko harus relevan dengan konteks strategi dan tujuan organisasi, objektif dan sesuai dengan sifat dasar bisnis (organisasi) tersebut. Eksekutif organisasi harus dapat mendefinisikan dan membuktikan kebenaran dari kebijakan manajemen risikonya, termasuk tujuan, manfaat dan komitmennya serta memastikan bahwa kebijakan yang diambil dapat dimengerti, dapat diimplementasikan di setiap tingkatan organisasi. Perencanaan manajemen risiko harus dapat memastikan bahwa sistem manejemen risiko dapat dilaksanakan dalam organisasi perusahaan, sesuai dengan standar dan hasil yang diinginkan dan perlu dilaporkan ke manajemen organisasi, agar dapat digunakan dalam meninjau kembali (review) dan juga sebagai dasar atau acuan dalam pengambilan keputusan.

Dalam manajemen risiko tanggung jawab dan kewenangan harus terdokumentasikan khususnya untuk hal-hal: tindakan pencegahan atau pengurangan efek dari risiko, pengendalian yang akan dilakukan agar faktor risiko tetap pada batas yang masih dapat diterima, pencatatan faktor-faktor yang berhubungan dengan kegiatan manajemen risiko, rekomendasi solusi sesuai cara yang telah ditentukan, validasi implementasi solusi yang ada, komunikasi dan konsultasi secara internal dan eksternal.  Dalam hal sumber daya manusia, organisasi harus dapat mengidentifikasikan persyaratan kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang diperlukan. Dalam implementasi program langkah-langkah sistematis perlu dilakukan agar implementasi sistem manajemen risiko dapat berjalan secara efektif pada sebuah organisasi. Langkah-langkah ini akan dilakukan tergantung pada filosofi, budaya, dan struktur dari organisasi tersebut. Prasyarat keempat adalah tinjauan manajemen agar dapat  memastikan adanya kesesuaian kegiatan manajemen risiko yang sedang dilakukan

Suroto Adi, Drs., M.Sc.. D.M.S