Pesatnya Perkembangan Internet di Dunia Mempengaruhi Bisnis Surat Kabar dan Majalah
Menurut data terakhir (30 Juni 2012) ”World Internet Usage and Population Statistics“ (internetworldstats.com) menampilkan pengguna internet dari tahun 2000-2012 adalah sebesar 34.3% yaitu 2.405.518.376 dari jumlah populasi dunia (7,017,846,922). Benua Asia merupakan pengguna internet yang paling besar yaitu 44.8% yaitu 1.076.681.059. Hal ini sebanding dengan jumlah penduduk Asia yang sangat banyak yaitu sekitar 3,922,066,987 atau 55,89% dari jumlah populasi dunia (7,017,846,922). Pertumbuhan selama kurun waktu tersebut adalah sebesar 566.4%.
Pertumbuhan internet yang sangat pesat tersebut mempengaruhi tiap generasi di dunia ini. Majalah ”Intisari” bulan Januari tahun 2014 dengan topik ”Teknologi Informasi Bikin Anak Cepet Gede” membagi generasi menjadi empat kelompok yaitu generasi Baby Boomers yaitu mereka yang lahir antara tahun 1946-1964, generasi X yaitu mereka yang lahir tahun 1960an – 1980an, generasi Y (generasi Millenial) yaitu mereka yang lahir tahun 1980 – 1990an, dan generasi Z yaitu yang lahir tahun 2000-an.
Mereka yang lahir tahun 1946-1964 (generasi Baby Boomers) sebanyak 79% menggunakan internet, 30% menggunakan situs media sosial, 50% tidur dengan ponsel pintar di sampingnya, 51% menggunakan ponsel untuk berkirim pesan singkat. Sedangkan generasi X sebanyak 87% menggunakan internet, 50% menggunakan situs media sosial, 68% tidur dengan ponsel pintar di sampingnya, 77% menggunakan ponsel untuk berkirim pesan singkat. Generasi Millenial (lahir tahun 1980-1990an) sebanyak 90% menggunakan internet, 75% menggunakan situs media sosial, 83% tidur dengan ponsel pintar di sampingnya, 51% menggunakan ponsel untuk berkirim pesan singkat. Bila melihat data per generasi yang disebutkan di atas maka dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan yang sangat signifikan perilaku tiap generasi terhadap kemajuan teknologi informatika khususnya internet.
Pesatnya perkembangan internet di dunia juga mempengaruhi perilaku pengguna internet terhadap perilaku membaca surat kabar yaitu perubahan dari membaca surat kabar versi cetak menjadi membaca surat kabar versi digital. Sebagai contoh surat kabar tertua di dunia Lloyd’s List, yang berdiri sejak 1734 setelah kurang lebih 279 tahun terbit maka surat kabar tertua di dunia ini mengakhiri edisi cetaknya dan beralih ke versi digital pada tanggal 20 Desember 2013. Survey yang dilakukan pada awal tahun tersebut menyebutkan hanya tinggal 25 pembaca koran edisi cetak. (sumber: http://www.bbc.co.uk/news/uk-24272336 25 September 2013 Last updated at 18:44 diunduh 20 Juli 2014 20:19).
Lloyd’s List is to go fully digital from December
Sumber: http://www.bbc.co.uk/news/uk-24272336
Selain surat kabar juga berdampak terhadap majalah seperti majalah “Newsweek” yang pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 mengalami penurunan sirkulasi majalah lebih dari 51% sehingga Newsweek menerbitkan cetakan terakhirnya pada tanggal 31 Desember 2013 dan berganti nama menjadi “Newsweek Global “ yang tersedia hanya versi digital saja dan berbayar. Beberapa artikel dapat diperoleh secara cuma-cuma (gratis) dan tersedia di website theDaily Beast (http://www.thedailybeast.com/) yaitu website yang merger dengan Newsweek pada tahun 2010 (sumber: http://www.economist.com/blogs/ schumpeter/2012/10/newsweek%E2%80%99s-future?fsrc=nlw%7Cnewe%7C10-19-2012%7C3828517%7C36465891%7C diunduh 20 Juli 2014 22:49).
Surat kabar di Indonesia juga telah melakukan penyesuaian terhadap perubahan perilaku pengguna internet membaca surat kabar. Sebagai contoh beberapa surat kabar nasional di Indonesia seperti surat kabar “Kompas” (http://www.kompas.com/) selain ada surat kabar versi cetak juga ada surat kabar versi digital (http://kiosk.kompas.com/SubscriptionV10/Default), surat kabar “Media Indonesia” (http://www.mediaindonesia.com/) pun demikian selain versi cetak ada versi digital (http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/), demikian pula dengan surat kabar “Bisnis Indonesia” (http://www.bisnis.com/) selain versi cetak juga ada versi digital (http://epaper.bisnis.com/) dan demikian juga beberapa surat kabar lainnya sudah mulai beralih ke versi digital. Beberapa surat kabar memperbolehkan pembaca membaca versi digital secara gratis, ada pula yang memberlakukan ketentuan-ketentuan khusus, dan ada juga yang mengharuskan pembaca membayar biaya langganan untuk versi digital.
Pelaku bisnis terutama bisnis surat kabar dan majalah harus memperhatikan pesatnya perkembangan internet di dunia. Mereka harus menyesuaikan dengan perilaku pengguna internet yang tidak lagi membaca surat kabar dan majalah dalam versi cetak tetapi beralih membaca dalam versi digital. Seperti yang telah terjadi pada beberapa pelaku bisnis surat kabar dan majalah yang telah beroperasi puluhan bahkan ratusan tahun pun tidak dapat bertahan bila tidak menyesuaikan dengan perubahan perilaku pengguna internet tersebut. Beberapa contoh di atas hanyalah sebagian kecil dari pelaku bisnis yang dipaksa untuk menyesuaikan diri, masih banyak contoh pelaku bisnis lain yang juga dipaksa oleh pesatnya perkembangan internet di dunia ini. Pertanyaannya adalah siapkah kita menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi akibat pesatnya perkembangan internet ini? Tiap generasi akan berubah seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informatika dan perkembangan internet.