School of Information Systems

5 Alasan Kenapa Anda Harus Punya Dana Darurat

Beberapa perusahaan besar asing memutuskan hengkang dari Indonesia. 3 di antaranya adalah Toshiba, Panasonic, dan Ford. Dikabarkan juga masih ada 190 perusahaan asing lainnya yang akan meninggalkan Indonesia. Ribuan karyawan kehilangan pekerjaan. Andaikan Anda adalah salah satu dari karyawan tersebut, apa yang harus dilakukan?

Tentunya Anda akan mencari pekerjaan lain, beruntung bila pekerjaan baru segera didapat dalam waktu dekat. Namun kondisi di luar kehendak pribadi semacam itu biasanya di luar perencanaan. Belum ada gambaran atau persiapan untuk sumber penghasilan baru. Dalam rentang waktu dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain, dari mana uang untuk makan?

Pilihannya ada dua, utang atau dana darurat. Setiap orang sebisa mungkin tidak ingin memilih yang pertama. Pilihan terbaik adalah dana darurat. Persoalannya dana darurat harus dipersiapkan dahulu jauh hari sebelum terjadi hal tidak terduga. Dana darurat berkaitan dengan pengendalian risiko dalam pengelolaan keuangan pribadi.

Saat kondisi keuangan normal, sebagian orang berpikir mereka masih punya sumber penghasilan yang stabil, masih sehat, dan bahkan mereka yakin kalaupun kena PHK, mereka masih mudah mendapat pekerjaan. Namun situasi seperti di atas bisa menimpa kapan saja. karena itu penting sekali menyiapkan dana darurat dalam perencanaan keuangan setiap keluarga.

Pentingnya Memiliki Dana Darurat

Dana darurat adalah dana yang dipersiapkan khusus menghadapi kejadian di luar perkiraan. Dana darurat bukan dana investasi atau dana pendidikan. Masing-masing harus dibuat terpisah. Sebaiknya dalam bentuk uang likuid, sehingga dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa proses panjang. Perlunya dana darurat tidak hanya berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan finansial, namun juga menghindari imbas pada wilayah lain, seperti kondisi kesehatan atau hubungan dengan orang lain.

Beberapa alasan berikut ini membuat dana darurat begitu penting untuk dipersiapkan sejak awal:

  1. Menghindari Utang

Maksud utama mempersiapkan dana darurat adalah agar kita dapat memenuhi kebutuhan mendesak tanpa harus terlibat utang. Ada banyak kondisi tidak terduga yang mungkin menimpa Anda tanpa diperkirakan sebelumnya. Banyak orang yang mengira pekerjaan atau usahanya memberikan penghasilan stabil, dan ternyata di luar dugaan dalam waktu sekejap dia harus terlibat utang akibat usahanya jatuh atau posisi kerjanya terancam akibat sebuah kesalahan. Misalnya seperti anggota keluarga tiba-tiba sakit keras dan membutuhkan biaya perawatan yang sangat besar. Faktor seperti bencana alam juga tidak boleh diabaikan, mengingat sejumlah kota besar terkena gempa bumi atau tsunami.

Masih ada banyak situasi-situasi lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Tidak tepat bila Anda berpikir, “Saya masih dalam posisi aman” Siapa kira perusahaan raksasa seperti Ford tiba-tiba pergi, dan besoknya angka pengangguran Indonesia telah bertambah?

Situasi buruk yang mungkin terjadi tidak dapat diperkirakan secara pasti. Namun beberapa kondisi tidak terduga yang umum terjadi seperti kehilangan pekerjaan, usaha bangkrut, kecelakaan, atau bencana alam sudah cukup untuk dijadikan alasan. Daripada harus terlibat hutang dan malah harus membayar bunga bulanan yang tidak sedikit, lebih baik sisihkan uang sedikit secara rutin dari penghasilan saat ini. Tidak soal berapa besar dana yang harus disisihkan. Kebanyakan orang justru baru mendapatkan dana darurat cukup besar setelah menabung cukup lama.

