School of Information Systems

Enterprise Resource Planning System Definition and Component

Enterprise Resource Planning (ERP) system merupakan system dari perusahaan yang berguna untuk mengintegrasikan semua data dan mendukung semua fungsi utama dari sebuah organisasi atau perusahaan. ERP merupakan sebuah pengembangan dari sistem infomarsi yang mendukung fungsi dari perusahaan seperti accounting, financial, marketing, dan production berdasarkan dari kebutuhan perusahaan seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini12

Tujuan dari ERP adalah membuat alur dari sebuah informasi menjadi lebih dinamis dan cepat dalam memprosesnya. Alasan perusahaan memilih untuk menerapkan ERP adalah

  1. ERP system dapat mengurangi redudansi data
  2. ERP system dapat meningkatkan efesiensi supply chain
  3. ERP system dapat mempermudah pelanggan untuk mengakses produk atau service yang ditawarkan perusahaan
  4. Mengurangi biaya operasional, karena semuanya sudah terintegrasi sehingga lebih sederhana
  5. Menanggapi dengan cepat perubahan yang terjadi

Sistem ERP mengkombinasikan semua sistem menjadi satu sistem yang terintegrasi sesuai dengan lingkungan kerja yang ada dan menjadi satu database, oleh karena itu dengan adanya sistem ERP dapat memudahkan masing – masing bagian dalam organisasi untuk berkomunikasi dan berbagi informasi.

Evolusi dari sistem ERP

Timeline System Platform Description
1960 Inventory Management and Control Generasi ketiga dari Mainframe Legacy (Ex : Cobol, Fortran) Berfokus pada efisiensi. Sistem ini dirancang untuk mengelola dan melacak raw material dan mengatur rencana pengawasan pada purchase order, alert dan target. Dapat membuat laporan persediaan
1970 Material Requirements Planning (MRP) Generasi ketiga dari Mainframe Legacy (Ex : Cobol, Fortran) Berfokus pada sales and marketing. Sistem ini digunakan untuk merancang proses penjadwalan perusahaan. MRP mengatur jadwal untuk production planning, operations control, and inventory management
1980 Manufacturing requirements planning (MRP II) Generasi keempat software databse dari Mainframe Legacy dan Manufacturing Application Berfokus pada manufacturing strategy and quality control. Sistem ini dirancang untuk membantu merancang proses production supply chain, mulai dari product planning, parts purchasing, inventory control, dan overhead cost management
1990 Enterprise Resource Planning (ERP) Generasi keempat software database dari mainframe atau client server dan software application untuk mendukung fungsi organisasi Berfokus pada integrasi aplikasi dan customer service. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan kinerja dari proses bisnis internal di supply chain dalam organisasi. Sistem ini mengintergrasikan bisnis proses primer dalam perusahaan seperti product planning, purchasing, logistic control, distribution, fulfillment, and sales. ERP juga mengintegrasikan aktivitas sekunder dalam perusahaan seperti marketing, finance, accounting dan human resource
2000 Extended ERP or ERP II Client server dengan menggunakan Web platform, open source dan terintegrasi dengan aplikasi generasi kelima dari SCM, CRM, SFA. Tersedia pada Software as a Service (Saas) Berfokus pada agility dan customer centric global environment. Sistem ini merupakan perkembangan dari ERP generasi pertama. Sistem ini mengintegrasikan dengan eksternal bisnis modul yang baru seperti, Supply Chain Management, Customer Relationship Management, Sales Force Automation (SFA), Advanced Planning and Scheduling (APS)

Komponen Sistem ERP

            Sistem ERP sama seperti sistem informasi pada umumnya, memiliki beberapa komponen seperti hardware, software, database, information, process dan people. Semua komponen sistem ERP akan melakukan input, process dan output pada sistem. Tujuan yang mendasar pada ERP yaitu untuk memberikan data menjadi informasi yang berguna pake stakeholder dalam perusahaan. Semua kompone dalam ERP harus bekerjasama untuk bisa melakukan implementasi sebuah sistem dengan baik. Gambar di bawah ini merupakan komponen dari ERP yang berhubungan satu sama lain.1

Pada gambar di bawah ini bisa kita lihat bahwa perubahan pada tiap layer dalam komponen tidak memberikan pengaruh yang significant terhadap komponen yang lain, sehingga dapat membantu perusahaan dalam mengatasi long term maintenance, karena jika diadakan maintenance jangka panjang yang menimbulkan masalah tidak akan berdampak banyak pada komponen lain.

2

Lie Maria Erika Pranoto