School of Information Systems

Perkembangan Data Warehousing Online

Di zaman yang modern ini, diperlukan standard yang cukup tinggi dalam hal mencatat data yaitu dengan automation, computing, dan masih banyak lagi. Kemana mereka mencatat data tersebut? Data yang dicatat pasti sangat banyak. Sebuah organisasi kecil saja pasti sudah memiliki data yang sangat banyak. Begitu juga dengan sosial media. Karena banyaknya data yang dicatat, maka digunakan lah DBMS atau yang disebut juga dengan Database Management System.

Data warehousing sederhana saja sudah dapat mengumpulkan data yang berhubungan dalam jumlah besar dari berbagai sumber didalam suatu organisasi dan kemudian menghubungkan data – data tersebut dengan relationship yang memiliki suatu arti sehingga dapat dilihat sebagau sebuah sistem. Mungkin data yang digabungkan memiliki hubungan yang sedikit, atau hubungan yang agak sulit untuk dimengerti, namun semua data itu sebenarnya pasti berhubungan. Hal ini mungkin lebih mudah untuk dilakukan didalam suatu organisasi fisik, namun apa yang terjadi jika subjek yang dibicarakan merupakan data warehousing untuk sosial media?

Sosial media saat ini sangat berkembang pesat di dunia, termasuk salah satunya adalah Indonesia karena internet merupakan medium terbaru yang dapat menunjukan segala karakteristik dari suatu media yang dulunya berbentuk fisik dan sekarang berubah menjadi berbentuk digital. Komunikasi berbasis internet juga sudah berkembang dengan adanya media sosial yang merupakan perkembangan dari teknologi web. Aplikasi komunikasi yang digunakan sehari – hari ini pasti memiliki suatu data warehousing yang akan mengurus semua data – data dari user yang jumlahnya sangat banyak atau bahkan dapat mencapai ribuan gigabyte. (Setyani, 2013)

Di dalam data warehousing suatu organisasi yang bergerak dalam bidang online yang dalam contoh ini merupakan sosial media, yang harus banyak diperhatikan adalah data waktu dan interaksi antara jaringan – jaringan sosial, dan ini berarti berhubungan dengan data yang sangat banyak, bahkan melebihi data dari suatu perusahaan. Perusahaan kecil saja pasti sudah mempunyai data yang sangat banyak, bisa dibayangkan bagaimana data yang begitu banyak dan tersebar di jaringan sosial harus di urutkan dan di manage satu – persatu. Dengan data sebanyak itu, pasti dibutuhkan cost yang cukup besar juga untuk mengurus database yang dimiliki oleh media sosial tersebut. Maka itu dapat diperkirakan bahwa pengurus dari database media sosial tersebut menggunakan cloud storage yang akan lebih praktis dari pada penggunaan storage fisik. Penggunaan cloud storage ini bahkan juga sudah dimasukkan kedalam berbagai  jenis media sosial. Contohnya yaitu Line Keep, Google Drive, OneDrive, dan masih banyak lagi.

Cloud storage memiliki berbagai macam keunggulan dan kekurangan dibandingkan dengan physical storage. Menurut saya, keunggulannya adalah sebagai berikut :

  • Lebih praktis untuk digunakan
  • Lebih mudah dalam melakukan data sharing
  • Memiliki storage yang lebih besar dari pada physical storage (dapat mencapai ratusan gigabytes bahkan terabytes)
  • Mengurangi cost pembelian physical storage seperti harddisk eksternal, flash disk, atau mungkin ada yang masih menggunakan floppy disk.

Setiap sistem yang sudah ada pasti belum sempurna, berikut adalah beberapa kelemahan yang juga dimiliki oleh sistem cloud storage ini :

  • Meskipun praktis untuk digunakan, jaringan internet masih menjadi salah satu masalah dari pengguna cloud storage di Indonesia karena saya sebagai pengguna dari cloud storage merasakan bahwa di Indonesia, kecepatan unduh dan upload dari internet service provider (ISP) di Indonesia tergolong sangat lambat. Contohnya saja, tidak jarang ISP yang membutuhkan waktu lama untuk mengupload sebuah file berukuran 20+ megabytes
  • Pola pikir orang yang masih mengutamakan physical storage dan beranggapan bahwa cloud storage itu tidak aman karena diletakkan di Internet.

Meski demikian, akan lebih baik jika cloud storage lebih disosialisasikan lagi sehingga semakin banyak pengguna physical storage akan berpindah ke cloud storage, tentunya juga diiringi oleh perbaikan kualitas dari ISP di Indonesia.

Marisa Karsen