School of Information Systems

Postur Keamanan – Tinjauan Komprehensif

Apa itu Postur Keamanan ?

Postur keamanan adalah penilaian menyeluruh terhadap kemampuan organisasi untuk melindungi aset, data, dan sistemnya atas berbagai ancaman. Penilaian ini melibatkan evaluasi berbagai aspek keamanan, termasuk keamanan fisik, jaringan, aplikasi, dan data. Dengan memahami postur keamanannya, organisasi dapat mengidentifikasi berbagai kerentanan, memprioritaskan risiko yang ada, dan menerapkan langkah-langkah efektif untuk meningkatkan sistem keamanannya.

Komponen Kunci Postur Keamanan

  • Keamanan Fisik:

Hal ini mencakup perlindungan fisik aset, seperti gedung, peralatan, dan personel. Termasuk didalamnya melibatkan juga kontrol akses, sistem pengawasan, dan perencanaan pemulihan bencana.

  • Keamanan Jaringan:

Hal ini melindungi infrastruktur jaringan dan transmisi data organisasi yang mencakup firewall, sistem deteksi intrusi (IDS), dan jaringan privat virtual (VPN) dalam mencegah akses yang tidak sah dan pelanggaran data.

  • Keamanan Aplikasi:

Hal ini melibatkan pengamanan aplikasi maupun perangkat lunak atas kerentanan dan serangan yang muncul. Bagian ini mencakup tinjauan kode, pengujian penetrasi, dan praktik pengodean yang aman untuk mengidentifikasi dan mengatasi potensi kelemahan.

  • Keamanan Data:

Hal ini dilakukan untuk melindungi data sensitif dari akses yang tidak sah, pengungkapan (disclosure), modifikasi (modification), atau penghancuran (destroy). Pada bagian ini melibatkan enkripsi (encryption), pencegahan kehilangan data (DLP atau Data Loss Prevention), dan kontrol akses (access control) untuk memastikan kerahasiaan (confidentiality), integritas (integrity), dan ketersediaan data (availability).

Manfaat Penilaian Postur Keamanan

  • Identifikasi Risiko:

Dengan mengevaluasi postur keamanan, suatu organisasi akan dapat mengidentifikasi potensi kerentanan dan risiko yang dapat membahayakan operasi bisnisnya.

  • Prioritas:

Menilai postur keamanan akan membantu organisasi memprioritaskan berbagai risiko berdasarkan tingkat keparahan dan kemungkinan yang akan terjadi, sehingga memungkinkan perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efisien.

  • Kepatuhan:

Banyak industri dan badan regulasi mengharuskan organisasi untuk mempertahankan tingkat keamanan pada skala tertentu. Dengan menilai postur keamanan akan membantu perusahaan dalam memastikan kepatuhan terhadap standar dan regulasi yang relevan.

  • Peningkatan Berkelanjutan:

Menilai postur keamanan secara berkala memungkinkan organisasi dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, juga menerapkan langkah-langkah keamanan yang berkelanjutan dalam meningkatkan ketahanan perusahaan secara menyeluruh.

Bagaimana menilai Postur Keamanan

  • Melakukan Penilaian Kerentanan:

Pada tahap ini, kerentanan dalam sistem, jaringan, dan aplikasi diidentifikasi dengan menggunakan alat seperti pemindai kerentanan (vulnerability scan).

  • Melakukan Pengujian Penetrasi:

Mensimulasikan serangan untuk mengungkap kerentanan yang mungkin terlewatkan pada tahap penilaian kerentanan.

  • Meninjau Kebijakan dan Prosedur Keamanan:

Memastikan bahwa kebijakan dan prosedur keamanan mutakhir terdefinisi dengan baik serta diikuti secara terus menerus dan konsisten.

  • Mengevaluasi Kemampuan Respons Insiden:

Menilai kemampuan organisasi dalam merespons berbagai insiden keamanan secara efektif dan efisien.

  • Mengumpulkan Umpan Balik dari Karyawan:

Umpan balik (feedback) dikumpulkan untuk mengidentifikasi masalah atau celah keamanan yang ada dalam sistem.

Praktek terbaik dalam Improvisasi Postur Keamanan

  • Terapkan Kerangka Keamanan yang Kuat:

Kerangka keamanan yang diakui seperti Kerangka Keamanan Siber NIST atau ISO 27001 diterapkan untuk menyediakan pendekatan terstruktur dalam mengelola risiko Keamanan yang akan timbul.

  • Berinvestasilah dalam Pelatihan Keamanan:

Berikan edukasi kepada karyawan tentang praktik terbaik keamanan dan kesadaran (awareness) untuk mencegah kesalahan manusia dan serangan rekayasa sosial (Social Engineering).

  • Perbarui Sistem dan Perangkat Lunak Secara Berkala:

Selalu perbarui sistem dan perangkat lunak dengan patch dan pembaruan (update) keamanan terbaru untuk mengatasi kerentanan yang diketahui.

  • Pantau dan Tanggapi Ancaman:

Selalu memantau jaringan dan sistem untuk mencari tanda-tanda aktivitas yang mencurigakan dan tanggapi insiden keamanan yang muncul dengan sesegera mungkin.

  • Lakukan Audit Keamanan Berkala:

Nilai postur keamanan secara berkali untuk mengidentifikasi kerentanan dan mengukur efektivitas langkah-langkah Keamanan yang perlu segera dilakukan.

Suatu organisasi dapat melindungi aset, data, dan reputasinya dari ancaman dunia maya dengan memahami dan menangani postur keamanannya. Postur keamanan yang kuat sangat penting untuk membangun kepercayaan dengan pelanggan, mitra, dan pemangku kepentingan dalam memastikan kelangsungan dan ketahanan bisnis saat ini dan dimasa depan.

Drajad Wiryawan