School of Information Systems

Bootcamp Data Science bersama POLRI untuk Meningkatkan Kemampuan Analisis Data

Dalam upaya mendukung transformasi digital dan meningkatkan kemampuan analisis data di lingkungan kepolisian, BINUS CREATES bersama School of Information Systems Binus University mengadakan sebuah program bootcamp intensif berjudul “PELATIHAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MELALUI IT BOOTCAMP DATA SCIENCE”. Kegiatan ini diselenggarakan selama 10 hari, mulai dari tanggal 7 Juli hingga 18 Juli 2025, dan diikuti oleh sejumlah anggota Polri dari berbagai unit kerja. Dosen-dosen dari School of Information Systems yang menjadi fasilitator pada kegiatan ini adalah Bapak Dr. Richard, S.Kom., M.M, Ibu Yulia Ery Kurniawati, S.Kom., M.Eng, Bapak Muhammad Wildan, S.Kom., M.Kom., Ibu Felicia Evan, S.Kom., M.Kom, dan Ibu Erin,S.Kom., M.Kom.

Bootcamp ini dirancang secara komprehensif untuk membekali para peserta dengan pemahaman dasar dan keterampilan praktis dalam pengolahan serta visualisasi data, yang sangat relevan dalam mendukung pengambilan keputusan berbasis data di lingkungan kepolisian. Materi utama yang diajarkan meliputi penggunaan Microsoft Excel dan Tableau, dua tools populer dalam dunia data science dan analitik bisnis. Program pelatihan ini dibuka dengan sesi pengenalan tentang konsep dasar Data Science, yang mencakup pentingnya pemanfaatan data dalam organisasi modern, termasuk dalam konteks lembaga penegak hukum. Sesi ini memberikan gambaran menyeluruh mengenai bagaimana data dapat menjadi aset strategis dalam menyusun kebijakan dan meningkatkan efisiensi operasional. Selanjutnya, dijelaskan pula tahapan-tahapan dalam proses analisis data, mulai dari pengumpulan data, eksplorasi, visualisasi, hingga interpretasi, yang semuanya menjadi kerangka berpikir dasar dalam setiap aktivitas analitik.

Sebelum praktik menggunakan tools, peserta dibekali teori mengenai penggunaan Microsoft Excel untuk analisis data, termasuk pemahaman tentang fungsi-fungsi dasar, penggunaan formula, pengelolaan data dalam spreadsheet, serta prinsip-prinsip dasar format data. Sesi dilanjutkan dengan pengenalan konsep visualisasi data yang efektif dan informatif, seperti bagaimana memilih jenis grafik yang tepat, serta prinsip komunikasi visual yang memudahkan penyampaian informasi kepada pengambil keputusan. Selain Excel, peserta juga diperkenalkan pada Tableau sebagai salah satu tools visualisasi data yang lebih interaktif dan dinamis. Dalam sesi ini, peserta memahami struktur kerja Tableau, seperti penggunaan worksheet, dashboard, dan story untuk menyusun narasi data. Dengan pembekalan teori ini, peserta diharapkan memiliki pemahaman yang solid sebelum mulai mengeksplorasi data secara langsung melalui praktik.

Setelah sesi teori, peserta langsung diarahkan pada sesi hands-on yang berfokus pada penguasaan teknis dua tools utama yang digunakan selama bootcamp, yaitu Excel dan Tableau. Peserta dilatih untuk mengolah data, melakukan analisis dasar, hingga menyajikan informasi dalam bentuk visualisasi yang informatif dan menarik. Melalui latihan langsung, para peserta diajak untuk memahami tidak hanya fungsi teknis dari masing-masing tools, namun juga cara berpikir kritis dan analitis dalam menafsirkan data.

Setiap harinya, setelah sesi materi dan hands-on selesai, kegiatan dilanjutkan dengan sesi coaching yang menjadi ruang diskusi terbuka antara peserta dan fasilitator tentunya dosen-dosen dari School of Information Systems BINUS University yang telah berpengalaman dalam bidang data analytics dan data visualization. Dalam sesi ini, para peserta diberikan kesempatan untuk menunjukkan perkembangan proyek data yang sedang mereka kerjakan, sekaligus mendapatkan masukan secara langsung dari fasilitator. Sesi coaching ini juga menjadi wadah bagi peserta untuk menyampaikan berbagai kendala atau pertanyaan yang mereka hadapi, baik terkait teknis penggunaan tools maupun strategi dalam menyajikan data secara efektif. Pendekatan ini dirancang agar proses belajar bersifat personal dan adaptif terhadap kebutuhan masing-masing peserta, serta mendorong mereka untuk aktif mengembangkan solusi secara mandiri dengan dukungan yang tepat dari para pengajar.

Pada sesi presentasi akhir, setiap kelompok peserta memaparkan proyek data yang telah mereka kerjakan di hadapan para fasilitator serta panelis yang berasal langsung dari institusi Polri. Kehadiran panelis internal ini memberikan dimensi evaluasi yang lebih kontekstual, karena mereka dapat menilai sejauh mana hasil analisis dan visualisasi data yang disusun oleh peserta relevan dan aplikatif terhadap kebutuhan nyata di lapangan. Para panelis tidak hanya memberikan penilaian, tetapi juga masukan konstruktif yang memperkaya pemahaman peserta mengenai penggunaan data dalam mendukung tugas kepolisian. Hal ini menjadi momen penting bagi peserta untuk menguji kemampuan presentasi mereka sekaligus memperkuat keterkaitan antara keterampilan teknis yang diperoleh selama bootcamp dengan tantangan dunia kerja yang sebenarnya.

Melalui presentasi ini, terlihat antusiasme dan peningkatan pemahaman peserta dalam mengolah data dan menyajikannya secara efektif. Banyak dari peserta mampu menunjukkan kemampuan storytelling data yang kuat, dengan memanfaatkan Tableau untuk menyajikan visualisasi data dalam bentuk dashboard yang informatif dan menarik. Mereka tidak hanya menampilkan grafik semata, tetapi juga menyusun alur cerita data yang runtut dan mudah dipahami, sehingga pesan yang ingin disampaikan menjadi jelas. Hasil dashboard yang mereka buat pun tergolong cukup baik, mencerminkan pemahaman yang matang terhadap konteks data yang dianalisis, serta kemampuan teknis yang berkembang selama pelatihan. Visualisasi yang dihasilkan terlihat rapi, interaktif, dan relevan dengan isu-isu yang diangkat dalam proyek masing-masing, menunjukkan bahwa peserta telah mampu memanfaatkan fitur Tableau secara optimal untuk mendukung penyampaian informasi berbasis data.

Program ini tidak hanya menjadi ajang pelatihan teknis, namun juga menjadi langkah strategis dalam mendukung data-driven culture di lingkungan Polri. Kemampuan untuk mengolah dan menyajikan data secara interaktif akan sangat membantu dalam proses pelaporan, pemantauan kegiatan, hingga pengambilan keputusan yang lebih tepat sasaran. BINUS CREATES dan School of Information Systems berharap bahwa melalui kegiatan ini, para peserta dapat menjadi agen perubahan di unit masing-masing, dengan mendorong penggunaan data sebagai dasar dalam menyusun strategi dan kebijakan. Harapannya, kemampuan ini tidak berhenti pada pelatihan ini saja, namun terus dikembangkan dan ditularkan kepada rekan-rekan sejawat di lingkungan kerja mereka.

Rhisa Adika Putri