Sekilas tentang IP Address
Terdapat dua tipe IP address, yaitu IPv4 dan IPv6. IPv4 merupakan versi IP address yang masih menggunakan 32 bit, namun dikarenakan perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini, IPv4 tidak lagi cukup untuk mendukung semua perangkat yang ada di internet. Kemudian pada tahun 1998 muncullah IPv6 yang dapat mengatasi keterbatasan IPv4. IPv6 adalah protokol lapisan jaringan (network layer) yang memungkinkan komunikasi dan transfer data berlangsung melalui jaringan. Pada artikel ini akan dijelaskan pengertian dan format IPv6, tipe/jenis IPv6, kelebihan dan kekurangannya, serta perbedaannya dengan IPv4.
Pengertian IPv6 dan Format IPv6
IPv6 address (Internet Protocols version 6 adress) adalah IP adress yang memiliki panjang 128-bit dan dan diatur dalam delapan blok, masing-masing terdiri dari 16-bit. Setiap blok dinyatakan sebagai empat digit heksadesimal (alphanumeric) dan blok dipisahkan oleh titik dua (:).
Contoh IPv6 address:
- FE80:CD00:0000:0CDE:1257:0000:211E:729C
- 2001:1238:85b3:0000:0000:a82e:aa70:7124
- 2001:0000:0880:0000:0000:0003:9C5A:00CC
Jika blok berisi nol semua, blok tersebut dapat ditulis sebagai titik dua ganda (::), dan hanya satu set titik dua ganda yang digunakan dalam alamat IP. Misalnya:
Alamat IP 2001:0000:0880:0000:0000:0003:9C5A:00CC dapat ditulis dengan dua cara, yaitu 2001::0880:0000:0000:0003:9C5A:00CC atau 2001:0000:0880::0003:9C5A:00CC.
Terdapat tiga bagian dasar yang membentuk IPv6 address, yaitu site prefix, subnet ID, dan interface ID.
- Tiga blok pertama (48-bit) berisi site prefix. Site prefix menjelaskan topologi (cara agar bisa menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya) publik yang biasanya dialokasikan ke situs tersebut oleh ISP (Internet Service Provider) atau Regional Internet Registry (RIR).
- 16-bit berikutnya adalah subnet ID, yang pemilik situs (atau administrator lain) alokasikan untuk situs tersebut. ID subnet menjelaskan topologi pribadi, juga dikenal sebagai topologi situs, karena merupakan internal situs tersebut.
- 64 bit terakhir berisi interface ID, dapa disebut juga sebagai token. Interface ID dikonfigurasi secara otomatis dari alamat MAC antarmuka atau dikonfigurasi secara manual dalam format EUI-64.
Tipe/Jenis IPv6 Address
Berikut adalah beberapa tipe/jenis IPv6 address:
- Global unicast: alamat ini dapat dirutekan di internet dan dimulai dengan “2001:” sebagai grup awalan (prefix). Alamat global unicast setara dengan alamat publik IPv4.
- Unicast address: digunakan untuk mengidentifikasi antarmuka (interface) dari node individu.
- Anycast address: digunakan untuk mengidentifikasi sekelompok antarmuka pada node yang berbeda.
- Multicast address: alamat yang digunakan untuk mendefinisikan multicast. Multicast digunakan untuk mengirim satu paket (single packet) ke beberapa tujuan sekaligus.
- Link local addresses: salah satu dari dua jenis alamat internal yang tidak dirutekan di internet. Link local addresses digunakan di dalam jaringan internal, ditetapkan sendiri dan dimulai dengan “fe80:” sebagai grup prefix.
- Unique local addresses: adalah jenis alamat internal lain yang tidak dirutekan di internet. Unique local addresses setara dengan alamat IPv4 10.0.0.0/8, 172.16.0.0/12 dan 192.168.0.0/16.
Kelebihan dan kekurangan IPv6
Berikut adalah kelebihan dari IPv6:
- Ketersediaan alamat lebih banyak: dikarenakan IPv6 menggunakan 128-bit, maka dapat memiliki kombinasi sebanyak lebih dari 340 triliun IP address. IPv4 hanya memiliki kombinasi 4,29 IP address saja.
- Lebih cepat: IPv6 sudah tidak lagi bergantung dengan NAT (Network-Address Translation). Hal tersebut membuat proses transfer data bisa lebih cepat.
- Lebih efektif: IPv6 mempunyai ukuran routing tableyang lebih sedikit dari IPv4, sehingga membuat proses routing lebih tersusun rapi dan efektif.
- Lebih aman: IPv6 dibekali kemampuan enkripsi untuk membuat proses pertukaran data lebih aman.
- Bandwidth lebih hemat: IPv6 mendukung multicast sehingga membuat penggunaan bandwidth (besar jumlah data yang bisa dipindahkan dari satu titik ke titik lainnya dalam hitungan waktu yang sudah ditentukan) lebih hemat.
- Konfigurasi menjadi lebih mudah: pada IPv6 konfigurasi IP address berjalan secara otomatis sehingga jauh lebih mudah dan praktis.
- Lebih cocok untuk mobile: IPv6 membuat koneksi pada perangkat mobile bisa lebih cepat, karena koneksinya tak perlu melewati NAT yang akan memakan waktu.
Berikut adalah kekurangan dari IPv6:
- Kompatibilitas belum optimal: sebagian besar perangkat yang mengakses internet masih menggunakan IPv4. Jadi, dukungan infrastruktur dan jaringan IPv6 belum menyeluruh.
- Tren peralihan yang lambat: walaupun sudah muncul sejak 1998, penggunaan IPv6 di dunia masih 35% saja.
Perbedaan IPv4 dan IPv6
Berikut adalah tabel perbedaan antara IPv6 dengan IP address versi sebelumnya, IPv4:
IPv4 | IPv6 |
Sistem alamat IP 32-bit | Sistem alamat IP 128-bit |
Alamat ditulis dalam desimal | Alamat ditulis dalam heksadesimal |
Hanya menggunakan angka (numeric) | Terdiri dari angka dan huruf (alphanumeric) |
Kombinasi alamat maksimal 4,29 miliar | Kombinasi alamat maksimal 340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456 |
memiliki header 20-60 byte | memiliki header 40 byte |
Mendukung konfigurasi alamat manual dan melalui DHCP | Mendukung konfigurasi alamat otomatis (auto) dan penomoran ulang (renumbering) |
Blok dipisahkan oleh titik (.) | Blok dipisahkan oleh titik dua (:) |
Keamanan IP opsional | Keamanan IP diperlukan |
Demikianlah penjelasan tentang IPv6. IPv6 memang sangat bermanfaat dan menguntungkan di zaman sekarang ini, tetapi jika ingin menggunakannya, pastikan peralatan dan software sudah mendukung IPv6. Semoga artikel ini bermanfaat.
Referensi:
https://www.techtarget.com/iotagenda/definition/IPv6-address
https://docs.oracle.com/cd/E18752_01/html/816-4554/ipv6-overview-10.html#ipv6-overview-170
https://www.niagahoster.co.id/blog/ipv6-adalah/