Kerangka Konseptual Data Warehouse
Definisi data warehouse adalah data warehouse merupakan kumpulan data yang berorientasi subyek, terintegrasi, tidak dapat di-update, memiliki dimensi waktu, yang digunakan untuk mendukung proses manajemen pengambilan keputusan dan kecerdasan bisnis (Inmon, 2002, h.31-35). Jadi dengan definisi tersebut, maka data warehouse memiliki karakteristik, sebagai berikut:
- Berorientasi subjek
Data diorganisasi oleh subjek detail (misal berdasarkan pelanggan, jenis kebijakan, dan klaim dalam perusahaan asuransi), yang berisi informasi yang relevan untuk mendukung keputusan. Data warehouse berbeda dengan database operasional. Pada umumnya, database operasional mempunyai sebuah orientasi produk untuk menangani transaksi yang memperbarui database.
- Terintegrasi
Data pada sumber berbeda dapat di-enkode dengan cara yang berbeda. Sebagai contoh, data jenis kelamindapat di-enkode sebagai 0 dan 1 di satu tempat dan ”m” dan ”f” di tempat lain. Di dalam data warehouse, enkode tersebut dibersihkan atau dibuat ke dalam satu format sehingga mereka distandarisasi dan konsisten. Banyak organisasi menggunakan terminologi yang sama untuk data dari jenis yang berbeda. Sebagai contoh, ”penjualan bersih” bisa berarti komisi bersih untuk departemen pemasaran, tetapi retur penjualan kotor bagi departemen akuntansi. Data yang terintegrasi mengatasi inkonsistensi dan menyediakan istilah yang seragam di organisasi keseluruhan, juga format waktu dan data yang bervariasi.
3.Time-variant
Data tidak menyediakan status saat ini. Mereka disimpan untuk lima atau sepuluh tahun atau lebih dan digunakan untuk tren, peramalan, dan perbandingan. Ada kualitas sementara pada sebuahdata warehouse. Waktu adalah dimensi penting yang harus didukung oleh semua data warehouse. Data untuk analisis dari berbagai sumber berisi berbagai poin waktu (misal harian, mingguan, bulanan).
4.Nonvolatile
Sekali dimasukkan ke dalam data warehouse, data adalahread only, mereka tidak bisa diubah atau dibarui. Data usang dibuang, dan perubahan direkam sebagaidatabaru.Inimemungkinkandatawarehouseuntuk disesuaikan hampir secara ekslusif untuk akses data. Sebagai contoh, sejumlah besar ruang kosong (untuk pertumbuhan data) umumnya tidak diperlukan dan reorganisasi database dapat dijadwalkan bersama dengan operasi pengisian sebuah data warehouse.
Datawarehouse sebenarnya dapat dianggap sebagai suatu salinan data transaksional/OLTP(Online Transaction Processing) yang terstruktur untuk kebutuhan analisis, reporting,dan data mining. Oleh karena itu, sistem transaksi tidak pernah mengupdate data yang berada di dalam data warehouse melainkan hanya menambahkan data ke dalam datawarehouse tersebut. Berikut ini pada tabel 2.1 memperlihatkan perbedaan sistem OLTP (Online Transaction Processing) dan sistem data warehouse. (Kadir, 2003, h.278).
Tabel 2.1 Perbedaan OLTP dan data warehouse OLTP
Kerangka Konseptual Data Warehouse