School of Information Systems

Oracle Database 12c

Setelah sukses dengan versi-versi sebelumnya, pada pertengahan tahun 2013 Oracle merelease versi terbarunya, yaitu Oracle Database 12c, yang bertujuan memberikan kemudahan dalam standarisasi, konsolidasi data, serta otomatisasi database servis secara cloud. Dalam versi sebelumnya Oracle lebih mengedepankan pada fitur Oracle Real Application Cluster (RAC) dan Oracle Automatice Storage Management (ASM), namun saat ini dimana teknologi cloud computing telah menyebar luas, mendorong Oracle untuk berpartisipasi juga dalam mengimplementasikan teknologi tersebut dalam produknya.

Beirikut rangkuman fitur yang tersedia untuk Oracle Database 12c (http://www.orafaq.com/node/2822) yang berbeda dengan versi sebelumnya:

Pluggable Database
Perubahan secara radikal terjadi pada oracle 12C, dimana pada versi terbaru ini arsitektur core database menggunakan container database (CDB) dan pluggable database (PDB), dimana container menyimpan metadata, sedangkan PDB menyimpan user data. Fitur ini sangat membantu ketika dalam suatu organisasi memiliki jumlah instance yang banyak, sehingga sulit untuk melakukan kegiatan maintenance, seperti upgrade, patch, monitor, tune, mengaktifkan RAC, Backup, data guard, dll. Dengan menggunakan plugable ini pengguna hanya cukup melakukan aktivitas maintenance pada satu instance saja.

Redaction Policy
Ini merupakan salah satu fitur utama dalam Oracle 12 C, secara sederhana kita melakukan penutupan terhadap data. Kebijakan penutupan data dapat diinisialisasi , seperti contoh field SSN dalam table employee dapat ditutup sesuai kebutuhan, sehingga ketika melakukan select * from employee, akan keluar notifikasi bahwa data SSN ditutup.

Top N Query
Dalam Oracle Database 12C, terdapat sintaks SQL baru yang berfungsi untuk mempermudah mengakses data pertama, yaitu dengan menggunakan “FETCH FIRST X ROWS ONLY”

Adaptive Query Optimization dan Online Stats Gathering
Fitur ini membantu optimizer dalam membuat penyesuaian dalam rencana eksekusi yang lebih baik. Seperti pada statement CTAS (Create Table As Select) dan IAS (Insert As Select), statement tersebut dapat mengeksekusi operasional dengan segera.

Restore a Table secara mudah dengan RMAN (Recovery Manager)
Pada versi sebelumnya, jika kita melakukan restore table tertentu, maka kita harus melakukan serangkaian kegiatan secara terurut, seperti restore tablespace dan melakukan export dan import. Dengan menggunakan command restore yang baru, maka proses restore akan lebih sederhana dibandingkan sebelumnya.

Batasan ukuran Varchar2, NVarchar2 dan Peningkatan Raw Data Type
Pada versi sebelumnya ukuran tipe data tersebut adalah 4K, namun pada versi 12C meningkat menjadi 32,767 bytes

Inline fungsi dan prosedur PL/SQL
Fitur inline dikembangkan pada versi Oracle 12C, dimana prosedur PL/SQL dan function dapat dibentuk secara inline. Query yang dibentuk dapat dijalankan layaknya memanggil store procedure, namun functionnya tidak tersimpan di dalam database, sehingga tidak akan ditemukan jika menggunakan ALL_OBJECTS. Fitur ini dapat mendukung developer untuk melakukan pengembangan code tanpa perlu mencompile sebelumnya.

Generate as Identity/Sequence replacement
Saat ini dengan versi terbaru, kita dapat membuat kolom dengan menggunakan statement “generated as identity” yang berfungsi untuk membuat nilai secara terurut tanpa harus mengidentifikasikan fungsi sequence secara terpisah.

Multiple Indexes pada Satu Kolom
Pada versi sebelumnya, sebuah kolom tidak dapat memiliki lebih dari satu indeks, namun pada versi Oracle 12c, hal tersebut dapat dilakukan.

Online Migration pada table partisi atau subpartisi
Versi Oracle 12c ini mendukung migrasi dari partisi atau subpartisi dari satu tablespace ke tablespace lainnya.

Temporary Undo
Pada versi sebelumnya, undo records yang digenerate oleh temp tablespace disimpan dalam undo tablespace. Dengan fitur Temp undo dalam Oracle 12 C memungkinkan, data undo disimpan dalam table temporary dibandingkan Undo tablespace, sehingga dapat mengurangi pemakaian undo tablespace dan redo log.

Database Archiving
Fitur ini memungkinkan untuk melakukan archiving data dalam table dengan cara memberikan status inactive. Baris yang inactive dalam database dapat dioptimized dengan menggunakan kompresi tetapi tidak didapat diakses dari aplikasi, sehingga ketika melakukan Full Table Scan (FTS), maka baris tersebut akan dilewatkan.

 Dengan keunggulan yang ditawarkan pada Oracle 12C ini diharapkan dapat mendukung operasional yang berjalan dalam perusahaan. (Tanty Oktavia)