Agile Business Intelligence
Agile business intelligence merupakan suatu solusi bagi implementasi business intelligence (BI) di perusahaan yang tidak dapat dipenuhi oleh tradisional BI project. Saat ini tradisional BI project tidak dapat mengikuti perubahan kebutuhan yang cepat dari pengguna BI. Dalam organisasi perubahan kebutuhan bisnis dan lingkungan operasional bisnis harus dapat dipenuhi oleh program BI yang dijalankan. Oleh karenanya Agile BI tumbuh dengan cepat, bisnis dari berbagai macam jenis industri maupun sektor membutuhkan fleksibilitas, tingkat ROI yang tinggi, dan responsif positif dari program BI yang dilakukan. Sebelum lebih jauh membahas mengenai Agile BI, berikut sedikit mengenai Agile dan Business Intelligence.
What is Agile?
Agile metodologi adalah pendekatan di dalam pengembangan sistem informasi, dimana agile menawarkan kecepatan (agile) dan flesibilitas (flexible) dalam merespon kebutuhan (requirement) terhadap sistem yang sedang dikembangkan. Dasar filosofi dari Agile metodologi adalah tidak ada seorang pun yang benar-benar paham secara lengkap mengenai kebutuhan dan kompleksitas dari sistem yang dikembangkan, baik tim pengembang maupun pemakai sistem sendiri. Didasari hal ini proyek yang dijalankan dalam perencanaan maupun operasional harus mampu merespon atas isu-isu yang tidak diperkirakan sebelumnya. Kekuatan dari Agile ini sendiri terdapat dari tim yang terlibat di dalamnya, dimana tim harus memiliki komitmen waktu yang tinggi untuk dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi pada saat proses pengembangan sistem informasi. Pekerjaan yang dihadapi oleh tim sifatnya adalah “small work”.
What is Business Intelligence?
Business Intelligence (BI) adalah terminologi yang memayungi kombinasi dari arsitektur, perangkat, Basisdata, perangkat analitik, aplikasi dan metodologi. Basisdata menjadi inti dari BI, karena BI menawarkan kepada penggunanya pemanfaatan data (basisdata) untuk kebutuhan bisnis. BI sendiri diperkenalkan oleh Gartner Group pada tahun 90-an. BI sendiri merupakan “pengembangan” dari MIS, dan EIS, yang bermanfaat bagi para eksekutif perusahaan untuk membantu melakukan analisa terhadap kondisi perusahaan. Business Intelligence memiliki empat komponen utama yakni, datawarehouse, business analytics, business performance management dan user interface (dalam bentuk dashboard). Banyak perusahaan saat ini mulai memanfaatkan BI, karena data yang dihasilkan dari transaksi bisnis perusahaan belum cukup memberikan informasi bagi pemakainya. BI menjanjikan dapat memberikan informasi berharga (knowledge) atau biasa dikenal dengan insight, dimana knowledge ini dapat digunakan untuk kepentingan bisnis, baik itu untuk meningkatkan penjualan, mengurangi biaya operasional dan tentunya meningkatkan keuntungan.
Agar proses Agile BI dapat berjalan dengan baik, organisasi harus dapat menyediakan perangkat yang dapat membantu organisasi menjalankan proyek BI secara tepat. Menurut Yellowfinbi.com dalam white paper mereka, dikatakan bahwa Agile BI tidak semata bertujuan untuk membangun dan mengembangkan sesuatu secara cepat, tetapi untuk membangun dan mengembangkan sesuatu yang benar secara cepat. Agile BI harus dapat membantu perusahaan untuk implementasi Business Intelligence secara Tepat dan Cepat. Ada tiga komponen yang penting dalam menjalankan Agile BI, yakni: Teknologi (technology), Budaya (culture) dan Proses (process).(RD)