Peran Budaya dalam Organisasi
Pemahaman budaya perlu dari suatu enterprise. Sesuatu yang telah menjadi budaya dalam suatu organisasi akan sangat sulit untuk diubah. Biasanya ada saja sejumlah karyawan yang akan berpikir secara skeptis mengenai perubahan budaya baru yang diterapkan. Nah bagaimana budaya ini dipelajari dan kemudian secara bertahap perubahan diberikan. Karena selain sulit mengubah budaya/kebiasaan, sulit juga untuk mengubah paradigma karyawan.
Enterprise architecture (EA) mempraktekan manajemen yang didedikasikan untuk meningkatkan kinerja suatu enterprise dengan cara membuat perusahaan tersebut mampu secara keseluruhan mengintegrasikan strategi praktek bisnisnya, alur-alur informasinya dan sumber daya teknologinya. EA dimaksudkan untuk membantu pembaca mengingat perbedaan jelas antara EA dan jenis lain dari perencanaan IT, yaitu bahwa EA didorong oleh tujuan strategis dan kebutuhan bisnis.
Struktur dan budaya penting untuk dimasukkan dalam EA agar supaya secara akurat merefleksikan kealamian yang sesungguhnya dari tujuan, proses dan struktur informal dari organisasi yang mempengaruhi arsitektur masa sekarang dan arsitektur masa mendatang. Pemahaman struktur dan budaya juga penting dalam kaitannya dengan stakeholder untuk memperkuat dukungan dan harapan dalam pengembangan dan implementasi program EA.
Dalam prakteknya di tempat saya bekerja pun, beda unit beda budaya, ada unit yang saklek terhadap peraturan, semua prosedur harus sesuai dengan SOP yang ada. Ada juga unit yang gampang menerima perubahan sehingga sering dilakukan pilot project di unit tersebut. memang budaya pastinya akan mempengaruhi pola kerja sebuah perusahaan dan bisa saja faktor topografi tempat kerja tersebut.
Seorang arsitek perencanaan dalam sebuah enterprise harus mempertimbangkan budaya ini, dari sejak dimulainya program perencanaan, pengembangan perencanaan sampai dengan implementasinya, agar tidak menemui hambatan dan penolakan dari berbagai pihak di dalam perusahaan.