School of Information Systems

E-commerce di Indonesia dan Perkembangannya

Seiring berjalannya waktu, teknologi dan internet sudah semakin berkembang dan menjadi salah satu alat/media yang digunakan untuk berbagai keperluan. Salah satu contoh dari kegunaan teknologi yang dilengkapi dengan manfaat internet adalah e-commerce. E-commerce atau yang dikenal sebagai electronic commerce atau perdangangan elekronik merupakan penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis (BOC Indonesia, 2008). Beberapa contoh yang merupakan perusahaan yang menganut system e-commerce adalah eBay, Yahoo, Amazon.com, Google, dan Paypal.

Perkembangan e-commerce telah menyebar ke berbagai negara, seperti Amerika Serikat dan beberapa negara di ASEAN. Pertumbuhan e-commerce di negara ASEAN, khususnya Indonesia, telah berkembang pesat dengan jumlah pengguna internet mencapai 88.1 juta (PresidenRI, 2016) dan nilai transaksi yang telah dilakukan oleh masyarakat Indonesia mencapai angka 130 triliun rupiah (Mitra, 2014). Angka tersebut didapat bukan hanya dari transaksi di kota-kota besar Indonesia, tapi juga dari kota-kota kecil yang telah mengikuti perkembangan zaman pasar e-commerce.

Berdasarkan data dari sebuah lembaga riset, pasar e-commerce Indonesia akan semakin meningkat dan lebih tinggi dibandingkan negara ASEAN lainnya seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina. Beberapa contoh perusahaan yang telah menjadi “raksasa” dalam dunia e-commerce Indonesia adalah Lazada, Zalora, Berrybenka, Tokopedia, dan masih banyak lagi. Perusahaan-perusahaan tersebut telah sukses memanfaatkan peluang pasar e-commerce di Indonesia yang sedang naik daun (Mitra, 2014).
Berikut merupakan peningkatan jumlah penjualan e-commerce pada beberapa negara, termasuk Indonesia (Mitra, 2014):

1Sumber: http://startupbisnis.com/

Dari data di atas, dapat dilihat dari tahun 2013 sampai dengan 2016, peluang penjualan e-commerce meningkat semakin tinggi tiap tahunnya, yang menandakan bahwa perkembangan e-commerce di Indonesia menunjukan hal yang positif.

Seiring perkembangan pasar e-commerce yang semakin pesat, adapula orang Indonesia yang belum menggunakan fasilitas dan kemudahan yang disediakan oleh perusahaan penyedia e-commerce dengan alasan sebagai berikut (Mitra, 2014):

  1. Rendahnya penetrasi kartu debit dan kredit

Dari total penduduk Indonesia (240 juta), hanya 92 juta atau lebih dari 40% penduduk memiliki akun bank yang terhubung ke kartu kredit atau debit, sedangkan bila dibandingkan dengan kepemilikan mobile phone yang mencapai 85% dari seluruh penduduk Indonesia, angka penetrasi kartu debit atau kredit masih terbilang rendah. Dengan keterbatasan cara pembayaran tersebut, maka masih ada penduduk Indonesia yang belum menggunakan fasilitas e-commerce.

1

2. Ketidakpercayaan

Untuk orang yang telah memiliki kartu kredit, kendala yang mereka miliki adalah ketidakpercayaan. 60% orang Indonesia masih takut untuk memberikan informasi kartu kredit mereka di internet untuk berbelanja online, lebih besar dari negara-negara di Asia Tenggara lainnya.

            Sebagai kesimpulan, dapat disebutkan bahwa perkembangan pasar e-commerce di Indonesia terbilang pesat. Tetapi masih ada beberapa kendala yang dimiliki oleh orang-orang Indonesia dalam menggunakan fasilitas e-commerce.

Amelia Anggraini