  1. Biaya Hidup Saat Pindah Kuadran

Pindah kuadran, istilah ini dipopulerkan oleh Robert T. Kiyosaki, pengarang buku best seller Rich Dad Poor Dad. Pindah kuadran adalah kondisi ketika seorang karyawan memutuskan ikatan pekerjaannya dan memutuskan menjadi benar-benar mandiri dengan berwirausaha.

Kemampuan seperti ini tentu mimpi dari banyak orang. Berada dalam rutinitas tanpa tantangan, gaji tidak mencukupi, atau penghasilan stagnan termasuk di antara sejumlah alasan orang pindah kuadran. Kondisi lain yang tidak diperkirakan seperti PHK di atas, mungkin juga membuat orang akhirnya memilih berwirausaha.

Keputusan semacam ini tentu berisiko. Sebagian usaha tidak akan menampakkan hasil hingga jangka waktu tertentu. Kita perlu mempersiapkan segala pendukung untuk usaha, menjalankannya, dan menunggu hasil. Selama jangka waktu tersebut, biaya hidup tetap harus dipenuhi. Dalam kondisi seperti ini, dana darurat dapat digunakan. Setidaknya ini dapat memenuhi kebutuhan pokok maupun pemenuhan kebutuhan selama beberapa waktu ke depan.

  1. Spekulasi Bisnis Tidak Sesuai Prediksi

Saat investasi tidak sesuai target, justru menimbulkan kerugian, pelaku usaha harus mengeluarkan dana ekstra untuk menutupi biaya yang ditimbulkan. Dana darurat dapat menjadi penyelamat dalam kondisi seperti ini. Bila seseorang memiliki beberapa usaha, pelaku usaha tidak perlu menggunakan dana investasi usaha lain untuk menutupi kerugian.

  1. Lepaskan Diri Dari Konflik Rumah Tangga

Loh, apa hubungannya dengan konflik rumah tangga? walau bukan satu-satunya penyebab, persoalan finansial kerap menjadi alasan utama konflik internal di rumah tangga. Bila usaha bangkrut atau di PHK tiba-tiba, tidak ada sumber finansial lain yang bisa diharapkan, sementara tagihan dan cicilan terus berjalan, apa tidak stres? Kondisi kebingungan seperti ini secara psikologis membuat orang lebih mudah emosional dan memicu konflik-konflik yang tidak konstruktif.

Konflik yang justru dapat memperburuk kondisi keuangan seperti itu tentu tidak perlu bila dana darurat telah dipersiapkan. Konflik-konflik kecil mungkin terjadi, namun tidak harus menjadi masalah besar. Keberadaan dana darurat membantu mengurangi ketegangan emosional di rumah, sehingga masalah dapat didiskusikan dengan kepala dingin. Dana darurat dapat dipakai tanpa harus memikirkan dari mana meminjam uang atau bagaimana membayarnya. Kebutuhan-kebutuhan utama dapat dipenuhi, jika dana darurat memungkinkan, dapat digunakan untuk membuat usaha.

  1. Menjaga Kesehatan

Seorang pengusaha tiba-tiba harus mengalami kebangkrutan. Semua aset disita, namun tidak mencukupi. Akhirnya terlilit utang. Secara alami, kondisi psikologis akan terguncang. Kesehatan pun memburuk. Ini membuat seseorang semakin sulit menstabilkan kembali keadaannya. Sebaliknya, bila dana darurat telah dipersiapkan terlebih dahulu sebelum risiko yang tidak dikehendaki tersebut dialami, kita dapat lebih tenang menghadapi masalah. Paling tidak, pos keuangan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari masih ada, sehingga kita dapat berkonsentrasi menyelesaikan persoalan keuangan lain yang lebih besar.

Persiapkan Dana Darurat Anda

Alasan-alasan di atas tidak ditujukan agar mencakup seluruh alasan kenapa Anda harus memiliki dana darurat. Anda mungkin saja punya alasan-alasan yang lebih personal. Apapun alasan itu, yang jelas semakin memperkuat pernyataan bahwa dana darurat itu perlu. Selanjutnya, tinggal bagaimana Anda mengelola keuangan, menyisihkan sejumlah penghasilan, dan mempersiapkan diri kala keadaan tidak terduga tiba-tiba datang. Untuk itu persiapkan dana darurat Anda dari sekarang.

I Gusti Made Karmawan