School of Information Systems

Mengenal Near Field Communication (NFC) dan Prospeknya di Indonesia

Metode pembayaran digital telah mengalami perkembangan yang sangat pesat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini. Sebagai bukti, nilai transaksi pembayaran digital di tahun 2023 mencapai Rp58.478,24 triliun menurut Bank Indonesia (Prabawati, 2024). Di Indonesia sendiri, transaksi QRIS tercatat tumbuh 149,5% year-on-year dengan jumlah pengguna 46,37 juta di Januari 2024 (Rachman, 2024). Sebenarnya di samping teknologi QRIS yang baru diimplementasikan secara nasional pada tahun 2020, terdapat pula teknologi Near Field Communication (NFC) yang bisa digunakan sebagai cara lain dalam pembayaran digital. Artikel ini akan mengupas secara mendalam terkait teknologi NFC dan bagaimana prospeknya di Indonesia.

Apa itu NFC dan bagaimana cara kerjanya?

Teknologi NFC adalah salah satu bentuk media komunikasi nirkabel yang memungkinkan perangkat untuk berkomunikasi satu sama lain saat berada dalam jarak 4-10 cm. NFC ini beroperasi pada frekuensi 13,56 MHz dengan kecepatan transmisi pengiriman mencapai 424 kbit/s. Teknologi NFC memungkinkan pertukaran data antar dua perangkat melalui induksi elektromagnetik. Hal ini terjadi berkat adanya chip pada masing-masing perangkat. Ketika didekatkan dalam jarak dekat, chip pada perangkat akan aktif sehingga memungkinkan terjadinya transfer data tanpa kabel. Chip NFC ini sendiri sudah banyak dipasang pada smartphone, smart watch, kartu debit, maupun kartu kredit (Firmansyah & Afrianto, 2017).

Menurut artikel Android Developers (2024), terdapat tiga mode komunikasi NFC, yaitu read/write, peer-to-peer, dan card emulation. Mode read/write bekerja untuk transfer data satu arah, dimana perangkat NFC aktif seperti smartphone dapat membaca informasi dari atau menulis informasi ke perangkat lain, misalnya untuk membaca informasi saldo pada e-wallet. Lalu, mode peer-to-peer bekerja untuk transfer data dua arah, dimana dua perangkat NFC aktif pada smartphone dapat saling bertukar data dan berbagi kontak, foto, ataupun file. Dan dalam mode card emulation, perangkat NFC aktif dapat meniru fungsi kartu NFC pasif, yang memungkinkan smartphone digunakan sebagai kartu pembayaran atau kartu akses.

Prospek NFC sebagai alternatif pembayaran digital di Indonesia

Selama pembayaran menggunakan NFC, data akan terenkripsi sehingga NFC bisa menjamin keamanan transmisi data. NFC juga menawarkan cara yang cepat dan mudah untuk melakukan transaksi atau berbagi data, tanpa perlu memasukan PIN atau kata sandi. Selain itu, NFC juga menawarkan proses transaksi yang sangat cepat dalam hitungan beberapa detik saja. Meski demikian, NFC memiliki jarak komunikasi yang

sangat pendek sehingga mampu membatasi ruang lingkup penggunaannya. Selain itu, untuk mengadopsi teknologi NFC secara luas, diperlukan biaya investasi yang signifikan karena tidak semua perangkat atau platform pembayaran mendukung NFC. Melihat penjelasan di atas, kita tidak bisa mengelak bagaimana kekuatan NFC sebagai metode pembayaran yang cepat dan efisien.

Namun, Indonesia masih membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengimplementasikan NFC sebagai metode pembayaran secara meluas di Indonesia seperti halnya QRIS. Pertama-tama, hal ini karena tidak semua smartphone yang digunakan oleh masyarakat Indonesia dilengkapi dengan chip NFC. Berbeda halnya dengan kode QRIS yang tidak memerlukan persyaratan perangkat keras tambahan, pembayaran menggunakan NFC memerlukan biaya tambahan untuk chip tersebut. Selain itu, pengadaan pembayaran menggunakan NFC berarti setiap pemilik usaha memerlukan terminal POS yang mendukung kartu chip NFC. Padahal, terminal POS ini cenderung memerlukan biaya yang mahal dibandingkan hanya mencetak kode QRIS. Oleh karena itu, Indonesia kemungkinan besar akan lebih memilih penggunaan kode QR dibandingkan NFC, seperti yang telah dilakukan oleh China (Fang, 2018).

Sebagai kesimpulan, kita telah memahami bagaimana NFC memang memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu pilar utama dalam ekosistem pembayaran digital di Indonesia. Namun, mewujudkan potensi ini secara luas di Indonesia masih membutuhkan waktu dan proses yang panjang. Untuk itu, jika di masa mendatang NFC akan digunakan, diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, industry, dan masyarakat untuk mengatasi tantangan dan memaksimalkan manfaat teknologi NFC ini.

Referensi

Android Developers. (2024, March 1). Near field communication (NFC) overview. Android Developers. https://developer.android.com/develop/connectivity/nfc

Fang, T. (2018, March 16). Why QR codes trump NFC in China. Tech Node. https://technode.com/2018/03/16/qr-codes-nfc-china/

Firmansyah, & Afrianto, I. (2017). Implementasi Near Field Communication (NFC) Sebagai Media Pendukung Informasi Poster Film Berbasis Android Implementation Of Near Field Communication (NFC) As The Supporting Media Information Movie Poster Android Based.

Prabawati. (2024, January 22). BI Catat Nilai Transaksi Digital Banking 2023 Rp 58.478,24 Triliun. Diskominfo Prov. Kaltim. https://diskominfo.kaltimprov.go.id/ekonomi/bi-catat-nilai-transaksi-digital-banking-2023-rp-5847824-triliun

Rachman, A. (2024, February 21). BI: Transaksi QRIS Meroket 149% di Januari 2024. CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/news/20240221145223-4-516424/bi-transaksi-qris-meroket-149-di-januari-2024

RA Dyah Wahyu Sukmaningsih, Regina Martha Dwi Ananda