Membangun Kerangka Kerja Tata Kelola Data yang Berkelanjutan: Strategi dan Implementasi di Indonesia

Dalam era digital saat ini, organisasi menghadapi tantangan yang semakin kompleks terkait pengelolaan data. Dengan meningkatnya volume dan variasi data, pentingnya tata kelola data (data governance) menjadi semakin jelas. Tata kelola data tidak hanya berfungsi untuk mengelola aliran data, tetapi juga untuk menciptakan pengetahuan yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik. Artikel ini membahas pentingnya kerangka kerja tata kelola data yang berkelanjutan dan bagaimana hal ini dapat diimplementasikan di Indonesia.
Pentingnya Tata Kelola Data
Tata kelola data adalah proses yang melibatkan pengaturan, pengelolaan, dan pengawasan data dalam suatu organisasi. Ini mencakup penetapan peran, tanggung jawab, dan strategi yang diperlukan untuk memastikan bahwa data dikelola dengan baik. Dengan adanya tata kelola data yang efektif, organisasi dapat meningkatkan kualitas data, mengurangi risiko, dan memaksimalkan nilai dari data yang dimiliki.
Kerangka Kerja Tata Kelola Data
Artikel ini mengidentifikasi lima kerangka kerja tata kelola data yang telah dianalisis berdasarkan matriks penilaian yang mempertimbangkan sebelas faktor keberhasilan kritis (Critical Success Factors – CSF). Kerangka kerja ini mencakup:
1. One Size Does Not Fit All: Menekankan pentingnya penyesuaian kerangka kerja dengan kebutuhan spesifik organisasi.
2. Data Governance Structure: Menyediakan struktur yang jelas untuk pengelolaan data.
3. Data Governance Matrix: Menggunakan matriks untuk mengevaluasi dan mengelola data.
4. DGI Data Governance Framework: Menyediakan panduan praktis untuk implementasi.
5. SAS Data Governance Framework: Menekankan pada hasil dan pencapaian tujuan.
Matriks penilaian yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa banyak kerangka kerja berada pada tingkat kematangan yang rendah, menunjukkan perlunya pengembangan lebih lanjut dalam hal penggunaan ukuran kuantitatif dan peninjauan serta perbaikan rencana yang telah ditetapkan.
Tantangan dan Peluang
Meskipun tata kelola data menawarkan banyak manfaat, implementasinya sering kali terhambat oleh kurangnya pemahaman dan dukungan dari pemangku kepentingan. Oleh karena itu, penting untuk melibatkan semua pihak terkait dalam proses ini, mulai dari manajemen puncak hingga karyawan di lapangan. Komunikasi yang efektif dan pelatihan yang berkelanjutan juga menjadi kunci untuk meningkatkan kesadaran dan kompetensi dalam pengelolaan data.
Usulan Implementasi di Indonesia
Untuk mengimplementasikan kerangka kerja tata kelola data yang berkelanjutan di Indonesia, beberapa langkah strategis dapat diambil:
1. Pendidikan dan Pelatihan: Mengadakan program pelatihan untuk meningkatkan pemahaman tentang tata kelola data di kalangan karyawan dan manajemen. Ini dapat mencakup workshop, seminar, dan kursus online.
2. Pengembangan Kebijakan: Membuat kebijakan yang jelas mengenai tata kelola data yang mencakup peran dan tanggung jawab setiap individu dalam organisasi. Kebijakan ini harus mudah diakses dan dipahami oleh semua karyawan.
3. Penerapan Teknologi: Mengadopsi alat dan teknologi yang mendukung tata kelola data, seperti perangkat lunak manajemen data dan sistem otomatisasi untuk memantau dan mengelola data secara efektif.
4. Kolaborasi Antar Sektor: Mendorong kolaborasi antara sektor publik dan swasta untuk berbagi praktik terbaik dan sumber daya dalam pengelolaan data. Ini dapat dilakukan melalui forum atau jaringan profesional.
5. Evaluasi dan Peninjauan Berkala: Melakukan evaluasi berkala terhadap kerangka kerja tata kelola data yang diterapkan untuk memastikan bahwa ia tetap relevan dan efektif dalam menghadapi tantangan baru.
Dengan langkah-langkah ini, Indonesia dapat membangun kerangka kerja tata kelola data yang tidak hanya efektif tetapi juga berkelanjutan, mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik dan meningkatkan daya saing organisasi di era digital.
Sumber: https://ieeexplore.ieee.org/document/9866895